tresna ing pojok umbul pengging

yayi

Koe kang dadi pengarepku

Percaya marang rasaku

Aku lan koe beda nanging bisa nyawiji

Ora ana kang bisa nguwalake tresnamu lan tresnaku

Ngomongo

Anane gur ngudi bebungahe ati

Apa aku kang dadi pengarepanmu

Apa aku kang dadi angen angenmu

Bisa diarah wong loro

Saktemene

Silramu sawiji kang dadi pangarepanku

Sliramu sawiji kang dadi angen angenku

Tulung tampanana tresnaku kanti bungah lan ikhlas

Aku kepingin sliramu micoro “ aku kepingin urip sesandingan marang sliramu kangmas “

Nimas,

Aja nganti lali

Ing pojok umbul pengging

Janji setya bakal nyawiji tekaning pati

Witting ringin kang dadi seksi

Sak banjure sliramu tak rangkul

Dak gegem tanganmu

Sliramu merem melek kepingin tak geget lambemu

Nanging ora dik

Sesuk yen wis krama dak geget sakkabehmu

apa palilahe GUSTI nganti aku ngimpi ketemu Jnderal SUDIRMAN nalika isih enom gagah lan mimpin perang

aku ngimpi :
ketemu pak SUDIRMAN..ngganteng gagah...wibawa
kabeh sedulurku piningin ngerti prawujudane pak DIRMAN nalika isih enom lan maju perang.....
tememen anggonku nyiapake sedulur...
saknalika sedulurku tumata arep ngerti pak DIRMAN...
pak dirman muksa tanpa tilas....
dak golek'i tenanan...
jebul aku gur ditinggali jurnal lan QUR'AN KUNING....
lelaku sing tak lakoni kanggo njupuk sakkloron tinggalan agawe q bisa nggogrokae omah cilik....
QUR'AN kacepeng dening sedulurku....
Jurnal dak cekel dadi banyu kang awujud banyu emas kang kentel....


apa kang dadi palilahe GUSTI ??????

makna HARI RAYA, SHOLAT JUM'AT, RAMADHAN dan ZAKAT pada zaman sekarang pada umumnya

" istriku, lebaran ini tak bisa kubelikan baju, hanya selembar surat ini, karna cukup itu sisa gaji mampu beli "





ini RAYA bukan RAYA lagi
sebatas dikejar baju baru istri
tak lekas fitri seperti Rasul



sama jua wajib JUM''AT
sekedar biasa tak ruh
tak sepenggal petuah KHATIB jadi pedoman hidup
sekedar penghantar nyenyak



sama jua RAMADHAN ini
tak miskin dikasihi
selaksa penghamburan diamini
masih jua menahan lapar sehari



ini lagi zakat dikeloni
setapal batas biasa
selepas RAMADHAN masih jua hasrat miliki
tak sedar TUHAN pemilik segala

cinta datang tanpa raga dan rupa

“ sejarum siluet pagi “

Aku telah jatuh cinta

Entah dengan siapa

disejukkan hati dan hari dengannya

Entah wajah siapa

Belum jua aku bertemu siapa

Namun cinta ini tengah bernada

Masih jua mencari dalam batin

Siapa engkau cintaku kini

Ditata batin

Dirapih hati

Dilalaikan pikiran

Istripun tertinggal demi engkau pemilik cinta ini

Apa sebenar terjadi

Siapa santetkan cinta padaku

Hingga raga dan kata asing disini

Sedang tentram kian kau benamkan dihariku

iman dan ramadhan

“ iman yang dikebiri “

 

subuh menjelang fajar
tasbih terlantun sejalan gema ramadhan

 

subuh menjelang fajar
pesakitan hati lantunkan ringkik tangis
selaksa bumi amini pertaubatan manusia
sesuntuk hari

 

ini puasa insan nilai sholat lebih
karna biasa, tak mengerti 7 lapis langit bertasbih merdu
selalu semati bumi

 

Tuhan,
sholat diiringkan puasa
nafsu dikebiri, iman digauli

 

Tuhan,
bukankah ramadhan berdetik laju
tak henti batasan waktu

 

Tuhan,
subuh saja dikebiri pikiran
dimana sejati iman pada ibadah

kesahajaan adik manis di antrian kakus desa

" adik "

 
jujur tidak indah wajahmu
namun menawan sekejap mata
hanya cantik gadis desa
dengan piandel lugu

 
kesini sebentar
ingin aku titip salam untuk wajah manismu
jangan malu atau tertawa
karna baru wajahmu yang aku suka

 
kita bicara saja tentang wajahmu sebelum bicara cinta
tak bicara indah tapi kemanisannya
tak pakai sumpah demi TUHAN
benar saja - memang benar - manis

 
tak perduli sudah berpangeran
atau bahkan sudah beranak cindhil
ini suka tetap suka dan bernyawa

 
aku tak menangis jika kau tolak
hanya saja,
bodoh tubuh ini yang tak mampu indah bagimu
ini suka tetap suka dan bernyawa

cerita cinta sehari hari di antrian kakus desa

“ cinta sehari hariku di kakus desa “

Kamu ada di kakus desa

Kamu ada di sego pecel saurku

Tapi kenapa enggan lengket di hati

Senyummu mencuci mulutku

Gelamut gelamut absurd

Bolehkah bibirku mengikuti bayang wajahmu

Hei, gadis antrian kakus desa

7 pagi 7 senja mengintip pojok kakus

Tak nampak bibir nunggingmu

7 malam 7 fajar sejaran goyang gilaku

Tak jua namamu kukantongi

Cubalah mengerti

Ada surga di sudut bibirmu

Saat kau menahan inginmu untuk ....

Hei, gadis antrian kakus desa

Sampai kapan ? kau tak jadi milikku ?!?

Cubalah untuk mengerti

Rasaku lebih gesit dari isi empang yang kau beri makan

Jangan seperti “ FATIN “ yang lebih memilih setia

Cubalah aku “  tak suka dikembalikan “

Hei, gadis antrian kakus desa

Satu puisi saja pasti tak kau terima

Pastinya tak guna satu apa

Andai saja tau mana rumah ibumu

Kubawakan segepok pete dan sebungkus trasi

Pasti, sambil petan kita pacaran

sastra sanggar senja jingga

" sanggar senja jinga "


duduk sila di sanggar milik bumi
sejumput kopi sisa semalam
kuoles rata di rokok kretek


seduhan angin dan gerimis
beri nada indah jiwa pecinta
dihangatkan sarung dilobangi tikus
tak sebau prengus rambut dikepala


senja ini sendiri bersama tuan tanah
selalu dramatisasi keberadaan dengan merdu lantun seruling
habis jua roti minggu lalu
tinggal telo belum dibakar


kukepulkan asap rokok pada mbulan
seenak udel awali malam
sedupa jingga warna kepulan
terpapas wajahmu ditengahnya bulan dan mataku


siapamu dihariku
sedang asap rokok pun sekejap hadirkanmu
wahai wanita
sekejap bertemu di antrian kakus desa

exploitasi ramadhan

“ iman yang dikebiri “

subuh menjelang fajar
tasbih terlantun sejalan gema ramadhan

subuh menjelang fajar
pesakitan hati lantunkan ringkik tangis
selaksa bumi amini pertaubatan manusia
sesuntuk hari

ini puasa insan nilai sholat lebih
karna biasa, tak mengerti 7 lapis langit bertasbih merdu
selalu semati bumi

Tuhan,
sholat diiringkan puasa
nafsu dikebiri, iman digauli

Tuhan,
bukankah ramadhan berdetik laju
tak henti batasan waktu

Tuhan,
subuh saja dikebiri pikiran
dimana sejati iman pada ibadah

begitu derita bertemu kasih TUHAN

“ rahasia TUHAN “
(kelakar mbah sulimin )



Waktu penglihatan dapatkan tetes matamu
Yakinmu telah hilang
Pada dunia juga ADIL TUHAN
Bukan karna hilang perawanmu
Bukan karna lima goak lucutimu
Namun karna teriakmu selantang desing pistol
Tak semanusia hendak menantang kehewanan


TUHAN telah kalah dengan kuasa
Nagari telah kalah dengan garangnya PERIKEHEWANAN



Gadis hilang perawan dicuri kewan
Telah dikawin babu TUHAN
Dan pergi pada syurga
Ngopi  semeja dengan TUHAN jua MALAIKAT

si cantik dari kalimantan ( gadis tercantik se ASIA )

memega putih dinding tubuh indahmu

melantun merdu memanggil pasang mata

taklukkan hariku dengan punggung lenganmu

memegah hitam urai rambutmu

memagut palu paras wanita lain

hunuskan perbudakan jiwa dengan harum tubuhmu

seburung pipit rekah bibir itu

segunung madu mematuk fikiranku

memendam selaksa duka dengan syurga ditiap sudut bibir

mentari yang iringi geliat bumi sembunyi didalam medung

takut terjatuh dilanda kerling binarmu

beri sejuta gemintang bahgia lewat siluet rona matamu

gadis datanglah dan tetaplah arungi kehidupan ini

hingga lelahku tuk bernapas

mengekang kebenaran di jaman PKI (G30 S PKI )

“ siapa suci wahai gerwani “


kelam 1 Oktober
Wanita jenderal setengah telanjang
Sementara siksa menderu
menyayat kemaluan nagari



Itu propaganda pada Gerwani
ribu tak bersalah dibantai keji
Gerwani,
Didera seksual



"Ibu Puji,
Sucikah satria dulu

sucikah akhirmu dulu

Tersembunyi Pedih dan pilu kerna segala kekang

Genjer genjer

Siap dijejer

Siap dicecer

Demi konspirasi

Entah siapa suci???