Kamis, 20 Juni 2013

sastra 2,7 terlalu singkat dan menghalangi sebuah ruh puisi bercinta dengan penyair dan para pikiran pembaca, stucknant, bagaimana dengan 2,7 yang ini



“ Tak berperaduan “
(tanpa 2,7)


Terbelanga rasa
Dalam pikuk pekik dada
Menerkam nerjang gelisah
Tentang cinta gamang yang selalu resah


Disini hati sempurnakan diri untukmu
Dengan segala kecam yang kuindahkan
Namun, batin terambing oleh ragu
Dimanaku dimanamu beraduan


kasih yang sedang berdendang riang
tak tau hendak beranjak
padamu,  selayak bersolek dipemakaman malu
pada siapa,  seraya binal bertuankan alim





“ Tak berperaduan “
(begini saja, dengan 2,7 tetap dengan ruh dan segala sastra dulu)



Terbelanga rasa ini
Dalam pikuk pekik dada


Menerkam nerjang gelisah
Tentang cinta selalu resah



Disini hati sempurnakan diri
Dengan kecam kuindahkan



Namun, batin terambing ragu
Dimanaku dimanamu beraduan



kasih berdendang riang
tak tau hendak beranjak


padamu, laku aku
selayak bersolek dipemakaman malu


pada siapa, 
cukup!  seraya binal bertuankan alim

Tidak ada komentar: