Rabu, 17 Juli 2013

cerita cinta sehari hari di antrian kakus desa



“ cinta sehari hariku di kakus desa “


Kamu ada di kakus desa
Kamu ada di sego pecel saurku
Tapi kenapa enggan lengket di hati


Senyummu mencuci mulutku
Gelamut gelamut absurd
Bolehkah bibirku mengikuti bayang wajahmu


Hei, gadis antrian kakus desa
7 pagi 7 senja mengintip pojok kakus
Tak nampak bibir nunggingmu
7 malam 7 fajar sejaran goyang gilaku
Tak jua namamu kukantongi


Cubalah mengerti
Ada surga di sudut bibirmu
Saat kau menahan inginmu untuk ....


Hei, gadis antrian kakus desa
Sampai kapan ? kau tak jadi milikku ?!?

Cubalah untuk mengerti
Rasaku lebih gesit dari isi empang yang kau beri makan
Jangan seperti “ FATIN “ yang lebih memilih setia
Cubalah aku “  tak suka dikembalikan “



Hei, gadis antrian kakus desa
Satu puisi saja pasti tak kau terima
Pastinya tak guna satu apa
Andai saja tau mana rumah ibumu
Kubawakan segepok pete dan sebungkus trasi
Pasti, sambil petan kita pacaran

Tidak ada komentar: