“ Satu tanya “
Wanita dirasaku
Mengertilah sekini hari
masih rasaimu
Pernikahanmu
Berikan Arsyifa
Ardiyanata
Meski dengan kambing lain
Wanita dirasaku
Ini hari masih kumenanti
datangmu
Dengan senyum yang kuimpi
setiap pagi
Wanitaku ingatkah dulu
Kuhenti langkah semut
dikerudungmu
Lalu kuminta kau untuk
kentut
Engkau marah !!!
sekata-kata
Jujurku
Ingin kumendengar
kentutmu
Tak kau kentut, normalkah
kau?
Sedang sikentut indah
berinya TUHAN
Jujur
tak kau kentut, hidupkah
kau?
relaku sembuhkan pantatmu
Jujurku
Ingin sekata seadanya
Ingin setingkah
senormalnya
Hingga kini
Kentutmu asing di
pendengaran dan penciumanku
Mengapa? Sedang wajahmu
halangi wajah istriku disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar