Disini Kita Berlajar, berdendang, bernyanyi puisi cerpen sastra dan menyelami indahnya untaian kata......silahkan gunakan seindah yang anda ingin...bersama kita selami indah pelukan TUHAN dalam dunia seni yang menakjubkan tidak sebesar sutardzi colozoum bacri, chairil anwar, Ws rendra, atau penyair besar. namun bagi saya sebuah puisi menjadi berarti dan bermakna bagi satu orang saja sudah sangat memuaskan.
Jumat, 17 Desember 2010
SENANDUNG RASA
"angin apa yang kau haturkan pada hati"
by Serigala Sajak Sh Awi on Friday, December 17, 2010 at 4:35pm
lama ucap membisu
disini mencari sapaan itu
seperti engkrik yang berlomba menggaet paangan
mungkin juga rindu
seperti laron,
terbebas terbang lalu jatuh berakhir mati
begitulah rasaku,
sampai kini hambar
seperti hari ini
jumuah wage tepat 12 siang
engkrik gendam pikiran
Adzan menari dalam nadi
masih jiwa mencari
dimana keberadaanmu,
diantara aku dan TUHANKU
berlarian dari hujung kaki,
hingga ubun-ubun
sama hal angin bergemuruh lantang
bergesekan dengan hela bumi yang bisu dlam diam
kasih
ato bisa dibilang mimpi tanpa lelap
gesekan apa yang kau berikan
hingga,
TUHAN sejenak asing bagiku
"LUVANITAS TEARS"
by Serigala Sajak Sh Awi on Friday, December 17, 2010 at 4:34pm
rindu pada wangi kembang melati dibahumu
dibawah randu kumenyisir kerudung
seekor semut merangkak ditangan
tak layak dia berjalan didahimu
diam binar matamu
ijinkanku tuk mengagumi jengkal-jengkal tubuhmu
dengan belaian jemari ini
masih ingat, pada hembusan nafasmu disudut telinga ini
ANITA
kini...
tak sejengkal bayangmu kau izinkan tuk kumimpikan
perdu yang menunduk isyaratkan rundung duka cita
kematian yang tak tak kunjung hilang
angin...
membisik senandung pipih dari bibirmu
lelapkan senyum di hariku
menumbuk merdu
dengan ribuan kupu berjubah nanah
DIA WANITA SELAMAKU
SELAMA RASA...
SELAMA PEDIH...
KINI...SELAMANYA KU MATI DALAM HIDUP
"BAJINGNYA LALAKI"
By Serigala Sajak Sh Awi • Wednesday
asal bicara
tak dapat nyata
bukankah mulut bajing itu bau
asal minta atas nama cinta
tak mata kau lihat
akhir perih peluh kami dapat
asal kencing mana tempat
tak anjing lebih sopan
ujungnya pun tak tanggungjawab
bajing
memang aku hidupku hasilmu
tapi aku doaku nerakamu
red: respect to derby anggita
"fotomorgana"
by Serigala Sajak Sh Awi on Wednesday, December 15, 2010 at 4:21pm
cinta
dengarkah kau
dimana kau saat kumenatap manis ini
bukankah kau ingin mata hatimu berbinar
cinta
dengarkan kata ini
ingin bicarakan kasih sayang
jangan kau bohongi batin
cinta
kau berjanji selalu temani ku
dan tak layak meninggalkanku
memberi apa yang ingin kuberi padaNYA
cinta
lihat matanya
menyalak silaukan batin
tatap bibirnya
maliuk tarikan rindu tak terelak
rasakan pipinya
cukup dengan angin yang menyentuhnya
dapat kurasakan separuh syurga jatuh menghimpitku
cinta
yang utama bagi kita
terkurung rapat mahkotanya
memberi anggun pada pancara wajahnya
tak sekilaspun niatan buruk berani mengintip
cinta
pergi padanya
kabarkan kagumku padanya
peski hanya jadi alas lembut jemari KAKINYA
"cerita semalam kartika mirza vs sh awi"
by Serigala Sajak Sh Awi on Tuesday, December 7, 2010 at 11:15am
belia hati disembelih malam
masih kenangan bawa bah'gia
sapa sekali seperti gendam
kasih persahabatan sejuta cerita
tandang maya memang mudah
tandang nyata sulit dikarya
biar saja jauh ranah
dendang hati kena dirasa
jika maya dapat nyata
maka dada seribu syurga
jika saja ada kaya
maka ada temu mata
baiknya baik dalam suatu masalah
by Serigala Sajak Sh Awi on Tuesday, December 7, 2010 at 12:43am
jangan terkekang pahit masa lalu
berusahalah jadi yang terbaik
maka kau akan mendapatkan yang lebih dan terbaik
jangan meminta yang terbaik
jadikan dirimu lebih baik
maka hal yang terbaik akan mencarimu
tidak baik menekan kepahitan
lalu merengkuhnya seraya menyumpahi
baik larungkanlah pahit itu
jadikan benteng harimu yang terbaik
dari kepahitan yang mengintipmu di hari depan
by Serigala Sajak Sh Awi on Friday, December 17, 2010 at 4:35pm
lama ucap membisu
disini mencari sapaan itu
seperti engkrik yang berlomba menggaet paangan
mungkin juga rindu
seperti laron,
terbebas terbang lalu jatuh berakhir mati
begitulah rasaku,
sampai kini hambar
seperti hari ini
jumuah wage tepat 12 siang
engkrik gendam pikiran
Adzan menari dalam nadi
masih jiwa mencari
dimana keberadaanmu,
diantara aku dan TUHANKU
berlarian dari hujung kaki,
hingga ubun-ubun
sama hal angin bergemuruh lantang
bergesekan dengan hela bumi yang bisu dlam diam
kasih
ato bisa dibilang mimpi tanpa lelap
gesekan apa yang kau berikan
hingga,
TUHAN sejenak asing bagiku
"LUVANITAS TEARS"
by Serigala Sajak Sh Awi on Friday, December 17, 2010 at 4:34pm
rindu pada wangi kembang melati dibahumu
dibawah randu kumenyisir kerudung
seekor semut merangkak ditangan
tak layak dia berjalan didahimu
diam binar matamu
ijinkanku tuk mengagumi jengkal-jengkal tubuhmu
dengan belaian jemari ini
masih ingat, pada hembusan nafasmu disudut telinga ini
ANITA
kini...
tak sejengkal bayangmu kau izinkan tuk kumimpikan
perdu yang menunduk isyaratkan rundung duka cita
kematian yang tak tak kunjung hilang
angin...
membisik senandung pipih dari bibirmu
lelapkan senyum di hariku
menumbuk merdu
dengan ribuan kupu berjubah nanah
DIA WANITA SELAMAKU
SELAMA RASA...
SELAMA PEDIH...
KINI...SELAMANYA KU MATI DALAM HIDUP
"BAJINGNYA LALAKI"
By Serigala Sajak Sh Awi • Wednesday
asal bicara
tak dapat nyata
bukankah mulut bajing itu bau
asal minta atas nama cinta
tak mata kau lihat
akhir perih peluh kami dapat
asal kencing mana tempat
tak anjing lebih sopan
ujungnya pun tak tanggungjawab
bajing
memang aku hidupku hasilmu
tapi aku doaku nerakamu
red: respect to derby anggita
"fotomorgana"
by Serigala Sajak Sh Awi on Wednesday, December 15, 2010 at 4:21pm
cinta
dengarkah kau
dimana kau saat kumenatap manis ini
bukankah kau ingin mata hatimu berbinar
cinta
dengarkan kata ini
ingin bicarakan kasih sayang
jangan kau bohongi batin
cinta
kau berjanji selalu temani ku
dan tak layak meninggalkanku
memberi apa yang ingin kuberi padaNYA
cinta
lihat matanya
menyalak silaukan batin
tatap bibirnya
maliuk tarikan rindu tak terelak
rasakan pipinya
cukup dengan angin yang menyentuhnya
dapat kurasakan separuh syurga jatuh menghimpitku
cinta
yang utama bagi kita
terkurung rapat mahkotanya
memberi anggun pada pancara wajahnya
tak sekilaspun niatan buruk berani mengintip
cinta
pergi padanya
kabarkan kagumku padanya
peski hanya jadi alas lembut jemari KAKINYA
"cerita semalam kartika mirza vs sh awi"
by Serigala Sajak Sh Awi on Tuesday, December 7, 2010 at 11:15am
belia hati disembelih malam
masih kenangan bawa bah'gia
sapa sekali seperti gendam
kasih persahabatan sejuta cerita
tandang maya memang mudah
tandang nyata sulit dikarya
biar saja jauh ranah
dendang hati kena dirasa
jika maya dapat nyata
maka dada seribu syurga
jika saja ada kaya
maka ada temu mata
baiknya baik dalam suatu masalah
by Serigala Sajak Sh Awi on Tuesday, December 7, 2010 at 12:43am
jangan terkekang pahit masa lalu
berusahalah jadi yang terbaik
maka kau akan mendapatkan yang lebih dan terbaik
jangan meminta yang terbaik
jadikan dirimu lebih baik
maka hal yang terbaik akan mencarimu
tidak baik menekan kepahitan
lalu merengkuhnya seraya menyumpahi
baik larungkanlah pahit itu
jadikan benteng harimu yang terbaik
dari kepahitan yang mengintipmu di hari depan
Jumat, 29 Oktober 2010
detak nadi geliat merapi
00.40
ngiang sirine dentangkan jatung
tengah menguap api neraka
10kilo abu lalu menggantung
kali gendol jadi tuju hawa lava
tengah turun gunung sodaraku dihadap
terengah berbalur abu
inikah alam nan kian bengap
atokah TUHAN memberi rambu
tengah jauh kita
dari lajur religi
atau ini hanya sekedar saja
detak nadi geliat bumi
tak kuasa menatap dengar
pada tangis bayi
pada ketakutan yang bingar
TUHAN, tetaplah KAU adil
kini...
lelap terpanggang cemas
memekikkan takjub dalam ngeri
doa pada seluruh dalam lemas
berikan selamat tak henti
atau mati membawa dosa yang terbebas
30 0kt 2010
ngiang sirine dentangkan jatung
tengah menguap api neraka
10kilo abu lalu menggantung
kali gendol jadi tuju hawa lava
tengah turun gunung sodaraku dihadap
terengah berbalur abu
inikah alam nan kian bengap
atokah TUHAN memberi rambu
tengah jauh kita
dari lajur religi
atau ini hanya sekedar saja
detak nadi geliat bumi
tak kuasa menatap dengar
pada tangis bayi
pada ketakutan yang bingar
TUHAN, tetaplah KAU adil
kini...
lelap terpanggang cemas
memekikkan takjub dalam ngeri
doa pada seluruh dalam lemas
berikan selamat tak henti
atau mati membawa dosa yang terbebas
30 0kt 2010
Kamis, 07 Oktober 2010
jumpalitan makna dalam kurumpulan kata
"jejengkingan fikir"
bukan asu-sila
bukan amoral
hanya kata dalam paha
berpendar jepat
utak-atik dalam bulu hitam
lalu njengkerut kebasahan
masih tunduk merunduk tunggu
jika tegak rasa menyalak yang ada
tak peduli kempis belahan dada
pinta mulut
komat-kamit
semua dijumput
sampai limit
datanglah kau sutinah
telanjang dimukaku
ku telanjang dimukamu
lalu keranjangi benihku
nah, dia datang
ijinkan carutkan kita sedilut saja
biar gumul kita nanti sah
"hati pacarku ditiduri yang lain"
ingin bertemu melepas semua rindu yang meradang
kapan bila rengkuh nyatamu
sedang anganku akanmu terbentur sangkar berbujur yang kian bisu
pada sang waktu
menunggu sambut tunggal bagiku
atau mungkin tak sejengkal jarit pun menghalangi
namun tetapi bila kini
kau telah terima
serenggut penamping hidup
dimanaku di hati itu
cukupkah terus teradu dengan harap
bukankah telah kuberi segala ada padamu
mengapa pinang dibelah tiga
apaku bagimu
pejalan gunduk kenikmatan-KAH kau?
ataukah kau dungukan-Ku?
SIRNA TAK BERAKHIR.........translate "lost"
telah dikenang hati
tak beri pedih
rasa pamungkas yang pernah termiliki
tergadai sudah dengan hati
satui hidup initak tergantikan ribuan hawa
tiap kecupan gadis, serasa dirimu
mulut ini bicarakan apa katamu
jiiwa telah tergadai pula
meski hati terus terluka
pergi karnamu...
datang karnamu...
gadis ternanti
balas rasa ini dengan kata
beri setia sebuah tangis
renggut segala ada
tuntun merdu tangisan lengung
tiada yang mampu sudahi luka
hanya bahasa tubuh terdapati
masih jua jemarimu miliki
hingga akhirku hidup
bukan asu-sila
bukan amoral
hanya kata dalam paha
berpendar jepat
utak-atik dalam bulu hitam
lalu njengkerut kebasahan
masih tunduk merunduk tunggu
jika tegak rasa menyalak yang ada
tak peduli kempis belahan dada
pinta mulut
komat-kamit
semua dijumput
sampai limit
datanglah kau sutinah
telanjang dimukaku
ku telanjang dimukamu
lalu keranjangi benihku
nah, dia datang
ijinkan carutkan kita sedilut saja
biar gumul kita nanti sah
"hati pacarku ditiduri yang lain"
ingin bertemu melepas semua rindu yang meradang
kapan bila rengkuh nyatamu
sedang anganku akanmu terbentur sangkar berbujur yang kian bisu
pada sang waktu
menunggu sambut tunggal bagiku
atau mungkin tak sejengkal jarit pun menghalangi
namun tetapi bila kini
kau telah terima
serenggut penamping hidup
dimanaku di hati itu
cukupkah terus teradu dengan harap
bukankah telah kuberi segala ada padamu
mengapa pinang dibelah tiga
apaku bagimu
pejalan gunduk kenikmatan-KAH kau?
ataukah kau dungukan-Ku?
SIRNA TAK BERAKHIR.........translate "lost"
telah dikenang hati
tak beri pedih
rasa pamungkas yang pernah termiliki
tergadai sudah dengan hati
satui hidup initak tergantikan ribuan hawa
tiap kecupan gadis, serasa dirimu
mulut ini bicarakan apa katamu
jiiwa telah tergadai pula
meski hati terus terluka
pergi karnamu...
datang karnamu...
gadis ternanti
balas rasa ini dengan kata
beri setia sebuah tangis
renggut segala ada
tuntun merdu tangisan lengung
tiada yang mampu sudahi luka
hanya bahasa tubuh terdapati
masih jua jemarimu miliki
hingga akhirku hidup
Jumat, 01 Oktober 2010
lost and last
" good night my love "
stars this night hide in darkness
lost their light by u'r smile
close u'r eyes,
so the stars thank's to u
send heaven in u'r dream
awake next morning
get exiting live journey
tomorrow...
see my love
as big as u'r wish
" LOST "
ever I know
never be sorrow
last I had
last I paid
uni live every second
all substitud can't account
evey kiss feel of u
said based on u'r word
this soul has sold
heart has cart
lasted for u
waiten lady
paid my loy' with word
fly my loy' with cry
lost and last
leave a ring
take a bless of me
knock this cry
no one can pay this hurt
just send lang of body
still u'r hand have all
till the end of my life
stars this night hide in darkness
lost their light by u'r smile
close u'r eyes,
so the stars thank's to u
send heaven in u'r dream
awake next morning
get exiting live journey
tomorrow...
see my love
as big as u'r wish
" LOST "
ever I know
never be sorrow
last I had
last I paid
uni live every second
all substitud can't account
evey kiss feel of u
said based on u'r word
this soul has sold
heart has cart
lasted for u
waiten lady
paid my loy' with word
fly my loy' with cry
lost and last
leave a ring
take a bless of me
knock this cry
no one can pay this hurt
just send lang of body
still u'r hand have all
till the end of my life
Rabu, 29 September 2010
"gelisah sang pujangga"
"gelisah sang pujangga"
mengintai hari tanpa suara
merajut waktu dalam ruang
terlintas kerumunan kata
berlarian
di dan ke
lubuk hati kejar berkejar
kelana jemari mengecup tinta
jejak pena Menguak noda yang tersangkut carikan
kurangkai lagi kupahami
apakah sama noda ini
dengan gelisah tak padam
meregang
terbelenggu
tak pernah cukup !!!
dengan peleton kata
Karena suara langit
tak melintas lagi
mengintai hari tanpa suara
merajut waktu dalam ruang
terlintas kerumunan kata
berlarian
di dan ke
lubuk hati kejar berkejar
kelana jemari mengecup tinta
jejak pena Menguak noda yang tersangkut carikan
kurangkai lagi kupahami
apakah sama noda ini
dengan gelisah tak padam
meregang
terbelenggu
tak pernah cukup !!!
dengan peleton kata
Karena suara langit
tak melintas lagi
Sabtu, 25 September 2010
" TARKAM PUISI "
laskar panabuh mimpi
mematri jaman dalam identifikasi
beri nyata pada kegalauan imaji
sekumpul babu kata
mengais sudut masa dengan limitasi
memerah tidur para pekerja tahta
lalu, tertindih konspirasi aligatori
tarkam babu kata
gerilya menatap peniti
meraba tajamnya rasa
menyadap sebuah rasa yang hakiki
terfikir daya beli manusia INDONESIA membuncah
memang harus
segala kini telah naik
MEMBELI ATAU MATI
satu tepuk, nyamuk mati
begitulah kita
dekat dibiri
jauh dicaci
tarkam puisi kini sepi
tumpukan kata mati dikencing waktu
pemetik akhir " kontroversi peniti "
BILAH BILAH BAMBU BERTULIS ARANG
" tak bahaya,
tak rugikan,
tapi ingat.....
dimanapun dia singgah;
tinggalkan lobang,
berikan noda luka,
BAGAIMANA PENITIMU? "
mematri jaman dalam identifikasi
beri nyata pada kegalauan imaji
sekumpul babu kata
mengais sudut masa dengan limitasi
memerah tidur para pekerja tahta
lalu, tertindih konspirasi aligatori
tarkam babu kata
gerilya menatap peniti
meraba tajamnya rasa
menyadap sebuah rasa yang hakiki
terfikir daya beli manusia INDONESIA membuncah
memang harus
segala kini telah naik
MEMBELI ATAU MATI
satu tepuk, nyamuk mati
begitulah kita
dekat dibiri
jauh dicaci
tarkam puisi kini sepi
tumpukan kata mati dikencing waktu
pemetik akhir " kontroversi peniti "
BILAH BILAH BAMBU BERTULIS ARANG
" tak bahaya,
tak rugikan,
tapi ingat.....
dimanapun dia singgah;
tinggalkan lobang,
berikan noda luka,
BAGAIMANA PENITIMU? "
Senin, 02 Agustus 2010
"ARSYIFA NAAFI ARDYANATA"
tak lepas kutimang dirimu dengan jiwaku
suara tangismu adalah pekik canda bidadari syurga
dengan jemari kubenamkan kalimah syahadah dikeningmu
singsing ragamu dimuka sungai hayat
kan kualir susu jua madu-madu kasih
tampar wajah ini dengan kakimu
kan kulumuri bibirmu dengan madu nan hangat
SYIFA
bukalah matamu
ini aku...!
selama ini
reguk tangismu
seka ingusmu dengan kecupan
SYIFA
tak jenuh kumemandang ketelanjanganmu
menantimu sisihkan racun-racun dari arimu
SYIFA
tidurlah dipelukku
berselimut jemari tangan ini
“ Sekejap Hampar menghujam hati "
senyum menajam rajam
jejak telanjangi kaki
datang!
hadirkan kebasahan
kilau pipi sekedar airmata
lagu isak urai duka kecewa
terbata hardik
gemulai usiran tangan
sendat nafas
Hanya sembunyi dihati
dendangkan dendam
tanpa suara
tanpa daya
Cukup
masa semalam
memucuk hati
merajuk selubung
diantara selangkangan emosi
airmata
hujan
Hamparkan perih mimpi
cukup angan kian beraduan
rasanya rasa
hitam merdu
gores ekosistem bahagia
tanpa suara
tanpa ………….
" belati syurga menikam rasa "
sulit terjalani
punggungi wajahmu
dikala mata ini membayang senyummu
tangan ini kaku membungkam dada
sulit terlakui
menatapmu tanpa tangis
sedang mulut ini harus berucap benci
gergah hati mecekik nafas
tak pernah ingin pergi dari sisimu
kasih....
kepergian ini untuk merubahmu lebih baik
sesal kan jadi teman di detikan waktu
“beginikah yang dinamakan bimbang dalam ragu"
pengembaraan hati tengadah pada belati syurga
jingga rasa tengah memutih
lakuan kasih
perhatian sayang tercurah hingga tumpah di jemari tangan
tak segenggam malam dia kenankan peluki raga ini
sejuta dunia terhaturkan di bibir hati
tak secuil kata tertampik hari tak jua oleh jua likuannya
namun bebat cinta dalam dada
kau biarkan terurai
sedang cincin di jari manis
tak sengaja kau jadikan keranda hati
haruskah kurumat keranda di jemari ini
sedang sambutmu abadi dalam kehangatan kasih
lain kata
di malumu berbuih si kecil
bukan dari cinta ini
namun dengan cincin di jemari lain
" bilah bilah belati syurga"
di muda tersisih asam garam tetua
di muda terjinjing rasa sejuta kejut
ditua ditimpuk bebat keluarga
ditua ini, gempita bahgia dalam sejumput senyum buah hati
dihujung usia, memilah suka duka
dihujung usia, menimang beban akhirat
kini dimasa
bilah bilah belati syurga
berikan selaksa bahagia
dirumpun selaksa beban hidup membebat
semakin meninggi harga isi perut
semakin !!!
mencuram bawah harga diri
tak lepas kutimang dirimu dengan jiwaku
suara tangismu adalah pekik canda bidadari syurga
dengan jemari kubenamkan kalimah syahadah dikeningmu
singsing ragamu dimuka sungai hayat
kan kualir susu jua madu-madu kasih
tampar wajah ini dengan kakimu
kan kulumuri bibirmu dengan madu nan hangat
SYIFA
bukalah matamu
ini aku...!
selama ini
reguk tangismu
seka ingusmu dengan kecupan
SYIFA
tak jenuh kumemandang ketelanjanganmu
menantimu sisihkan racun-racun dari arimu
SYIFA
tidurlah dipelukku
berselimut jemari tangan ini
“ Sekejap Hampar menghujam hati "
senyum menajam rajam
jejak telanjangi kaki
datang!
hadirkan kebasahan
kilau pipi sekedar airmata
lagu isak urai duka kecewa
terbata hardik
gemulai usiran tangan
sendat nafas
Hanya sembunyi dihati
dendangkan dendam
tanpa suara
tanpa daya
Cukup
masa semalam
memucuk hati
merajuk selubung
diantara selangkangan emosi
airmata
hujan
Hamparkan perih mimpi
cukup angan kian beraduan
rasanya rasa
hitam merdu
gores ekosistem bahagia
tanpa suara
tanpa ………….
" belati syurga menikam rasa "
sulit terjalani
punggungi wajahmu
dikala mata ini membayang senyummu
tangan ini kaku membungkam dada
sulit terlakui
menatapmu tanpa tangis
sedang mulut ini harus berucap benci
gergah hati mecekik nafas
tak pernah ingin pergi dari sisimu
kasih....
kepergian ini untuk merubahmu lebih baik
sesal kan jadi teman di detikan waktu
“beginikah yang dinamakan bimbang dalam ragu"
pengembaraan hati tengadah pada belati syurga
jingga rasa tengah memutih
lakuan kasih
perhatian sayang tercurah hingga tumpah di jemari tangan
tak segenggam malam dia kenankan peluki raga ini
sejuta dunia terhaturkan di bibir hati
tak secuil kata tertampik hari tak jua oleh jua likuannya
namun bebat cinta dalam dada
kau biarkan terurai
sedang cincin di jari manis
tak sengaja kau jadikan keranda hati
haruskah kurumat keranda di jemari ini
sedang sambutmu abadi dalam kehangatan kasih
lain kata
di malumu berbuih si kecil
bukan dari cinta ini
namun dengan cincin di jemari lain
" bilah bilah belati syurga"
di muda tersisih asam garam tetua
di muda terjinjing rasa sejuta kejut
ditua ditimpuk bebat keluarga
ditua ini, gempita bahgia dalam sejumput senyum buah hati
dihujung usia, memilah suka duka
dihujung usia, menimang beban akhirat
kini dimasa
bilah bilah belati syurga
berikan selaksa bahagia
dirumpun selaksa beban hidup membebat
semakin meninggi harga isi perut
semakin !!!
mencuram bawah harga diri
Kamis, 15 Juli 2010
KAMANUNGGALAN ROSO
" SENADA DUA JIWA ( Serigala Di Senja Saga ) "
Share
Sunday, July 4, 2010 at 10:03pm | Edit Note | Delete
Senja Saga : ….
Maju tatu...mundur ajur...!!
Pepatah jawa yang membuatku menjadi bagai tak punya pilihan.
Terseok-seok...
Tertatih-tatih...
Tanpa penyangga !!
Luruskan pandangmu senja...
Tetapkan hati akan tekad...
Demi permatamu...
Demi kau...
Dan juga demi orang yang sudah mencurahkan kasih padamu...
Bangkitlah !!
Serigala Sajak Sh Awi :….
maju tatu....mundur ajur....
becik meneng...menep....manteng
duk...bilahi GUSTI
sopo kang biso mikir 3 perkoro ing goro2 bakal antuk damar :
1. opo salah lan kurangmu marang GUSTI....dandanono
2. opo kang digething menungso kang sesambungan goro2 marang sliramu...dandanono
3. opo sing gingsir ing perkoro mau....jlumatono lan biso'o njaluk ngapuro ing ngarep.....pestine bener hamung ing netrane GUSTI, ojo maju mundur njaluk sepuro....manungso kang biso njaluk sepuro disik dewe Insya ALLAH bakal ngunduh mupangat gedhe
FALSAFAH HIDUP KYAI PENGGING
Share
Sunday, July 4, 2010 at 9:34pm | Edit Note | Delete
rumput
tetap tengadah
berdoa
sabar
tak jemu hidup
meski....
ditindih
diinjak
dibakar
diludah
ditai
rumput
setia naungi
cacing dengan akarnya
semut dengan juntainya
puaskan ulat dengan daunnya
rumput
kitab ALLAH yang hidup
peringatan bagi manusia
untuk selalu :
berdoa
berusaha
tabah
ikhlas
dermawan
melindungi
mengayomi
sederhana
sabar
narimo ing pandUNG
Share
Today at 12:06am | Edit Note | Delete
SYURGA...
bagaimana kabar rumah bapakku......
di kuburnya sekali tersiksa oleh ulah buruknya.....
sekali tentram oleh baik budinya.....
yang ku tau bapak ibu jua aku jua keluargaku masuk padaMU...
meski lewati pematang neraka dahulu....
SYURGA...nantikan rumah bahagia bagi kami
" aku ALLAH 1 "
Share
Yesterday at 11:03pm | Edit Note | Delete
BISMILLLAHI ALLAH AKBAR..!
ya ALLAH...sudah kalanya..aku sirnakan hasrat meminang wanita..sejatinya mereka hanya sebagai penyempurna ibadah...begitu juga sebaliknya...sadar aku akan ketidaksempurnaan ibadahku tanpa istri...biarlah aku bukan umat MUHAMMAD (dimana menikah itu harus)...cukup aku adalah hambamu...
aku tak pernah membaca QUR'AN-MU...bagiku itu bukan yang utama...aku hanya mampu menelaah arti dan makna QUR'AN-MU.jadikan tuntunan hidupku...tak ingin lagukan SURAH-MU...inginku jalankan maknanya...
aku berbenah diri untuk menjadi makrifat jua sufi....aku hanya ingin lakukan yang engkau sukai...aku ingin tinggalkan yang engkau benci...kecuali satu perkara : memilih "SESANDINGAN HIDUP" penyempurna hidupku...
MAAFKAN hambaMU ya ALLAH
pada pribadiku
aku milik-MU
aku satu-MU
tiada KAU tiada aku
tiada aku tiada engkau
ALLAH AKBAR
WIGATINING DIRI NGAWULO MRING GUSTI
Share
Sunday, June 27, 2010 at 11:19pm | Edit Note | Delete
ORA ONO GUSTI.... ORA ONO aku
ORA ONO aku .......ORA ONO GUSTI
aku mokal
GUSTI DOLAN
aku setiti
Halimun petak nogobumi
GUSTI MARINGI
"Pd wnt seribuan"
Share
Thursday, June 24, 2010 at 8:55pm | Edit Note | Delete
"Pd wnt seribuan"
Damai dalam pekat.
Gempita dalam kista fikiran.
Datanglah pada inginmu.
Pergi dari jiwa khadijah.
Disini....
menatap hajjar aswat.
Falsafahnya luntur dalam pengakuanmu
sakit
Share
Thursday, June 3, 2010 at 11:19am | Edit Note | Delete
sakit bukanlah derita
sakit hanyalah proses penyucian dosa
sakit adalah kehendak ALLAH
karna DIA menyayangi kita
dengan sakit....
ALLAH meminta kita lebih dekat denganNYA
dengan beribadah lebih dan lebih
akhir dari sakit
adalah takdir yang terbaik bagiNYA
bukan terbaik dari harapan kita
baik mati atau pun kesembuhan
" kiniku "
Share
Sunday, May 9, 2010 at 11:13pm | Edit Note | Delete
tak terbayang...
diriku mencari sisi kosong dihatimu.....
bertahun sendiri
tanpa azimah kasih.menata keteguhan, menata setia...
namun masa kini masih adakah kasih tak meninggalkan
tapi tetap bahagia aku tanpamu....
tak pernah lagi percaya cinta....
tak kupaksakan sejalan.....
masih TUHAN kasihiku....
jika memang kau bukan milikku....
hentiku berharap akan cintamu tak kuutarakan...
biarkan waktu dan insan yang melalaikanmu..
entah kapan?
tak semua pertanyaan cinta ini terjawab
rasa tak sebebas hidup ini
mencengkeram tanpa peringatan
aku bukanlah lelaki dalam imajimu
sampai kapanpun tanya itu beribu jawab
namun tak jua rasa puas terjamah
sampai kapan kita kan bisa bertemu?
itu hanya nyata yang tertunda
selama itu hanya wajah2 selainmu hiasi senyumku
pergimulah yang sesaki hatiku
yakin dadaku
TUHAN beriku syurga
dimana aku dapat memintamu jadi bidadari
namun jangan heran
jika syurgaku kelak hanya dapat bertemu TUHAN
bukan dapati istana dan beranda mungil
yang pasti
kau telah yakin cinta akanmu dari ku
Share
Sunday, July 4, 2010 at 10:03pm | Edit Note | Delete
Senja Saga : ….
Maju tatu...mundur ajur...!!
Pepatah jawa yang membuatku menjadi bagai tak punya pilihan.
Terseok-seok...
Tertatih-tatih...
Tanpa penyangga !!
Luruskan pandangmu senja...
Tetapkan hati akan tekad...
Demi permatamu...
Demi kau...
Dan juga demi orang yang sudah mencurahkan kasih padamu...
Bangkitlah !!
Serigala Sajak Sh Awi :….
maju tatu....mundur ajur....
becik meneng...menep....manteng
duk...bilahi GUSTI
sopo kang biso mikir 3 perkoro ing goro2 bakal antuk damar :
1. opo salah lan kurangmu marang GUSTI....dandanono
2. opo kang digething menungso kang sesambungan goro2 marang sliramu...dandanono
3. opo sing gingsir ing perkoro mau....jlumatono lan biso'o njaluk ngapuro ing ngarep.....pestine bener hamung ing netrane GUSTI, ojo maju mundur njaluk sepuro....manungso kang biso njaluk sepuro disik dewe Insya ALLAH bakal ngunduh mupangat gedhe
FALSAFAH HIDUP KYAI PENGGING
Share
Sunday, July 4, 2010 at 9:34pm | Edit Note | Delete
rumput
tetap tengadah
berdoa
sabar
tak jemu hidup
meski....
ditindih
diinjak
dibakar
diludah
ditai
rumput
setia naungi
cacing dengan akarnya
semut dengan juntainya
puaskan ulat dengan daunnya
rumput
kitab ALLAH yang hidup
peringatan bagi manusia
untuk selalu :
berdoa
berusaha
tabah
ikhlas
dermawan
melindungi
mengayomi
sederhana
sabar
narimo ing pandUNG
Share
Today at 12:06am | Edit Note | Delete
SYURGA...
bagaimana kabar rumah bapakku......
di kuburnya sekali tersiksa oleh ulah buruknya.....
sekali tentram oleh baik budinya.....
yang ku tau bapak ibu jua aku jua keluargaku masuk padaMU...
meski lewati pematang neraka dahulu....
SYURGA...nantikan rumah bahagia bagi kami
" aku ALLAH 1 "
Share
Yesterday at 11:03pm | Edit Note | Delete
BISMILLLAHI ALLAH AKBAR..!
ya ALLAH...sudah kalanya..aku sirnakan hasrat meminang wanita..sejatinya mereka hanya sebagai penyempurna ibadah...begitu juga sebaliknya...sadar aku akan ketidaksempurnaan ibadahku tanpa istri...biarlah aku bukan umat MUHAMMAD (dimana menikah itu harus)...cukup aku adalah hambamu...
aku tak pernah membaca QUR'AN-MU...bagiku itu bukan yang utama...aku hanya mampu menelaah arti dan makna QUR'AN-MU.jadikan tuntunan hidupku...tak ingin lagukan SURAH-MU...inginku jalankan maknanya...
aku berbenah diri untuk menjadi makrifat jua sufi....aku hanya ingin lakukan yang engkau sukai...aku ingin tinggalkan yang engkau benci...kecuali satu perkara : memilih "SESANDINGAN HIDUP" penyempurna hidupku...
MAAFKAN hambaMU ya ALLAH
pada pribadiku
aku milik-MU
aku satu-MU
tiada KAU tiada aku
tiada aku tiada engkau
ALLAH AKBAR
WIGATINING DIRI NGAWULO MRING GUSTI
Share
Sunday, June 27, 2010 at 11:19pm | Edit Note | Delete
ORA ONO GUSTI.... ORA ONO aku
ORA ONO aku .......ORA ONO GUSTI
aku mokal
GUSTI DOLAN
aku setiti
Halimun petak nogobumi
GUSTI MARINGI
"Pd wnt seribuan"
Share
Thursday, June 24, 2010 at 8:55pm | Edit Note | Delete
"Pd wnt seribuan"
Damai dalam pekat.
Gempita dalam kista fikiran.
Datanglah pada inginmu.
Pergi dari jiwa khadijah.
Disini....
menatap hajjar aswat.
Falsafahnya luntur dalam pengakuanmu
sakit
Share
Thursday, June 3, 2010 at 11:19am | Edit Note | Delete
sakit bukanlah derita
sakit hanyalah proses penyucian dosa
sakit adalah kehendak ALLAH
karna DIA menyayangi kita
dengan sakit....
ALLAH meminta kita lebih dekat denganNYA
dengan beribadah lebih dan lebih
akhir dari sakit
adalah takdir yang terbaik bagiNYA
bukan terbaik dari harapan kita
baik mati atau pun kesembuhan
" kiniku "
Share
Sunday, May 9, 2010 at 11:13pm | Edit Note | Delete
tak terbayang...
diriku mencari sisi kosong dihatimu.....
bertahun sendiri
tanpa azimah kasih.menata keteguhan, menata setia...
namun masa kini masih adakah kasih tak meninggalkan
tapi tetap bahagia aku tanpamu....
tak pernah lagi percaya cinta....
tak kupaksakan sejalan.....
masih TUHAN kasihiku....
jika memang kau bukan milikku....
hentiku berharap akan cintamu tak kuutarakan...
biarkan waktu dan insan yang melalaikanmu..
entah kapan?
tak semua pertanyaan cinta ini terjawab
rasa tak sebebas hidup ini
mencengkeram tanpa peringatan
aku bukanlah lelaki dalam imajimu
sampai kapanpun tanya itu beribu jawab
namun tak jua rasa puas terjamah
sampai kapan kita kan bisa bertemu?
itu hanya nyata yang tertunda
selama itu hanya wajah2 selainmu hiasi senyumku
pergimulah yang sesaki hatiku
yakin dadaku
TUHAN beriku syurga
dimana aku dapat memintamu jadi bidadari
namun jangan heran
jika syurgaku kelak hanya dapat bertemu TUHAN
bukan dapati istana dan beranda mungil
yang pasti
kau telah yakin cinta akanmu dari ku
Sabtu, 10 April 2010
TUHAN
MEMILAH MIMPI DENGAN TUHAN
Aku bermimpi. datangi sungai lapang , sungai semata kaki . ditengahnya aku mengeruk pasir ,hendak kujadikan kolam kecil , tempat dimana mandikan raga , usir debu dari kulit ari . belum sedalam lutut kutemukan bening bayi bajang dan dia sepi napas . kuangkat lalu kusucikan di pelataran sungai . dengan selembar jubah putih robekan separuh bajuku . kusempurnakan raganya . sentak DIA berkata " AKU....!mau kau bawa kemana " .
tercengang dalam bangun . " Asupan kehidupan apa yang kau berikan TUHAN " tanyaku . hati menjawab " Tanyakan pada malam " . bagiku " malam adalah kitab yang hidup . langkah kaki ini terhenti dihujung teras . " lamunkan mimpi itu , lalu temukan AKU " bisik desiran angin yang asing dirasa . " tunggu TUHAN , belum ingin bertemu denganMU , biarkan aku mencari diri sendiri dulu , bersama batangan rokok dan secangkir kopi " .
sehisap lalu seteguk . nafsuku menamparku keras rasaku . " Apa yang kau cari dari wanita , payudara ? , pantat ? , perawankah ? ," birahi bersabda . sambar alam " ulat yang berjalan mencari teduh dari terik , kau jijik , kau bunuh , dimana perikehewananmu.....KEWAN...! " . " mau apa , kucing mati kau kubur , sedang pada musuhmu , kau tersenyum melihat mereka terkena musibah " kemanusiaan salin suara . keILAHIan berbisik " kau jauhi pemabuk , binal , jagal , kau hina mereka di perjamuan , tidak kau gandeng tangan mereka , carikan setapak bening " . sejati meradang " mulutmu BUSUK , rasamu BUSUK , pikiranmu BUSUK , matamu BUSUK , TUHAN telah lari dari hatimu karenanya " .
" TUHAN telah kutemukan diriMU dalam kesalahanku " . " kubiarkan dunia kuasaiku seperti aliran air sungai semata kaki , dengan sengaja kukubur diri dalam timbunan pasir kesalahan , kini, ingin kuangkat hakikat diri sejatiku dan kupinta KAU di hatiku lagi " . " ya sudah , ini pesan dari syurga , AKU ( TUHAN ) akan datang padamu ( hati ) sejalan dengan penyempurnaan diri pemilikmu " seloroh hati .
hati lirih bicara " sudah , masuk sana , kau mulai takut , karena ketakutanmu adalah pembawa kemusrikan pada hidupmu " . kata fikirku " TUHAN , ini doaku , 'aku tak takut nerakaMU , 'karena itu takdirku dari kesalahanku , ' tapi aku tak rela tak masuk syurgaMU , 'ITU HAKku ', " . " karena telah kubeli kebaikan dari mimpiku " .
sekian dulu TUHAN . selamat tidur bagiku sendiri . pilihkan lagi mimpi bagiku .............TUHAN.............
KEAGUNGAN ITU MILIK BAPAK
Keagungan itu milik bapak
ia jadikan bumi seindah nirwana
taburi setiap badai dengan senyum
subjek tua yang ditelanjangi benturan
butakan segala penglihatan durjana dalam tidurku
di tempat ini...
aku begitu jauh
aku merindui bbibirmu
aku merindui wajahmu
engkau mungkin telah hilang
tapi wajah tampanmu melekat dikehidupan ini
bapak
rantai suaramu berisi cahaya batin
kerena pengungkapan bibirmu telah mendarah daging
TUHAN...
padanya aku dapat melihat diriMU
seperti Ali bin Abu Thalib teriakkan " MUHAMMAD RASUL ALLAH "
TUHAN...
perjalanannya terbang ke syurga
adalah kerinduanku atas kerelaanMU
SELALU....!
kutemui wajah bapak pada rupa matahari
" AYAH DAN TUHANKU "
Ketika satu bungkusan hidup harus dibuka
kuingat kata-kata ayah " rahasia ilmu sejati harus dibaca Dengan hati "
lembaran Ilmu Manusia Adalah renungan kasempurnaan ILLAHI
Di dunia ini, entah sakit dan mati pasti terjadi
Maka hendaklah waspada
kita juga akan mati
jangan lupa arti Kesungguhan hanyalah niat ikhlas
Adapun ilmu itu adalah jalan indrawi dan langsung dari Sang Khalik
belajarlah...
bertafakurlah...
Ketahuilah ...
kewajiban hidup tidak lain adalah selalu menjadikan dirinya bermanfaat
ketahuilah....
ilmu merupakan kekuatan seperti benih
ia akan menjadi seperti pohon yg berbuah
atau mutiara yg keluar dari dasar laut
Cahaya Rasa mengalahkan kekhilafan diri
memiliki kearifan
kejernihan otak
kekuatan daya fikir dan ketajaman batin
bertafakur
sehingga persoalan tidak berlarut
segera tersingkap kebodohan yg menyelimuti kalbu.
Ketahuilah ....
jika pintu suksma terbuka, ia akan tahu bagaimana cara bertafakur
Karena itu hati pun lapang, pikiran terbuka dan daya yg ada menjadi perbuatan berkelanjutan dan tak mengenal lelah.
" Pesan Gelandangan VIP "
Aku begini...
bukan keadaan
bukan himpitan
ini suatu pilihan
mulia bagiku...
tak tersangkut perkara
SODOMI
KORUPSI
MUTILASI
hanya terjerat trantib
digiring lalu dibina
" kamu tau isi binaannya ? "
JANGAN BERKELIARAN
MENGOTORI PANDANGAN
JIKA DIATAS BERANG
KERJAAN KAMI HILANG
mungkinkah...?
kami dibina
dimasuk BLK
disuntuk modal dana
tapi...?
rugi keluarkan dana
hanya untuk manusia tak guna
ah...
pastinya hanya bermalam sehari saja
mulia baguku
hargai makanan sisa
dari malaikat mati rasa
kerja kami berdoa
bagi dermawan seketika
dik...
bagi kreteknya
persetan dengan aturan
haram rokok
apalagi wajib berhelm
kenapa melotot...?
gelandangan juga baca koran
meski telat sebulan
itu saja dari bungkus nasi
aku beri rahasia...
gelandangan yang mati tadi
masuk rumah yang sakit
lalu dikirim ke sekolah
untuk belajar anatomi dan bedah
tak kan ada yang marah
setan saja sebah...!
karna kami tanpa nama jua silsilah
sampai sini...
rokokmu aku miliki
jangan coba mencari
mungkin sudah di banyuwangi
" MATI SAJA BERHIBAH RAGA "
note : 2.30 pagi, jum'at paing, 5 maret 2010
red : rehat sejenak bersama gelandangan di perbatasan kartasura-boyolali
“ surat kepada kawan sejawat “
kepada sekalian sahabat
syair yang sudah ditata
Semakin seseorang memelihara
semakin terungkapkan manfaat
sampai pada titik tataran fana
jembatan antara ilusi dan realitas
diulurkan kepada setiap orang yang mencari kebebasan dari ilusi
fana di hadapan keberadaan adalah kenyataan
karena memang sesungguhnya di situlah dia berada
“ berikan cintamu dengan ini “
Bayangkan dirimu berada di hadapanku
Sampaikan salammu
Tutup matamu
Pandanglah melalui mata hatimu
Jangan mencari raut muka
antara 5 sampai 15 menit
dan menjalaninya menuju jangka waktu yang panjang
bahkan merentang hingga berjam-jam sekali
upaya kecil mencari kalimah cinta antara kita
sambung cahaya kepada hatimu dan cahayamu kepada hatiku
Bayangkan sebuah titik tunggal
Hadirkan sebuah taman kesegaran dan kesejukan rasa
Duduk kita bersimpuh
telinga mendengar suara sendu
dengarkan pintanya...!!!
dengan ini telah teruji hasrat kerinduan dari cinta
“ jadikan muhrim atau jadikan alasan tuk tinggalkanmu “
Telah lama kita bersama
Kau adalah perihal terbaik yang pernah kudapati
Sampai kini sulit untuk hadapi,
Ketertinggalanku darimu
ijinkanlah aku menjadi diriku sendiri
Biarkan jiwa ini terbang lepas
Percayalah
Lepas diriku dari tangisan kekangmu
Kau mengerti aku lebih baik
Tak kan ada sepatah ingkar
Tak juga selangkah tuk meninggalkanmu
Aku bukanlah manusia sempurna
Ku Ingin kau tau
Sadarilah
Telah kutemukan alasan untuk memulai hal baru
Tak sedikitpun maksud hati melukaimu
Kini
Aku kehilangan cinta yang dulu kita sucikan
Sentuhan jarimu menggetarkan seluruh nadi
Bisikanmu juga bisikku buat buluk kudu merinding
Bukan seperti sekarang
kau tak kan puas
Sebelum menitih semua musim
puisi keluarga
“ bunda “
bunda
betapa agung mukjizatmu
menerangi cahaya tempat-tempat yang kelam
habis tersungkur segala goda
lenyaplah akal bicara
“ Bapak “
wafat dahulu ayah sebelum bunda
tinggallah dengan yatim
tinggal bunda
dipayung awan rendah
ajaib yang indah
tangismu adalah doa
ajaib bapak pada masanya
tiada pernah seumpama mati
“ kakak, sudah sepantasnya “
dibawa siang dan malam
keluarlah tutur tiada tertahan
menyebut nyata sedia
kayu dan batu syurga baginya
apabila sampai masanya
pergi berniaga ke negeri kerabat
sebagai tandaan sempurna
tiadalah lain daripadanya
melainkan penikahan menghormatkan
kepadanya
dinaungi istri yang muda
berkhabarlah untung berganda
datanglah hidayah akbar
dari Tuhan ilahul jabbar
sudah selesai demikian itu
sempurnalah lain ibadah
“ kepada Bunda “
tatkala sampai umur tua
ku jadikan kau jadi pesuruh
mendirikan ibadah yang amat teguh
segala dunia habislah runtuh
seperti cahaya hikmatnya
jangan terperanjat
akan melihat malaikat
sukalah bersunyi seorang dirinya
pada bulan ramadhan
pada malam tujuh belas lailatul qadriyah
“ kepada adik-adik wanitaku “
kepadamu
benarkan bersungguh hati
tiadalah takut atau gentar
seperti perempuan Siti Khadijah
kemudian
masuklah ibadah terpuji
tinggalkan yang keji
perdulikan bapa dan ibu
turutilah perintahan yang baik tiada cela
“ kepada musuh bapakku “
apabila memang mendustakan
menyakiti dengan sumpah dan maki
perbuatan sia-sia
apabila mati
kesakitanlah ditanggungmu
di dunia tiada beberapa lama
akhiratlah yang kekal
di situlah bertambah keras kelam
pula di belakang bapak
hingga sampai pada matinya
biarlah suci
sifat kepujian dihimpun kepadanya
sifat kecelaan jauh daripadanya
apalagi bulan maulud
biarlah suci
sifat kepujian dihimpun padanya
sifat kecelaan jauh darinya
itu waktunya
harus dibebaskan
jangan yang berat menyakiti diri
menzahirkan kesukaan demi perih
tiadalah lain pengharapanku
melepaskan bapak dari kejahatan laku
“ bila cinta bicara…tubuh ini terkekang adat agama..tapi benak menelusup dosa ”
Lama sudah kita berdiam diri
Saling menyapa mata
Hanya Angin belai fikir dengan bebauan tubuh
kau deburkan detak ini
harusku bagaimana
kata ini terbebani ayu parasmu
biarkan bulan bicara
satukan batin kita malam ini
" yang diberikan wanitaku musim lalu pada kehidupan setelahku"
jeritan mati terbakar
" DE ROSE "
telah kubuka lembaran usang kehidupan
tertitih merah air mata
ini bukan darah dari duri diariku
namun kembang itu mulai bergugur kelopak
mengempis layu
disatu titik
terpampang putih sedikit karna terhapus waktu
tak mengerti dimanakah kehilangan ini
kenangan yang tertulis pun samar
TEGAK TOGAKU DI HARI WISUDAKU
pada ranah ini ku belajar menjadi diri sendiri
satu acungan jemari dosen kujadikan lecutan pemakzulan kerdil otakku
disini bukan mencari secarik kertas jaminan kerjaku
aku meretas jalan fikiran pedobrak kebuntuan hidup
carik-carik kertas hingga ribuan rim hvs
lumatkan kebodohanku pada ketergantungan sebuah keberadaan
berikan angket-angket kesempurnaan dewasaku
lebih dari ribuan hari kutercabik inginku akan nilai sempurna
kini detik pemakzulan kerdil otakku pun datang
jadikan diri manusia baru
kepada jajaran pemangku universitas ini
tidak terimakasih kuhaturkan padamu
hanya doa masuk syurga bagimu
purna sudah pencarianku disini
izinkan aku melangkah dengan tegak
izinkan aku mencari layak hidupku
izinkan aku merubah negaraku
paling tidak aku akan jadikan manusia terdekatku berbangga hati
note : MAYA STILL MAYA
red : selamat non kelulusannya
ketamakan manusi dan kebodohannya
memerah batu istana
DOSA RUMIT YANG ASIK
mengetuk jendela dada
berlarian pendar seolah percik menabuhan Gigil hati
makin merangkak ke payudara
Aku tak bergeming - tak beranjak
Seperti kasmaran
gigil ini tetap ada pada jendela dada
Tentu aku berpikir tak akan pergi
memaksa jendela dada pindah dan jatuh di dua telaga bibir
Sesak sesal bertabuh sesat
Mengingatnya saja mengais luir
menusuk diri dengan padu padan rasa
Ya, aku pergi....
tapi dimana kiranya Sesungguhnya mulai datang
tak jua sanggup jinakkan mata dengan hujan
Wajarlah
Jika tak bisa kupikirkan secara logis
Pula ketika berbicara soal cinta
Bagiku cinta adalah bebat
dengan mudah jatuh tersungkur terseret
logikanya ke lembah gelap tapi remang senang
tak berTUHAN itu
di lembah itu
tangisan hati tak berarti
Dengan ringan lalang lalu
note : rehat mini di tambal ban peni (bangak) boyolali
red : gadis kelas 2 smp pake u can see
CERPEN “ ULAH CANDU SI JANDA “
ULAH CANDU SI JANDA
Melepas dingin dengan kopi hitam gula batu, Ganes dan Awi memilah kealpaan hari ini di warung sebelah UMBUL KENDAT ( tempat terapi batin lewat air pemandian ) . “ kenapa kau diam “ Tanya GAnes pada Awi. Awi meletakkan kembali cangkir kopi “ Aku tadi melukai ular, sewaktu mengusirnya dari pekaranganku “ . “ BODOH….! Perlakukan hewan dengan baik, anggap mereka guru alammu “ tegas GAnes. “ Ya aku tau, ketika ada yang tidak beres dengan alam hewanlah yang pertama kali merasakannya “ sahut Awi sambil mematik korek. Menyembul kepulan putih asap rokok dari mulut Ganes “ alam jika tidak beres hewanlah yang gelisah dan pasti menunjukkan perilaku aneh, ya jadi harus dijaga “ . “ hmm….kita jaga mereka, mereka jadi alarm bahaya yang hidup “. Dengan gemetar bapak tua dating dari UMBUL KENDAT lalu duduk “ Bu, the hangat satu sama nasi goreng “.
Pembicaraan Ganes dan Awi mengundang jiwa penasaras bapak tua. “ Dik, boleh gabung “ pinta Bapak tua . “ silahkan “ serentak Ganes dan Awi menjawabnya. “ dik tiada cela dari perbincangan kalian, kalian mengutamakan keseimbangan alam dan manusia” kata bapak tua. Dua pemuda itu mengangguk sembari menikmati rokok dan tahu goreng. “ ini pak tehnya , mereka berdua itu suka yang alami pak, tapi tetap tidak melangggar kaidah agama,kayaknya …? “ sela pemilik warung. Menerima dan meletakkkan the hangatnya bapak tua berkata “ Bu, nasi gorengnya gak jadi, lagi asik nih sama mereka “. “ gini dik, aku mau curhat sama kalian , di daerah saya tidak ada yang berani menasehati saya, jadi saya minta pendapat kalian, maklum saya termasuk orang terkaya di daerah saya “ seloroh bapak tua. Serentak dua pemuda itu memandang bapak tua dengan pandangan sinis. Ganes membisiki Awi sesuatu “ dari sabang sampai merauke “. Mengangguk tanda mengerti arti bisikan itu ( semua orang berbeda-beda sifatnya ).” Teruskan pak “ pinta Awi . “ masyarakat sekitar saya bulan-bulan ini memandang sinis pada saya, seperti pandangan kalian saat ini “. “ maaf pak, kami menangkap gelagat sombong pada bapak “ tangkis Ganes . “ oooo…yang tadi ,maaf keterusan” sangggah bapak tua. “ betul..betul ..BETUL…sedikit tidak enak disantap “ sahut Awi. Tanpa komando kedua pemuda tertawa lalu diikuti bapak itu.
Menghentikan tawa bapak tua kembali bicara “ sekarang serius, biarkan aku selesai bicara, nanti kalian tanggapi, beberapa bulan ini pandanga masyarakat terhadap saya berubah jadi tidak mengenakkan, bahkan ada yang buang muka, kalo ada yang tersenyum pun terlihat terpaksa. Aku berpikir ini karma menikahi Anggi janda miskin tapi cantik masih bahemol lagi.padahal sebelum itu semua baik-baik saja.toh, perilakuku sebelum dan sesudah menikahi Anggi sama saja.baik tidak ada cela, rajin pengajian, sering membantu kesusahan. Bagaimana ini? Menurut agama tidah salah dan sesuai aturan. Tapi tetap aku dikucilkan masyarakat. Nah bagaimana pendapat kalian “ bapak tua berhenti bicara. Mereka bertiga hening sejenak memikirkan masalah itu. Mereka terlarut hingga sebatang rokok sudah habis terhisab.
Ganes mengambil sebatang rokok dan memberikan bungkusnya pada Awi “ rokok “. Dengan sigap Awi mengggapai rokok itu “ oke “ . berapa janda yang ada dilingkungan bapak “ Tanya Ganes. “ banyak dik “ jawab bapak tua singkat. “ ketemu alas an masyarakat memandang sinis bapak, anda pemilih, banyak janda nikahnya sama yang cantik,ya….manusiawi sih..! tapi masyarakat gimana lagi, pandai mencari kekurangan yang lain “sumpul Ganes. “ jadi mereka kecewa “ usut bapak. “ ya ..jelas…nikah pilih-pilih…..nafsu manusiawinya banyak nih pak “ canda Awi. Habiskan sisa the dan tercengir sedikit “ Bu, the nya tambah, sama miliknya adik berdua ini” . “ ya pak “ jawab ibu pemilik warung sambil mengambil gelas the dan dua cangkir kopi kosong. “ silahkan mas makan yang kalian suka nanti saya yang bayar. Kata-kata kalian nylengit tapi intinya aku ngerti…bagus” kata bapak tua.
Masing-masing sudah habis rokok sebatangminuman baru dating. “ habiskan gorengannya,jam segini jarang ada yang dating…nanti saya diskon “ sela pemilik warung, keluarkan jrus pamungkas penjualan. “ siap Bu, sudah gratis dikasih diskon lagi…” sambar Awi. Seisi warung terbahak-bahak seperti empat sekawan lagi manggung lawak. Sembari mendinginkan minuman bapak itu tandaskan pertanyaan “ lalu aku harus berbuat apa ? “ . terburu membungkam mulut Ganes Awi menjawab dengan dengan wajah setengah tersedakdan mengacungkan tangan kirinya “ biar aku kasih solusinya “. Awi melepas tangan dari mulut Ganes dan Ganes menyahut “ solusimu pasti gila…edan…tapi patut dicoba…cepat katakan “ . AL...HAMDULLILLLAH, gini pak teruskan poligami bapak, tapi beri unang bulanan 2 janda di sekitar bapak....yang bener-bener membutuhkan lho...! " . " unsur darimana itu ? , surah apa?, ayat berapa? " tanya bapak. " inih...!....kalo bapak tanya itu saya tak bisa...lha bapak lebih ahli daripada saya, 2 janda tadi yang diberi uang bulanan untuk menepis anggapan miring masyarakat sekitar bapak, gak perlu melibatkan Al QUR'AN untuk memecahkan masalah ini....bagi saya QUR'AN terlalu suci untuk masalah semudah ini " jawab Awi. Ganes mengusap rambut dari depan kebelakang " bener-bener jurus edan...ki gendeng sableng sulama, tapi patut dicoba" hentikan gerakan tangan dengan memangku dagu sambil keheranan. " ya pak, kodok saja kami jadikan ilmu gendeng...dia terus berdoa...waktu doanya terkabul yaitu hujan turun dia terus berdoa ...tambah keras lagi....KUNG KAONG...KUNG KAONG.....KAN BERARTI DOA ITU TAK KENAL BERHENTI MESKI LAMPU MERAH " kata Awi. jam 2 malam tawa terlepas lagi.sambil tertawa bapak tua menjawab " Ya..hahaha...aku dengar tadi....ya sudah aku coba DUUU...A JANDAMU....DULU. mendengar jawaban tadi dua pemuda dan ibu pemulik warung terpingkal-pingkal. dengan mengagetkan pemilik warung berlari sambil berkata " kebelet pipis mas ". bersamaan gelak tawa terdengar suara keras " TREEERT...TE..TE...DUT....DHUOT " TAWA KETIGA PENGUNJUNG WARUNG MENGGILA " AWI berseloroh " TAWANYA JANGAN ATAS BAWAH BU " serentak gelak tawa diwarung semakin menjadi-jadi.pukul 2.30 akhirnya mereka menyudahi pertemuan itu dan berencana melanjutkan perbincangan minggu depan.
seminggu sekali ketiga lelaki itu berkumpul di warung dekat UMBUL KENDAT setelah terapi batin. sudah enam bulan tak terasa persahabatan mereka semakin erat. pada pertemuan minggu ketiga bulan keenam dijadikan bapak tua sebagai evaluasi dari saran Awi terdahulu. bapak tua merangkul sambil memiting Awi " wi...1 saranmu membikin aku miskin, makin hari ekonomi keluargaku makin turun " Awi melepaskan rangkulan bapak tua dan berkata " kenapa pak, cerita yang gamblang nuh..." . " ada apa ? " Ganes ikut nimbrung. " uang bulanan untuk dua janda ....saran Awi dulu, senang sih masyarakat sudah kembali suka sama saya hanya dalam waktu enam bulan...sudah seperti mauku....TAPI..!ekonimi keluargaku tambah memprihatinkan, gimana nih? " Awi langsung menjawab pertanyaannya " kan keinginan bapak terkabul, sikap masyarakat sudah baik sama bapak...aku kan pandai pak ". " IYA, tapi hartaku habis gelap terbitlah miskin " gerutu bapak tua. " gini pak, aselinya....uang bulanan untuk dua janda itu sifatnya amal..tapi hati bapak tidak ikhlas..bapak harapkan WAH dari masyarakat.ya itulah yang bapak dapat. PA..DA..HAL.. rejeki itu datang dan pergi adanya du tangan TUHAN. rejeki datang dari ridho NYA. nah, ridho itu datang karena beramal dengan ikhlas tanpa harapan satu apa kecuali ridho TUHAN... sekarang pikir dengan saran saya dan yang bapak alami selama enam bulan ini ...!" jelas Awi. " baru kali ini Awi waras.." cengir si Ganes. mikirnya rehat dulu, mau minum apa " tanya ibu pemilik warung. " masih setia sama yang dulu-dulu bu " jawab Awi. Ibu pemilik warung bergegas membuatkan setu teh hangat dan dua cangkir kopi gula batu. bapak tua yang masih memikirkan pertanyaan Awi tak hiraukan Awi dan Ganes yang asik bercanda sambil makan tahu, tempe dan bakwan goreng. selang 10 menit bapak tua menggebrak meja warung " KETIWASAN, aku sia-siakan amalku..Wi kamu gembel ..tidak katakan sebenarnya tujuan dari saranmu, kalo saja dikatakan dari dulu.. pasti aku dapat ridho TUHAn dan rejekiku menumpuk banyak...dan masyarakat pasti baik sendiri sama aku atas kuasa TUHAN... wedus kau wi ". dengan wajah serius Ganes menyahut " itu cara kami pak, kami tidak pernah belajar dari buku tapi belajar dari pengalaman " . " jika tidak pernah melakukan kesalahan tidak mungkin bisa mengetahui dan memperbaiki suatu kesalahan " tambah Awi. " ya...ya..benar kalian memang setan yang baik " kata bapak tua.
perbuncangan mereka larutkan tiga jam di warung. waktu sudah menunjukkan pukul 1.30. bapak tua membeberkan satu rahasia lagi " kalian sudah tau anakku berumur empat bulan, dia beruntung sekali dapat ASI dari empat ibu, dua istriku dan dua janda ". Awi terkaget-kaget dan bicara " itu positifnya pak...tapi hati-hati anak bapak kelak punya beban yang terlalu berat..harus berbakti pada empat ibu..burat sekali ntuh , serahkan pada satu ibu saja, yang ASInya paling besar dan bermutu " . " benar pak, ringankan beban anakmu kelak " dukung Ganes. " wah ini ilmu baru...tapi tidak aku telan langsung..biar aku pikir dulu daripada kebablasan seperti saran Awi dulu, ya sudah sudah jam 1 lebih nih anakku butuh belaian bapak " sela bapak tua. " WIH...." serentak dua pemuda itu menggoda. " bapak mami nih " canda awi. " kalian nih...bu berapa semuanya ?" bapak tua memotong canda mereka. " kopi dua Rp 3000, teh satu Rp 1000, gorengan 10 habis Rp 5000, jadinya.....?!?" ibu pemilik warung berpikir. " SETUJUH RIBU " sahut awi. ibu pemilik warung menjawab " waduh rugi aku dik ". " ya dah gak pa pa, sama pelanggan rada seperti kalian saya IKHLAS............." tawa terlepas mengakhiri perjamuan ilmu amal akibat ulah candu milik si janda
( serigala sajak )
RINDU PADAMU ( katarsis )
Dulu...
surah-surah yang kubaca getarkan batin ....
Dengan wudu kugagahi kealpaan diri
Kubaca lirih angin syurga
surah yang tinggikan keberadaan ini...
bawa jiwa pada kalam ILLAHI
sedarku...
Sekarang aku hanya sebagai pemenuhan rumahMU
Kadang khilaf jadikan ibadah sebagai wajah semu taqwa
Kini aku tersingkir dalam kesendirian juga kesepian
di atas mata DAJJAL
sekarang...
pagi-pagi dalam pekat kopi...
lalaikanku padaMU...
akhirnya....
pengabaian dariMU atas diriku...
kini tanpa batas detik...
Di perjalanan kembali padaMU
kujatuhkan dinding kebodohanku
ku hayati...
ayat suci kusemai dihariku
jamah aku kembali...
Setiap datangnya pagi dan sore hari
Jangan ENGKAU biarkanku sendiri....
Dalam bisuMU....
CERITAKU MENGAJI DI HIK KARANGDUREN
kepulan rokok menangkis mata dari pantat wanita
gelak tawa birahi susutkan penat hari
teringat bandot tua pada malam lalu
"aku lupa, pagi belum jinabah hingga kini "
" memang kau tua tak jadi, edan " kata penjagal jahe
lalu lalang cerita dan berita kebenaran
tak satu jua rumusan ibadah tergolek diantara luberan kopi
" kau yang keloni malam' bagaimana menurutmu "
" atokah sama binalnya dengan pikiran kami "
sedikit aku bicara
" lekas mandi jinabah lalu ulang ibadah subuh dan asharmu "
" jangan pikirkan waktu ' niatmu yang membuat ibadahmu sampai ke langit "
FATIMAH
kerudung lusuh keranda pedihku
mengalun gelak penuh tanya
AMPOH....!?!
kau bidik syariat dengan lenganmu
kau jinjing sejumput zamzam dijemarimu
menguning sebening kerling bisu
bisuku ini berjambang gundah
lelakikah tabahmu
wanitakah auratmu
Aku bermimpi. datangi sungai lapang , sungai semata kaki . ditengahnya aku mengeruk pasir ,hendak kujadikan kolam kecil , tempat dimana mandikan raga , usir debu dari kulit ari . belum sedalam lutut kutemukan bening bayi bajang dan dia sepi napas . kuangkat lalu kusucikan di pelataran sungai . dengan selembar jubah putih robekan separuh bajuku . kusempurnakan raganya . sentak DIA berkata " AKU....!mau kau bawa kemana " .
tercengang dalam bangun . " Asupan kehidupan apa yang kau berikan TUHAN " tanyaku . hati menjawab " Tanyakan pada malam " . bagiku " malam adalah kitab yang hidup . langkah kaki ini terhenti dihujung teras . " lamunkan mimpi itu , lalu temukan AKU " bisik desiran angin yang asing dirasa . " tunggu TUHAN , belum ingin bertemu denganMU , biarkan aku mencari diri sendiri dulu , bersama batangan rokok dan secangkir kopi " .
sehisap lalu seteguk . nafsuku menamparku keras rasaku . " Apa yang kau cari dari wanita , payudara ? , pantat ? , perawankah ? ," birahi bersabda . sambar alam " ulat yang berjalan mencari teduh dari terik , kau jijik , kau bunuh , dimana perikehewananmu.....KEWAN...! " . " mau apa , kucing mati kau kubur , sedang pada musuhmu , kau tersenyum melihat mereka terkena musibah " kemanusiaan salin suara . keILAHIan berbisik " kau jauhi pemabuk , binal , jagal , kau hina mereka di perjamuan , tidak kau gandeng tangan mereka , carikan setapak bening " . sejati meradang " mulutmu BUSUK , rasamu BUSUK , pikiranmu BUSUK , matamu BUSUK , TUHAN telah lari dari hatimu karenanya " .
" TUHAN telah kutemukan diriMU dalam kesalahanku " . " kubiarkan dunia kuasaiku seperti aliran air sungai semata kaki , dengan sengaja kukubur diri dalam timbunan pasir kesalahan , kini, ingin kuangkat hakikat diri sejatiku dan kupinta KAU di hatiku lagi " . " ya sudah , ini pesan dari syurga , AKU ( TUHAN ) akan datang padamu ( hati ) sejalan dengan penyempurnaan diri pemilikmu " seloroh hati .
hati lirih bicara " sudah , masuk sana , kau mulai takut , karena ketakutanmu adalah pembawa kemusrikan pada hidupmu " . kata fikirku " TUHAN , ini doaku , 'aku tak takut nerakaMU , 'karena itu takdirku dari kesalahanku , ' tapi aku tak rela tak masuk syurgaMU , 'ITU HAKku ', " . " karena telah kubeli kebaikan dari mimpiku " .
sekian dulu TUHAN . selamat tidur bagiku sendiri . pilihkan lagi mimpi bagiku .............TUHAN.............
KEAGUNGAN ITU MILIK BAPAK
Keagungan itu milik bapak
ia jadikan bumi seindah nirwana
taburi setiap badai dengan senyum
subjek tua yang ditelanjangi benturan
butakan segala penglihatan durjana dalam tidurku
di tempat ini...
aku begitu jauh
aku merindui bbibirmu
aku merindui wajahmu
engkau mungkin telah hilang
tapi wajah tampanmu melekat dikehidupan ini
bapak
rantai suaramu berisi cahaya batin
kerena pengungkapan bibirmu telah mendarah daging
TUHAN...
padanya aku dapat melihat diriMU
seperti Ali bin Abu Thalib teriakkan " MUHAMMAD RASUL ALLAH "
TUHAN...
perjalanannya terbang ke syurga
adalah kerinduanku atas kerelaanMU
SELALU....!
kutemui wajah bapak pada rupa matahari
" AYAH DAN TUHANKU "
Ketika satu bungkusan hidup harus dibuka
kuingat kata-kata ayah " rahasia ilmu sejati harus dibaca Dengan hati "
lembaran Ilmu Manusia Adalah renungan kasempurnaan ILLAHI
Di dunia ini, entah sakit dan mati pasti terjadi
Maka hendaklah waspada
kita juga akan mati
jangan lupa arti Kesungguhan hanyalah niat ikhlas
Adapun ilmu itu adalah jalan indrawi dan langsung dari Sang Khalik
belajarlah...
bertafakurlah...
Ketahuilah ...
kewajiban hidup tidak lain adalah selalu menjadikan dirinya bermanfaat
ketahuilah....
ilmu merupakan kekuatan seperti benih
ia akan menjadi seperti pohon yg berbuah
atau mutiara yg keluar dari dasar laut
Cahaya Rasa mengalahkan kekhilafan diri
memiliki kearifan
kejernihan otak
kekuatan daya fikir dan ketajaman batin
bertafakur
sehingga persoalan tidak berlarut
segera tersingkap kebodohan yg menyelimuti kalbu.
Ketahuilah ....
jika pintu suksma terbuka, ia akan tahu bagaimana cara bertafakur
Karena itu hati pun lapang, pikiran terbuka dan daya yg ada menjadi perbuatan berkelanjutan dan tak mengenal lelah.
" Pesan Gelandangan VIP "
Aku begini...
bukan keadaan
bukan himpitan
ini suatu pilihan
mulia bagiku...
tak tersangkut perkara
SODOMI
KORUPSI
MUTILASI
hanya terjerat trantib
digiring lalu dibina
" kamu tau isi binaannya ? "
JANGAN BERKELIARAN
MENGOTORI PANDANGAN
JIKA DIATAS BERANG
KERJAAN KAMI HILANG
mungkinkah...?
kami dibina
dimasuk BLK
disuntuk modal dana
tapi...?
rugi keluarkan dana
hanya untuk manusia tak guna
ah...
pastinya hanya bermalam sehari saja
mulia baguku
hargai makanan sisa
dari malaikat mati rasa
kerja kami berdoa
bagi dermawan seketika
dik...
bagi kreteknya
persetan dengan aturan
haram rokok
apalagi wajib berhelm
kenapa melotot...?
gelandangan juga baca koran
meski telat sebulan
itu saja dari bungkus nasi
aku beri rahasia...
gelandangan yang mati tadi
masuk rumah yang sakit
lalu dikirim ke sekolah
untuk belajar anatomi dan bedah
tak kan ada yang marah
setan saja sebah...!
karna kami tanpa nama jua silsilah
sampai sini...
rokokmu aku miliki
jangan coba mencari
mungkin sudah di banyuwangi
" MATI SAJA BERHIBAH RAGA "
note : 2.30 pagi, jum'at paing, 5 maret 2010
red : rehat sejenak bersama gelandangan di perbatasan kartasura-boyolali
“ surat kepada kawan sejawat “
kepada sekalian sahabat
syair yang sudah ditata
Semakin seseorang memelihara
semakin terungkapkan manfaat
sampai pada titik tataran fana
jembatan antara ilusi dan realitas
diulurkan kepada setiap orang yang mencari kebebasan dari ilusi
fana di hadapan keberadaan adalah kenyataan
karena memang sesungguhnya di situlah dia berada
“ berikan cintamu dengan ini “
Bayangkan dirimu berada di hadapanku
Sampaikan salammu
Tutup matamu
Pandanglah melalui mata hatimu
Jangan mencari raut muka
antara 5 sampai 15 menit
dan menjalaninya menuju jangka waktu yang panjang
bahkan merentang hingga berjam-jam sekali
upaya kecil mencari kalimah cinta antara kita
sambung cahaya kepada hatimu dan cahayamu kepada hatiku
Bayangkan sebuah titik tunggal
Hadirkan sebuah taman kesegaran dan kesejukan rasa
Duduk kita bersimpuh
telinga mendengar suara sendu
dengarkan pintanya...!!!
dengan ini telah teruji hasrat kerinduan dari cinta
“ jadikan muhrim atau jadikan alasan tuk tinggalkanmu “
Telah lama kita bersama
Kau adalah perihal terbaik yang pernah kudapati
Sampai kini sulit untuk hadapi,
Ketertinggalanku darimu
ijinkanlah aku menjadi diriku sendiri
Biarkan jiwa ini terbang lepas
Percayalah
Lepas diriku dari tangisan kekangmu
Kau mengerti aku lebih baik
Tak kan ada sepatah ingkar
Tak juga selangkah tuk meninggalkanmu
Aku bukanlah manusia sempurna
Ku Ingin kau tau
Sadarilah
Telah kutemukan alasan untuk memulai hal baru
Tak sedikitpun maksud hati melukaimu
Kini
Aku kehilangan cinta yang dulu kita sucikan
Sentuhan jarimu menggetarkan seluruh nadi
Bisikanmu juga bisikku buat buluk kudu merinding
Bukan seperti sekarang
kau tak kan puas
Sebelum menitih semua musim
puisi keluarga
“ bunda “
bunda
betapa agung mukjizatmu
menerangi cahaya tempat-tempat yang kelam
habis tersungkur segala goda
lenyaplah akal bicara
“ Bapak “
wafat dahulu ayah sebelum bunda
tinggallah dengan yatim
tinggal bunda
dipayung awan rendah
ajaib yang indah
tangismu adalah doa
ajaib bapak pada masanya
tiada pernah seumpama mati
“ kakak, sudah sepantasnya “
dibawa siang dan malam
keluarlah tutur tiada tertahan
menyebut nyata sedia
kayu dan batu syurga baginya
apabila sampai masanya
pergi berniaga ke negeri kerabat
sebagai tandaan sempurna
tiadalah lain daripadanya
melainkan penikahan menghormatkan
kepadanya
dinaungi istri yang muda
berkhabarlah untung berganda
datanglah hidayah akbar
dari Tuhan ilahul jabbar
sudah selesai demikian itu
sempurnalah lain ibadah
“ kepada Bunda “
tatkala sampai umur tua
ku jadikan kau jadi pesuruh
mendirikan ibadah yang amat teguh
segala dunia habislah runtuh
seperti cahaya hikmatnya
jangan terperanjat
akan melihat malaikat
sukalah bersunyi seorang dirinya
pada bulan ramadhan
pada malam tujuh belas lailatul qadriyah
“ kepada adik-adik wanitaku “
kepadamu
benarkan bersungguh hati
tiadalah takut atau gentar
seperti perempuan Siti Khadijah
kemudian
masuklah ibadah terpuji
tinggalkan yang keji
perdulikan bapa dan ibu
turutilah perintahan yang baik tiada cela
“ kepada musuh bapakku “
apabila memang mendustakan
menyakiti dengan sumpah dan maki
perbuatan sia-sia
apabila mati
kesakitanlah ditanggungmu
di dunia tiada beberapa lama
akhiratlah yang kekal
di situlah bertambah keras kelam
pula di belakang bapak
hingga sampai pada matinya
biarlah suci
sifat kepujian dihimpun kepadanya
sifat kecelaan jauh daripadanya
apalagi bulan maulud
biarlah suci
sifat kepujian dihimpun padanya
sifat kecelaan jauh darinya
itu waktunya
harus dibebaskan
jangan yang berat menyakiti diri
menzahirkan kesukaan demi perih
tiadalah lain pengharapanku
melepaskan bapak dari kejahatan laku
“ bila cinta bicara…tubuh ini terkekang adat agama..tapi benak menelusup dosa ”
Lama sudah kita berdiam diri
Saling menyapa mata
Hanya Angin belai fikir dengan bebauan tubuh
kau deburkan detak ini
harusku bagaimana
kata ini terbebani ayu parasmu
biarkan bulan bicara
satukan batin kita malam ini
" yang diberikan wanitaku musim lalu pada kehidupan setelahku"
jeritan mati terbakar
" DE ROSE "
telah kubuka lembaran usang kehidupan
tertitih merah air mata
ini bukan darah dari duri diariku
namun kembang itu mulai bergugur kelopak
mengempis layu
disatu titik
terpampang putih sedikit karna terhapus waktu
tak mengerti dimanakah kehilangan ini
kenangan yang tertulis pun samar
TEGAK TOGAKU DI HARI WISUDAKU
pada ranah ini ku belajar menjadi diri sendiri
satu acungan jemari dosen kujadikan lecutan pemakzulan kerdil otakku
disini bukan mencari secarik kertas jaminan kerjaku
aku meretas jalan fikiran pedobrak kebuntuan hidup
carik-carik kertas hingga ribuan rim hvs
lumatkan kebodohanku pada ketergantungan sebuah keberadaan
berikan angket-angket kesempurnaan dewasaku
lebih dari ribuan hari kutercabik inginku akan nilai sempurna
kini detik pemakzulan kerdil otakku pun datang
jadikan diri manusia baru
kepada jajaran pemangku universitas ini
tidak terimakasih kuhaturkan padamu
hanya doa masuk syurga bagimu
purna sudah pencarianku disini
izinkan aku melangkah dengan tegak
izinkan aku mencari layak hidupku
izinkan aku merubah negaraku
paling tidak aku akan jadikan manusia terdekatku berbangga hati
note : MAYA STILL MAYA
red : selamat non kelulusannya
ketamakan manusi dan kebodohannya
memerah batu istana
DOSA RUMIT YANG ASIK
mengetuk jendela dada
berlarian pendar seolah percik menabuhan Gigil hati
makin merangkak ke payudara
Aku tak bergeming - tak beranjak
Seperti kasmaran
gigil ini tetap ada pada jendela dada
Tentu aku berpikir tak akan pergi
memaksa jendela dada pindah dan jatuh di dua telaga bibir
Sesak sesal bertabuh sesat
Mengingatnya saja mengais luir
menusuk diri dengan padu padan rasa
Ya, aku pergi....
tapi dimana kiranya Sesungguhnya mulai datang
tak jua sanggup jinakkan mata dengan hujan
Wajarlah
Jika tak bisa kupikirkan secara logis
Pula ketika berbicara soal cinta
Bagiku cinta adalah bebat
dengan mudah jatuh tersungkur terseret
logikanya ke lembah gelap tapi remang senang
tak berTUHAN itu
di lembah itu
tangisan hati tak berarti
Dengan ringan lalang lalu
note : rehat mini di tambal ban peni (bangak) boyolali
red : gadis kelas 2 smp pake u can see
CERPEN “ ULAH CANDU SI JANDA “
ULAH CANDU SI JANDA
Melepas dingin dengan kopi hitam gula batu, Ganes dan Awi memilah kealpaan hari ini di warung sebelah UMBUL KENDAT ( tempat terapi batin lewat air pemandian ) . “ kenapa kau diam “ Tanya GAnes pada Awi. Awi meletakkan kembali cangkir kopi “ Aku tadi melukai ular, sewaktu mengusirnya dari pekaranganku “ . “ BODOH….! Perlakukan hewan dengan baik, anggap mereka guru alammu “ tegas GAnes. “ Ya aku tau, ketika ada yang tidak beres dengan alam hewanlah yang pertama kali merasakannya “ sahut Awi sambil mematik korek. Menyembul kepulan putih asap rokok dari mulut Ganes “ alam jika tidak beres hewanlah yang gelisah dan pasti menunjukkan perilaku aneh, ya jadi harus dijaga “ . “ hmm….kita jaga mereka, mereka jadi alarm bahaya yang hidup “. Dengan gemetar bapak tua dating dari UMBUL KENDAT lalu duduk “ Bu, the hangat satu sama nasi goreng “.
Pembicaraan Ganes dan Awi mengundang jiwa penasaras bapak tua. “ Dik, boleh gabung “ pinta Bapak tua . “ silahkan “ serentak Ganes dan Awi menjawabnya. “ dik tiada cela dari perbincangan kalian, kalian mengutamakan keseimbangan alam dan manusia” kata bapak tua. Dua pemuda itu mengangguk sembari menikmati rokok dan tahu goreng. “ ini pak tehnya , mereka berdua itu suka yang alami pak, tapi tetap tidak melangggar kaidah agama,kayaknya …? “ sela pemilik warung. Menerima dan meletakkkan the hangatnya bapak tua berkata “ Bu, nasi gorengnya gak jadi, lagi asik nih sama mereka “. “ gini dik, aku mau curhat sama kalian , di daerah saya tidak ada yang berani menasehati saya, jadi saya minta pendapat kalian, maklum saya termasuk orang terkaya di daerah saya “ seloroh bapak tua. Serentak dua pemuda itu memandang bapak tua dengan pandangan sinis. Ganes membisiki Awi sesuatu “ dari sabang sampai merauke “. Mengangguk tanda mengerti arti bisikan itu ( semua orang berbeda-beda sifatnya ).” Teruskan pak “ pinta Awi . “ masyarakat sekitar saya bulan-bulan ini memandang sinis pada saya, seperti pandangan kalian saat ini “. “ maaf pak, kami menangkap gelagat sombong pada bapak “ tangkis Ganes . “ oooo…yang tadi ,maaf keterusan” sangggah bapak tua. “ betul..betul ..BETUL…sedikit tidak enak disantap “ sahut Awi. Tanpa komando kedua pemuda tertawa lalu diikuti bapak itu.
Menghentikan tawa bapak tua kembali bicara “ sekarang serius, biarkan aku selesai bicara, nanti kalian tanggapi, beberapa bulan ini pandanga masyarakat terhadap saya berubah jadi tidak mengenakkan, bahkan ada yang buang muka, kalo ada yang tersenyum pun terlihat terpaksa. Aku berpikir ini karma menikahi Anggi janda miskin tapi cantik masih bahemol lagi.padahal sebelum itu semua baik-baik saja.toh, perilakuku sebelum dan sesudah menikahi Anggi sama saja.baik tidak ada cela, rajin pengajian, sering membantu kesusahan. Bagaimana ini? Menurut agama tidah salah dan sesuai aturan. Tapi tetap aku dikucilkan masyarakat. Nah bagaimana pendapat kalian “ bapak tua berhenti bicara. Mereka bertiga hening sejenak memikirkan masalah itu. Mereka terlarut hingga sebatang rokok sudah habis terhisab.
Ganes mengambil sebatang rokok dan memberikan bungkusnya pada Awi “ rokok “. Dengan sigap Awi mengggapai rokok itu “ oke “ . berapa janda yang ada dilingkungan bapak “ Tanya Ganes. “ banyak dik “ jawab bapak tua singkat. “ ketemu alas an masyarakat memandang sinis bapak, anda pemilih, banyak janda nikahnya sama yang cantik,ya….manusiawi sih..! tapi masyarakat gimana lagi, pandai mencari kekurangan yang lain “sumpul Ganes. “ jadi mereka kecewa “ usut bapak. “ ya ..jelas…nikah pilih-pilih…..nafsu manusiawinya banyak nih pak “ canda Awi. Habiskan sisa the dan tercengir sedikit “ Bu, the nya tambah, sama miliknya adik berdua ini” . “ ya pak “ jawab ibu pemilik warung sambil mengambil gelas the dan dua cangkir kopi kosong. “ silahkan mas makan yang kalian suka nanti saya yang bayar. Kata-kata kalian nylengit tapi intinya aku ngerti…bagus” kata bapak tua.
Masing-masing sudah habis rokok sebatangminuman baru dating. “ habiskan gorengannya,jam segini jarang ada yang dating…nanti saya diskon “ sela pemilik warung, keluarkan jrus pamungkas penjualan. “ siap Bu, sudah gratis dikasih diskon lagi…” sambar Awi. Seisi warung terbahak-bahak seperti empat sekawan lagi manggung lawak. Sembari mendinginkan minuman bapak itu tandaskan pertanyaan “ lalu aku harus berbuat apa ? “ . terburu membungkam mulut Ganes Awi menjawab dengan dengan wajah setengah tersedakdan mengacungkan tangan kirinya “ biar aku kasih solusinya “. Awi melepas tangan dari mulut Ganes dan Ganes menyahut “ solusimu pasti gila…edan…tapi patut dicoba…cepat katakan “ . AL...HAMDULLILLLAH, gini pak teruskan poligami bapak, tapi beri unang bulanan 2 janda di sekitar bapak....yang bener-bener membutuhkan lho...! " . " unsur darimana itu ? , surah apa?, ayat berapa? " tanya bapak. " inih...!....kalo bapak tanya itu saya tak bisa...lha bapak lebih ahli daripada saya, 2 janda tadi yang diberi uang bulanan untuk menepis anggapan miring masyarakat sekitar bapak, gak perlu melibatkan Al QUR'AN untuk memecahkan masalah ini....bagi saya QUR'AN terlalu suci untuk masalah semudah ini " jawab Awi. Ganes mengusap rambut dari depan kebelakang " bener-bener jurus edan...ki gendeng sableng sulama, tapi patut dicoba" hentikan gerakan tangan dengan memangku dagu sambil keheranan. " ya pak, kodok saja kami jadikan ilmu gendeng...dia terus berdoa...waktu doanya terkabul yaitu hujan turun dia terus berdoa ...tambah keras lagi....KUNG KAONG...KUNG KAONG.....KAN BERARTI DOA ITU TAK KENAL BERHENTI MESKI LAMPU MERAH " kata Awi. jam 2 malam tawa terlepas lagi.sambil tertawa bapak tua menjawab " Ya..hahaha...aku dengar tadi....ya sudah aku coba DUUU...A JANDAMU....DULU. mendengar jawaban tadi dua pemuda dan ibu pemulik warung terpingkal-pingkal. dengan mengagetkan pemilik warung berlari sambil berkata " kebelet pipis mas ". bersamaan gelak tawa terdengar suara keras " TREEERT...TE..TE...DUT....DHUOT " TAWA KETIGA PENGUNJUNG WARUNG MENGGILA " AWI berseloroh " TAWANYA JANGAN ATAS BAWAH BU " serentak gelak tawa diwarung semakin menjadi-jadi.pukul 2.30 akhirnya mereka menyudahi pertemuan itu dan berencana melanjutkan perbincangan minggu depan.
seminggu sekali ketiga lelaki itu berkumpul di warung dekat UMBUL KENDAT setelah terapi batin. sudah enam bulan tak terasa persahabatan mereka semakin erat. pada pertemuan minggu ketiga bulan keenam dijadikan bapak tua sebagai evaluasi dari saran Awi terdahulu. bapak tua merangkul sambil memiting Awi " wi...1 saranmu membikin aku miskin, makin hari ekonomi keluargaku makin turun " Awi melepaskan rangkulan bapak tua dan berkata " kenapa pak, cerita yang gamblang nuh..." . " ada apa ? " Ganes ikut nimbrung. " uang bulanan untuk dua janda ....saran Awi dulu, senang sih masyarakat sudah kembali suka sama saya hanya dalam waktu enam bulan...sudah seperti mauku....TAPI..!ekonimi keluargaku tambah memprihatinkan, gimana nih? " Awi langsung menjawab pertanyaannya " kan keinginan bapak terkabul, sikap masyarakat sudah baik sama bapak...aku kan pandai pak ". " IYA, tapi hartaku habis gelap terbitlah miskin " gerutu bapak tua. " gini pak, aselinya....uang bulanan untuk dua janda itu sifatnya amal..tapi hati bapak tidak ikhlas..bapak harapkan WAH dari masyarakat.ya itulah yang bapak dapat. PA..DA..HAL.. rejeki itu datang dan pergi adanya du tangan TUHAN. rejeki datang dari ridho NYA. nah, ridho itu datang karena beramal dengan ikhlas tanpa harapan satu apa kecuali ridho TUHAN... sekarang pikir dengan saran saya dan yang bapak alami selama enam bulan ini ...!" jelas Awi. " baru kali ini Awi waras.." cengir si Ganes. mikirnya rehat dulu, mau minum apa " tanya ibu pemilik warung. " masih setia sama yang dulu-dulu bu " jawab Awi. Ibu pemilik warung bergegas membuatkan setu teh hangat dan dua cangkir kopi gula batu. bapak tua yang masih memikirkan pertanyaan Awi tak hiraukan Awi dan Ganes yang asik bercanda sambil makan tahu, tempe dan bakwan goreng. selang 10 menit bapak tua menggebrak meja warung " KETIWASAN, aku sia-siakan amalku..Wi kamu gembel ..tidak katakan sebenarnya tujuan dari saranmu, kalo saja dikatakan dari dulu.. pasti aku dapat ridho TUHAn dan rejekiku menumpuk banyak...dan masyarakat pasti baik sendiri sama aku atas kuasa TUHAN... wedus kau wi ". dengan wajah serius Ganes menyahut " itu cara kami pak, kami tidak pernah belajar dari buku tapi belajar dari pengalaman " . " jika tidak pernah melakukan kesalahan tidak mungkin bisa mengetahui dan memperbaiki suatu kesalahan " tambah Awi. " ya...ya..benar kalian memang setan yang baik " kata bapak tua.
perbuncangan mereka larutkan tiga jam di warung. waktu sudah menunjukkan pukul 1.30. bapak tua membeberkan satu rahasia lagi " kalian sudah tau anakku berumur empat bulan, dia beruntung sekali dapat ASI dari empat ibu, dua istriku dan dua janda ". Awi terkaget-kaget dan bicara " itu positifnya pak...tapi hati-hati anak bapak kelak punya beban yang terlalu berat..harus berbakti pada empat ibu..burat sekali ntuh , serahkan pada satu ibu saja, yang ASInya paling besar dan bermutu " . " benar pak, ringankan beban anakmu kelak " dukung Ganes. " wah ini ilmu baru...tapi tidak aku telan langsung..biar aku pikir dulu daripada kebablasan seperti saran Awi dulu, ya sudah sudah jam 1 lebih nih anakku butuh belaian bapak " sela bapak tua. " WIH...." serentak dua pemuda itu menggoda. " bapak mami nih " canda awi. " kalian nih...bu berapa semuanya ?" bapak tua memotong canda mereka. " kopi dua Rp 3000, teh satu Rp 1000, gorengan 10 habis Rp 5000, jadinya.....?!?" ibu pemilik warung berpikir. " SETUJUH RIBU " sahut awi. ibu pemilik warung menjawab " waduh rugi aku dik ". " ya dah gak pa pa, sama pelanggan rada seperti kalian saya IKHLAS............." tawa terlepas mengakhiri perjamuan ilmu amal akibat ulah candu milik si janda
( serigala sajak )
RINDU PADAMU ( katarsis )
Dulu...
surah-surah yang kubaca getarkan batin ....
Dengan wudu kugagahi kealpaan diri
Kubaca lirih angin syurga
surah yang tinggikan keberadaan ini...
bawa jiwa pada kalam ILLAHI
sedarku...
Sekarang aku hanya sebagai pemenuhan rumahMU
Kadang khilaf jadikan ibadah sebagai wajah semu taqwa
Kini aku tersingkir dalam kesendirian juga kesepian
di atas mata DAJJAL
sekarang...
pagi-pagi dalam pekat kopi...
lalaikanku padaMU...
akhirnya....
pengabaian dariMU atas diriku...
kini tanpa batas detik...
Di perjalanan kembali padaMU
kujatuhkan dinding kebodohanku
ku hayati...
ayat suci kusemai dihariku
jamah aku kembali...
Setiap datangnya pagi dan sore hari
Jangan ENGKAU biarkanku sendiri....
Dalam bisuMU....
CERITAKU MENGAJI DI HIK KARANGDUREN
kepulan rokok menangkis mata dari pantat wanita
gelak tawa birahi susutkan penat hari
teringat bandot tua pada malam lalu
"aku lupa, pagi belum jinabah hingga kini "
" memang kau tua tak jadi, edan " kata penjagal jahe
lalu lalang cerita dan berita kebenaran
tak satu jua rumusan ibadah tergolek diantara luberan kopi
" kau yang keloni malam' bagaimana menurutmu "
" atokah sama binalnya dengan pikiran kami "
sedikit aku bicara
" lekas mandi jinabah lalu ulang ibadah subuh dan asharmu "
" jangan pikirkan waktu ' niatmu yang membuat ibadahmu sampai ke langit "
FATIMAH
kerudung lusuh keranda pedihku
mengalun gelak penuh tanya
AMPOH....!?!
kau bidik syariat dengan lenganmu
kau jinjing sejumput zamzam dijemarimu
menguning sebening kerling bisu
bisuku ini berjambang gundah
lelakikah tabahmu
wanitakah auratmu
TUHAN
MEMILAH MIMPI DENGAN TUHAN
Aku bermimpi. datangi sungai lapang , sungai semata kaki . ditengahnya aku mengeruk pasir ,hendak kujadikan kolam kecil , tempat dimana mandikan raga , usir debu dari kulit ari . belum sedalam lutut kutemukan bening bayi bajang dan dia sepi napas . kuangkat lalu kusucikan di pelataran sungai . dengan selembar jubah putih robekan separuh bajuku . kusempurnakan raganya . sentak DIA berkata " AKU....!mau kau bawa kemana " .
tercengang dalam bangun . " Asupan kehidupan apa yang kau berikan TUHAN " tanyaku . hati menjawab " Tanyakan pada malam " . bagiku " malam adalah kitab yang hidup . langkah kaki ini terhenti dihujung teras . " lamunkan mimpi itu , lalu temukan AKU " bisik desiran angin yang asing dirasa . " tunggu TUHAN , belum ingin bertemu denganMU , biarkan aku mencari diri sendiri dulu , bersama batangan rokok dan secangkir kopi " .
sehisap lalu seteguk . nafsuku menamparku keras rasaku . " Apa yang kau cari dari wanita , payudara ? , pantat ? , perawankah ? ," birahi bersabda . sambar alam " ulat yang berjalan mencari teduh dari terik , kau jijik , kau bunuh , dimana perikehewananmu.....KEWAN...! " . " mau apa , kucing mati kau kubur , sedang pada musuhmu , kau tersenyum melihat mereka terkena musibah " kemanusiaan salin suara . keILAHIan berbisik " kau jauhi pemabuk , binal , jagal , kau hina mereka di perjamuan , tidak kau gandeng tangan mereka , carikan setapak bening " . sejati meradang " mulutmu BUSUK , rasamu BUSUK , pikiranmu BUSUK , matamu BUSUK , TUHAN telah lari dari hatimu karenanya " .
" TUHAN telah kutemukan diriMU dalam kesalahanku " . " kubiarkan dunia kuasaiku seperti aliran air sungai semata kaki , dengan sengaja kukubur diri dalam timbunan pasir kesalahan , kini, ingin kuangkat hakikat diri sejatiku dan kupinta KAU di hatiku lagi " . " ya sudah , ini pesan dari syurga , AKU ( TUHAN ) akan datang padamu ( hati ) sejalan dengan penyempurnaan diri pemilikmu " seloroh hati .
hati lirih bicara " sudah , masuk sana , kau mulai takut , karena ketakutanmu adalah pembawa kemusrikan pada hidupmu " . kata fikirku " TUHAN , ini doaku , 'aku tak takut nerakaMU , 'karena itu takdirku dari kesalahanku , ' tapi aku tak rela tak masuk syurgaMU , 'ITU HAKku ', " . " karena telah kubeli kebaikan dari mimpiku " .
sekian dulu TUHAN . selamat tidur bagiku sendiri . pilihkan lagi mimpi bagiku .............TUHAN.............
KEAGUNGAN ITU MILIK BAPAK
Keagungan itu milik bapak
ia jadikan bumi seindah nirwana
taburi setiap badai dengan senyum
subjek tua yang ditelanjangi benturan
butakan segala penglihatan durjana dalam tidurku
di tempat ini...
aku begitu jauh
aku merindui bbibirmu
aku merindui wajahmu
engkau mungkin telah hilang
tapi wajah tampanmu melekat dikehidupan ini
bapak
rantai suaramu berisi cahaya batin
kerena pengungkapan bibirmu telah mendarah daging
TUHAN...
padanya aku dapat melihat diriMU
seperti Ali bin Abu Thalib teriakkan " MUHAMMAD RASUL ALLAH "
TUHAN...
perjalanannya terbang ke syurga
adalah kerinduanku atas kerelaanMU
SELALU....!
kutemui wajah bapak pada rupa matahari
" AYAH DAN TUHANKU "
Ketika satu bungkusan hidup harus dibuka
kuingat kata-kata ayah " rahasia ilmu sejati harus dibaca Dengan hati "
lembaran Ilmu Manusia Adalah renungan kasempurnaan ILLAHI
Di dunia ini, entah sakit dan mati pasti terjadi
Maka hendaklah waspada
kita juga akan mati
jangan lupa arti Kesungguhan hanyalah niat ikhlas
Adapun ilmu itu adalah jalan indrawi dan langsung dari Sang Khalik
belajarlah...
bertafakurlah...
Ketahuilah ...
kewajiban hidup tidak lain adalah selalu menjadikan dirinya bermanfaat
ketahuilah....
ilmu merupakan kekuatan seperti benih
ia akan menjadi seperti pohon yg berbuah
atau mutiara yg keluar dari dasar laut
Cahaya Rasa mengalahkan kekhilafan diri
memiliki kearifan
kejernihan otak
kekuatan daya fikir dan ketajaman batin
bertafakur
sehingga persoalan tidak berlarut
segera tersingkap kebodohan yg menyelimuti kalbu.
Ketahuilah ....
jika pintu suksma terbuka, ia akan tahu bagaimana cara bertafakur
Karena itu hati pun lapang, pikiran terbuka dan daya yg ada menjadi perbuatan berkelanjutan dan tak mengenal lelah.
" Pesan Gelandangan VIP "
Aku begini...
bukan keadaan
bukan himpitan
ini suatu pilihan
mulia bagiku...
tak tersangkut perkara
SODOMI
KORUPSI
MUTILASI
hanya terjerat trantib
digiring lalu dibina
" kamu tau isi binaannya ? "
JANGAN BERKELIARAN
MENGOTORI PANDANGAN
JIKA DIATAS BERANG
KERJAAN KAMI HILANG
mungkinkah...?
kami dibina
dimasuk BLK
disuntuk modal dana
tapi...?
rugi keluarkan dana
hanya untuk manusia tak guna
ah...
pastinya hanya bermalam sehari saja
mulia baguku
hargai makanan sisa
dari malaikat mati rasa
kerja kami berdoa
bagi dermawan seketika
dik...
bagi kreteknya
persetan dengan aturan
haram rokok
apalagi wajib berhelm
kenapa melotot...?
gelandangan juga baca koran
meski telat sebulan
itu saja dari bungkus nasi
aku beri rahasia...
gelandangan yang mati tadi
masuk rumah yang sakit
lalu dikirim ke sekolah
untuk belajar anatomi dan bedah
tak kan ada yang marah
setan saja sebah...!
karna kami tanpa nama jua silsilah
sampai sini...
rokokmu aku miliki
jangan coba mencari
mungkin sudah di banyuwangi
" MATI SAJA BERHIBAH RAGA "
note : 2.30 pagi, jum'at paing, 5 maret 2010
red : rehat sejenak bersama gelandangan di perbatasan kartasura-boyolali
“ surat kepada kawan sejawat “
kepada sekalian sahabat
syair yang sudah ditata
Semakin seseorang memelihara
semakin terungkapkan manfaat
sampai pada titik tataran fana
jembatan antara ilusi dan realitas
diulurkan kepada setiap orang yang mencari kebebasan dari ilusi
fana di hadapan keberadaan adalah kenyataan
karena memang sesungguhnya di situlah dia berada
“ berikan cintamu dengan ini “
Bayangkan dirimu berada di hadapanku
Sampaikan salammu
Tutup matamu
Pandanglah melalui mata hatimu
Jangan mencari raut muka
antara 5 sampai 15 menit
dan menjalaninya menuju jangka waktu yang panjang
bahkan merentang hingga berjam-jam sekali
upaya kecil mencari kalimah cinta antara kita
sambung cahaya kepada hatimu dan cahayamu kepada hatiku
Bayangkan sebuah titik tunggal
Hadirkan sebuah taman kesegaran dan kesejukan rasa
Duduk kita bersimpuh
telinga mendengar suara sendu
dengarkan pintanya...!!!
dengan ini telah teruji hasrat kerinduan dari cinta
“ jadikan muhrim atau jadikan alasan tuk tinggalkanmu “
Telah lama kita bersama
Kau adalah perihal terbaik yang pernah kudapati
Sampai kini sulit untuk hadapi,
Ketertinggalanku darimu
ijinkanlah aku menjadi diriku sendiri
Biarkan jiwa ini terbang lepas
Percayalah
Lepas diriku dari tangisan kekangmu
Kau mengerti aku lebih baik
Tak kan ada sepatah ingkar
Tak juga selangkah tuk meninggalkanmu
Aku bukanlah manusia sempurna
Ku Ingin kau tau
Sadarilah
Telah kutemukan alasan untuk memulai hal baru
Tak sedikitpun maksud hati melukaimu
Kini
Aku kehilangan cinta yang dulu kita sucikan
Sentuhan jarimu menggetarkan seluruh nadi
Bisikanmu juga bisikku buat buluk kudu merinding
Bukan seperti sekarang
kau tak kan puas
Sebelum menitih semua musim
puisi keluarga
“ bunda “
bunda
betapa agung mukjizatmu
menerangi cahaya tempat-tempat yang kelam
habis tersungkur segala goda
lenyaplah akal bicara
“ Bapak “
wafat dahulu ayah sebelum bunda
tinggallah dengan yatim
tinggal bunda
dipayung awan rendah
ajaib yang indah
tangismu adalah doa
ajaib bapak pada masanya
tiada pernah seumpama mati
“ kakak, sudah sepantasnya “
dibawa siang dan malam
keluarlah tutur tiada tertahan
menyebut nyata sedia
kayu dan batu syurga baginya
apabila sampai masanya
pergi berniaga ke negeri kerabat
sebagai tandaan sempurna
tiadalah lain daripadanya
melainkan penikahan menghormatkan
kepadanya
dinaungi istri yang muda
berkhabarlah untung berganda
datanglah hidayah akbar
dari Tuhan ilahul jabbar
sudah selesai demikian itu
sempurnalah lain ibadah
“ kepada Bunda “
tatkala sampai umur tua
ku jadikan kau jadi pesuruh
mendirikan ibadah yang amat teguh
segala dunia habislah runtuh
seperti cahaya hikmatnya
jangan terperanjat
akan melihat malaikat
sukalah bersunyi seorang dirinya
pada bulan ramadhan
pada malam tujuh belas lailatul qadriyah
“ kepada adik-adik wanitaku “
kepadamu
benarkan bersungguh hati
tiadalah takut atau gentar
seperti perempuan Siti Khadijah
kemudian
masuklah ibadah terpuji
tinggalkan yang keji
perdulikan bapa dan ibu
turutilah perintahan yang baik tiada cela
“ kepada musuh bapakku “
apabila memang mendustakan
menyakiti dengan sumpah dan maki
perbuatan sia-sia
apabila mati
kesakitanlah ditanggungmu
di dunia tiada beberapa lama
akhiratlah yang kekal
di situlah bertambah keras kelam
pula di belakang bapak
hingga sampai pada matinya
biarlah suci
sifat kepujian dihimpun kepadanya
sifat kecelaan jauh daripadanya
apalagi bulan maulud
biarlah suci
sifat kepujian dihimpun padanya
sifat kecelaan jauh darinya
itu waktunya
harus dibebaskan
jangan yang berat menyakiti diri
menzahirkan kesukaan demi perih
tiadalah lain pengharapanku
melepaskan bapak dari kejahatan laku
" begitu "
mengais luka di sudut bibir
tak kutemui duka menyalak
menyisir suka di tatapan
kudapati damai sekejap
andai...
ini milikku
begitu....!
kuingin kau mati
kudatangi makammu sebulan sekali
dengan itu tak ada yang cinta padamu
kecuali aku
“ bila cinta bicara…tubuh ini terkekang adat agama..tapi benak menelusup dosa ”
Lama sudah kita berdiam diri
Saling menyapa mata
Hanya Angin belai fikir dengan bebauan tubuh
kau deburkan detak ini
harusku bagaimana
kata ini terbebani ayu parasmu
biarkan bulan bicara
satukan batin kita malam ini
" ragu bersandar dekat di sebelah kanan "
Aku berkata kepadamu
di antara kamu aku menyerah
Kepada Tanya
" siapa yang dimaksudkan "
"siapakah itu?"
Tetapi tidak di antara mereka itu mengerti
memegang sangka
lalu segera pergi Pada malam
dia hanya seketika saja bersamaku
seperti yang telah Kukatakan kepada mimpi
tidak mungkin dia datang
demikian Aku mengatakannya sekarang juga kepada kamu
note : ian
red : matimu kejam bagiku...
" yang diberikan wanitaku musim lalu pada kehidupan setelahku"
jeritan mati terbakar
" matiku bernyawa "
aku...
raga yang serahkan jiwa pada tiada
rasa ini bukan rasamu
kau...
adalah kesanggupan penghancuran
kita...
hidup yang berpeluh
mawar yang kulumat
berbuih ulat bulu
kini...
adalah rawa aspal
dengan hujan penghujat basah pipi
cinta...
bukan sekejap saja
bersahaja meninggalkan kepayahan
mati...
suri yang bernyawa
juga sepi yang endapkan saat manis
membekap dada
" DE ROSE "
telah kubuka lembaran usang kehidupan
tertitih merah air mata
ini bukan darah dari duri diariku
namun kembang itu mulai bergugur kelopak
mengempis layu
disatu titik
terpampang putih sedikit karna terhapus waktu
tak mengerti dimanakah kehilangan ini
kenangan yang tertulis pun samar
TEGAK TOGAKU DI HARI WISUDAKU
pada ranah ini ku belajar menjadi diri sendiri
satu acungan jemari dosen kujadikan lecutan pemakzulan kerdil otakku
disini bukan mencari secarik kertas jaminan kerjaku
aku meretas jalan fikiran pedobrak kebuntuan hidup
carik-carik kertas hingga ribuan rim hvs
lumatkan kebodohanku pada ketergantungan sebuah keberadaan
berikan angket-angket kesempurnaan dewasaku
lebih dari ribuan hari kutercabik inginku akan nilai sempurna
kini detik pemakzulan kerdil otakku pun datang
jadikan diri manusia baru
kepada jajaran pemangku universitas ini
tidak terimakasih kuhaturkan padamu
hanya doa masuk syurga bagimu
purna sudah pencarianku disini
izinkan aku melangkah dengan tegak
izinkan aku mencari layak hidupku
izinkan aku merubah negaraku
paling tidak aku akan jadikan manusia terdekatku berbangga hati
note : MAYA STILL MAYA
red : selamat non kelulusannya
ketamakan manusi dan kebodohannya
memerah batu istana
TAK LETAK
lelah pada semua
jenuh pilah pilin jiwa pecinta
sekian patahan dada
sekian kesengajaan mati
demi ketidakmampuan beri lara seperti rasaku dulu
tanah kuserahkan yang dinamakan cinta
haruskah hibah selalu dan selama...
ataukah biarkan cacing mengempal adanya
DOSA RUMIT YANG ASIK
mengetuk jendela dada
berlarian pendar seolah percik menabuhan Gigil hati
makin merangkak ke payudara
Aku tak bergeming - tak beranjak
Seperti kasmaran
gigil ini tetap ada pada jendela dada
Tentu aku berpikir tak akan pergi
memaksa jendela dada pindah dan jatuh di dua telaga bibir
Sesak sesal bertabuh sesat
Mengingatnya saja mengais luir
menusuk diri dengan padu padan rasa
Ya, aku pergi....
tapi dimana kiranya Sesungguhnya mulai datang
tak jua sanggup jinakkan mata dengan hujan
Wajarlah
Jika tak bisa kupikirkan secara logis
Pula ketika berbicara soal cinta
Bagiku cinta adalah bebat
dengan mudah jatuh tersungkur terseret
logikanya ke lembah gelap tapi remang senang
tak berTUHAN itu
di lembah itu
tangisan hati tak berarti
Dengan ringan lalang lalu
note : rehat mini di tambal ban peni (bangak) boyolali
red : gadis kelas 2 smp pake u can see
CERPEN “ ULAH CANDU SI JANDA “
ULAH CANDU SI JANDA
Melepas dingin dengan kopi hitam gula batu, Ganes dan Awi memilah kealpaan hari ini di warung sebelah UMBUL KENDAT ( tempat terapi batin lewat air pemandian ) . “ kenapa kau diam “ Tanya GAnes pada Awi. Awi meletakkan kembali cangkir kopi “ Aku tadi melukai ular, sewaktu mengusirnya dari pekaranganku “ . “ BODOH….! Perlakukan hewan dengan baik, anggap mereka guru alammu “ tegas GAnes. “ Ya aku tau, ketika ada yang tidak beres dengan alam hewanlah yang pertama kali merasakannya “ sahut Awi sambil mematik korek. Menyembul kepulan putih asap rokok dari mulut Ganes “ alam jika tidak beres hewanlah yang gelisah dan pasti menunjukkan perilaku aneh, ya jadi harus dijaga “ . “ hmm….kita jaga mereka, mereka jadi alarm bahaya yang hidup “. Dengan gemetar bapak tua dating dari UMBUL KENDAT lalu duduk “ Bu, the hangat satu sama nasi goreng “.
Pembicaraan Ganes dan Awi mengundang jiwa penasaras bapak tua. “ Dik, boleh gabung “ pinta Bapak tua . “ silahkan “ serentak Ganes dan Awi menjawabnya. “ dik tiada cela dari perbincangan kalian, kalian mengutamakan keseimbangan alam dan manusia” kata bapak tua. Dua pemuda itu mengangguk sembari menikmati rokok dan tahu goreng. “ ini pak tehnya , mereka berdua itu suka yang alami pak, tapi tetap tidak melangggar kaidah agama,kayaknya …? “ sela pemilik warung. Menerima dan meletakkkan the hangatnya bapak tua berkata “ Bu, nasi gorengnya gak jadi, lagi asik nih sama mereka “. “ gini dik, aku mau curhat sama kalian , di daerah saya tidak ada yang berani menasehati saya, jadi saya minta pendapat kalian, maklum saya termasuk orang terkaya di daerah saya “ seloroh bapak tua. Serentak dua pemuda itu memandang bapak tua dengan pandangan sinis. Ganes membisiki Awi sesuatu “ dari sabang sampai merauke “. Mengangguk tanda mengerti arti bisikan itu ( semua orang berbeda-beda sifatnya ).” Teruskan pak “ pinta Awi . “ masyarakat sekitar saya bulan-bulan ini memandang sinis pada saya, seperti pandangan kalian saat ini “. “ maaf pak, kami menangkap gelagat sombong pada bapak “ tangkis Ganes . “ oooo…yang tadi ,maaf keterusan” sangggah bapak tua. “ betul..betul ..BETUL…sedikit tidak enak disantap “ sahut Awi. Tanpa komando kedua pemuda tertawa lalu diikuti bapak itu.
Menghentikan tawa bapak tua kembali bicara “ sekarang serius, biarkan aku selesai bicara, nanti kalian tanggapi, beberapa bulan ini pandanga masyarakat terhadap saya berubah jadi tidak mengenakkan, bahkan ada yang buang muka, kalo ada yang tersenyum pun terlihat terpaksa. Aku berpikir ini karma menikahi Anggi janda miskin tapi cantik masih bahemol lagi.padahal sebelum itu semua baik-baik saja.toh, perilakuku sebelum dan sesudah menikahi Anggi sama saja.baik tidak ada cela, rajin pengajian, sering membantu kesusahan. Bagaimana ini? Menurut agama tidah salah dan sesuai aturan. Tapi tetap aku dikucilkan masyarakat. Nah bagaimana pendapat kalian “ bapak tua berhenti bicara. Mereka bertiga hening sejenak memikirkan masalah itu. Mereka terlarut hingga sebatang rokok sudah habis terhisab.
Ganes mengambil sebatang rokok dan memberikan bungkusnya pada Awi “ rokok “. Dengan sigap Awi mengggapai rokok itu “ oke “ . berapa janda yang ada dilingkungan bapak “ Tanya Ganes. “ banyak dik “ jawab bapak tua singkat. “ ketemu alas an masyarakat memandang sinis bapak, anda pemilih, banyak janda nikahnya sama yang cantik,ya….manusiawi sih..! tapi masyarakat gimana lagi, pandai mencari kekurangan yang lain “sumpul Ganes. “ jadi mereka kecewa “ usut bapak. “ ya ..jelas…nikah pilih-pilih…..nafsu manusiawinya banyak nih pak “ canda Awi. Habiskan sisa the dan tercengir sedikit “ Bu, the nya tambah, sama miliknya adik berdua ini” . “ ya pak “ jawab ibu pemilik warung sambil mengambil gelas the dan dua cangkir kopi kosong. “ silahkan mas makan yang kalian suka nanti saya yang bayar. Kata-kata kalian nylengit tapi intinya aku ngerti…bagus” kata bapak tua.
Masing-masing sudah habis rokok sebatangminuman baru dating. “ habiskan gorengannya,jam segini jarang ada yang dating…nanti saya diskon “ sela pemilik warung, keluarkan jrus pamungkas penjualan. “ siap Bu, sudah gratis dikasih diskon lagi…” sambar Awi. Seisi warung terbahak-bahak seperti empat sekawan lagi manggung lawak. Sembari mendinginkan minuman bapak itu tandaskan pertanyaan “ lalu aku harus berbuat apa ? “ . terburu membungkam mulut Ganes Awi menjawab dengan dengan wajah setengah tersedakdan mengacungkan tangan kirinya “ biar aku kasih solusinya “. Awi melepas tangan dari mulut Ganes dan Ganes menyahut “ solusimu pasti gila…edan…tapi patut dicoba…cepat katakan “ . AL...HAMDULLILLLAH, gini pak teruskan poligami bapak, tapi beri unang bulanan 2 janda di sekitar bapak....yang bener-bener membutuhkan lho...! " . " unsur darimana itu ? , surah apa?, ayat berapa? " tanya bapak. " inih...!....kalo bapak tanya itu saya tak bisa...lha bapak lebih ahli daripada saya, 2 janda tadi yang diberi uang bulanan untuk menepis anggapan miring masyarakat sekitar bapak, gak perlu melibatkan Al QUR'AN untuk memecahkan masalah ini....bagi saya QUR'AN terlalu suci untuk masalah semudah ini " jawab Awi. Ganes mengusap rambut dari depan kebelakang " bener-bener jurus edan...ki gendeng sableng sulama, tapi patut dicoba" hentikan gerakan tangan dengan memangku dagu sambil keheranan. " ya pak, kodok saja kami jadikan ilmu gendeng...dia terus berdoa...waktu doanya terkabul yaitu hujan turun dia terus berdoa ...tambah keras lagi....KUNG KAONG...KUNG KAONG.....KAN BERARTI DOA ITU TAK KENAL BERHENTI MESKI LAMPU MERAH " kata Awi. jam 2 malam tawa terlepas lagi.sambil tertawa bapak tua menjawab " Ya..hahaha...aku dengar tadi....ya sudah aku coba DUUU...A JANDAMU....DULU. mendengar jawaban tadi dua pemuda dan ibu pemulik warung terpingkal-pingkal. dengan mengagetkan pemilik warung berlari sambil berkata " kebelet pipis mas ". bersamaan gelak tawa terdengar suara keras " TREEERT...TE..TE...DUT....DHUOT " TAWA KETIGA PENGUNJUNG WARUNG MENGGILA " AWI berseloroh " TAWANYA JANGAN ATAS BAWAH BU " serentak gelak tawa diwarung semakin menjadi-jadi.pukul 2.30 akhirnya mereka menyudahi pertemuan itu dan berencana melanjutkan perbincangan minggu depan.
seminggu sekali ketiga lelaki itu berkumpul di warung dekat UMBUL KENDAT setelah terapi batin. sudah enam bulan tak terasa persahabatan mereka semakin erat. pada pertemuan minggu ketiga bulan keenam dijadikan bapak tua sebagai evaluasi dari saran Awi terdahulu. bapak tua merangkul sambil memiting Awi " wi...1 saranmu membikin aku miskin, makin hari ekonomi keluargaku makin turun " Awi melepaskan rangkulan bapak tua dan berkata " kenapa pak, cerita yang gamblang nuh..." . " ada apa ? " Ganes ikut nimbrung. " uang bulanan untuk dua janda ....saran Awi dulu, senang sih masyarakat sudah kembali suka sama saya hanya dalam waktu enam bulan...sudah seperti mauku....TAPI..!ekonimi keluargaku tambah memprihatinkan, gimana nih? " Awi langsung menjawab pertanyaannya " kan keinginan bapak terkabul, sikap masyarakat sudah baik sama bapak...aku kan pandai pak ". " IYA, tapi hartaku habis gelap terbitlah miskin " gerutu bapak tua. " gini pak, aselinya....uang bulanan untuk dua janda itu sifatnya amal..tapi hati bapak tidak ikhlas..bapak harapkan WAH dari masyarakat.ya itulah yang bapak dapat. PA..DA..HAL.. rejeki itu datang dan pergi adanya du tangan TUHAN. rejeki datang dari ridho NYA. nah, ridho itu datang karena beramal dengan ikhlas tanpa harapan satu apa kecuali ridho TUHAN... sekarang pikir dengan saran saya dan yang bapak alami selama enam bulan ini ...!" jelas Awi. " baru kali ini Awi waras.." cengir si Ganes. mikirnya rehat dulu, mau minum apa " tanya ibu pemilik warung. " masih setia sama yang dulu-dulu bu " jawab Awi. Ibu pemilik warung bergegas membuatkan setu teh hangat dan dua cangkir kopi gula batu. bapak tua yang masih memikirkan pertanyaan Awi tak hiraukan Awi dan Ganes yang asik bercanda sambil makan tahu, tempe dan bakwan goreng. selang 10 menit bapak tua menggebrak meja warung " KETIWASAN, aku sia-siakan amalku..Wi kamu gembel ..tidak katakan sebenarnya tujuan dari saranmu, kalo saja dikatakan dari dulu.. pasti aku dapat ridho TUHAn dan rejekiku menumpuk banyak...dan masyarakat pasti baik sendiri sama aku atas kuasa TUHAN... wedus kau wi ". dengan wajah serius Ganes menyahut " itu cara kami pak, kami tidak pernah belajar dari buku tapi belajar dari pengalaman " . " jika tidak pernah melakukan kesalahan tidak mungkin bisa mengetahui dan memperbaiki suatu kesalahan " tambah Awi. " ya...ya..benar kalian memang setan yang baik " kata bapak tua.
perbuncangan mereka larutkan tiga jam di warung. waktu sudah menunjukkan pukul 1.30. bapak tua membeberkan satu rahasia lagi " kalian sudah tau anakku berumur empat bulan, dia beruntung sekali dapat ASI dari empat ibu, dua istriku dan dua janda ". Awi terkaget-kaget dan bicara " itu positifnya pak...tapi hati-hati anak bapak kelak punya beban yang terlalu berat..harus berbakti pada empat ibu..burat sekali ntuh , serahkan pada satu ibu saja, yang ASInya paling besar dan bermutu " . " benar pak, ringankan beban anakmu kelak " dukung Ganes. " wah ini ilmu baru...tapi tidak aku telan langsung..biar aku pikir dulu daripada kebablasan seperti saran Awi dulu, ya sudah sudah jam 1 lebih nih anakku butuh belaian bapak " sela bapak tua. " WIH...." serentak dua pemuda itu menggoda. " bapak mami nih " canda awi. " kalian nih...bu berapa semuanya ?" bapak tua memotong canda mereka. " kopi dua Rp 3000, teh satu Rp 1000, gorengan 10 habis Rp 5000, jadinya.....?!?" ibu pemilik warung berpikir. " SETUJUH RIBU " sahut awi. ibu pemilik warung menjawab " waduh rugi aku dik ". " ya dah gak pa pa, sama pelanggan rada seperti kalian saya IKHLAS............." tawa terlepas mengakhiri perjamuan ilmu amal akibat ulah candu milik si janda
( serigala sajak )
RINDU PADAMU ( katarsis )
Dulu...
surah-surah yang kubaca getarkan batin ....
Dengan wudu kugagahi kealpaan diri
Kubaca lirih angin syurga
surah yang tinggikan keberadaan ini...
bawa jiwa pada kalam ILLAHI
sedarku...
Sekarang aku hanya sebagai pemenuhan rumahMU
Kadang khilaf jadikan ibadah sebagai wajah semu taqwa
Kini aku tersingkir dalam kesendirian juga kesepian
di atas mata DAJJAL
sekarang...
pagi-pagi dalam pekat kopi...
lalaikanku padaMU...
akhirnya....
pengabaian dariMU atas diriku...
kini tanpa batas detik...
Di perjalanan kembali padaMU
kujatuhkan dinding kebodohanku
ku hayati...
ayat suci kusemai dihariku
jamah aku kembali...
Setiap datangnya pagi dan sore hari
Jangan ENGKAU biarkanku sendiri....
Dalam bisuMU....
CERITAKU MENGAJI DI HIK KARANGDUREN
kepulan rokok menangkis mata dari pantat wanita
gelak tawa birahi susutkan penat hari
teringat bandot tua pada malam lalu
"aku lupa, pagi belum jinabah hingga kini "
" memang kau tua tak jadi, edan " kata penjagal jahe
lalu lalang cerita dan berita kebenaran
tak satu jua rumusan ibadah tergolek diantara luberan kopi
" kau yang keloni malam' bagaimana menurutmu "
" atokah sama binalnya dengan pikiran kami "
sedikit aku bicara
" lekas mandi jinabah lalu ulang ibadah subuh dan asharmu "
" jangan pikirkan waktu ' niatmu yang membuat ibadahmu sampai ke langit "
SETAN YANG BAIK
kembang hatiku yang dulu
itukah kuncup payudaramu yang dicabik jalang
biar kulumat seluruh mahkotamu beserta pahitnya
dengan hati terimajinasi
biar kusandang rombengan kain itu
temani saja waktuku membelah gunung
biarsaja...
kutanam sebijih gandum
kujadikan nyawa bagi kuntum jiwamu yang terlantar
satu hal yang pasti
manjakan aku dengan mahkotamu
jauhkan dari perkembangbiakan liar
kembang hatiku yang dulu
korban persembahan nafsu
pintaku....?!?
layani aku sepuasku
kumerdekakan kau dari dosa
note : pecintaku dulu masih lestari
red : untungkau, untung anakmu, untung aku
semati hidupku
detilk waktu ...
tergores sepi
rapuh dalam langkah..
berlalu
mengadu dalam gelapku
hilang dari pandangan
ENGKAU ALLAH....
padaMU ku berserah...
masihkah ada jalan tuk lalu
note: bilamana dilema dinanti lembah berhala
red: geblek makna/sepi cerita
FATIMAH
kerudung lusuh keranda pedihku
mengalun gelak penuh tanya
AMPOH....!?!
kau bidik syariat dengan lenganmu
kau jinjing sejumput zamzam dijemarimu
menguning sebening kerling bisu
bisuku ini berjambang gundah
lelakikah tabahmu
wanitakah auratmu
Aku bermimpi. datangi sungai lapang , sungai semata kaki . ditengahnya aku mengeruk pasir ,hendak kujadikan kolam kecil , tempat dimana mandikan raga , usir debu dari kulit ari . belum sedalam lutut kutemukan bening bayi bajang dan dia sepi napas . kuangkat lalu kusucikan di pelataran sungai . dengan selembar jubah putih robekan separuh bajuku . kusempurnakan raganya . sentak DIA berkata " AKU....!mau kau bawa kemana " .
tercengang dalam bangun . " Asupan kehidupan apa yang kau berikan TUHAN " tanyaku . hati menjawab " Tanyakan pada malam " . bagiku " malam adalah kitab yang hidup . langkah kaki ini terhenti dihujung teras . " lamunkan mimpi itu , lalu temukan AKU " bisik desiran angin yang asing dirasa . " tunggu TUHAN , belum ingin bertemu denganMU , biarkan aku mencari diri sendiri dulu , bersama batangan rokok dan secangkir kopi " .
sehisap lalu seteguk . nafsuku menamparku keras rasaku . " Apa yang kau cari dari wanita , payudara ? , pantat ? , perawankah ? ," birahi bersabda . sambar alam " ulat yang berjalan mencari teduh dari terik , kau jijik , kau bunuh , dimana perikehewananmu.....KEWAN...! " . " mau apa , kucing mati kau kubur , sedang pada musuhmu , kau tersenyum melihat mereka terkena musibah " kemanusiaan salin suara . keILAHIan berbisik " kau jauhi pemabuk , binal , jagal , kau hina mereka di perjamuan , tidak kau gandeng tangan mereka , carikan setapak bening " . sejati meradang " mulutmu BUSUK , rasamu BUSUK , pikiranmu BUSUK , matamu BUSUK , TUHAN telah lari dari hatimu karenanya " .
" TUHAN telah kutemukan diriMU dalam kesalahanku " . " kubiarkan dunia kuasaiku seperti aliran air sungai semata kaki , dengan sengaja kukubur diri dalam timbunan pasir kesalahan , kini, ingin kuangkat hakikat diri sejatiku dan kupinta KAU di hatiku lagi " . " ya sudah , ini pesan dari syurga , AKU ( TUHAN ) akan datang padamu ( hati ) sejalan dengan penyempurnaan diri pemilikmu " seloroh hati .
hati lirih bicara " sudah , masuk sana , kau mulai takut , karena ketakutanmu adalah pembawa kemusrikan pada hidupmu " . kata fikirku " TUHAN , ini doaku , 'aku tak takut nerakaMU , 'karena itu takdirku dari kesalahanku , ' tapi aku tak rela tak masuk syurgaMU , 'ITU HAKku ', " . " karena telah kubeli kebaikan dari mimpiku " .
sekian dulu TUHAN . selamat tidur bagiku sendiri . pilihkan lagi mimpi bagiku .............TUHAN.............
KEAGUNGAN ITU MILIK BAPAK
Keagungan itu milik bapak
ia jadikan bumi seindah nirwana
taburi setiap badai dengan senyum
subjek tua yang ditelanjangi benturan
butakan segala penglihatan durjana dalam tidurku
di tempat ini...
aku begitu jauh
aku merindui bbibirmu
aku merindui wajahmu
engkau mungkin telah hilang
tapi wajah tampanmu melekat dikehidupan ini
bapak
rantai suaramu berisi cahaya batin
kerena pengungkapan bibirmu telah mendarah daging
TUHAN...
padanya aku dapat melihat diriMU
seperti Ali bin Abu Thalib teriakkan " MUHAMMAD RASUL ALLAH "
TUHAN...
perjalanannya terbang ke syurga
adalah kerinduanku atas kerelaanMU
SELALU....!
kutemui wajah bapak pada rupa matahari
" AYAH DAN TUHANKU "
Ketika satu bungkusan hidup harus dibuka
kuingat kata-kata ayah " rahasia ilmu sejati harus dibaca Dengan hati "
lembaran Ilmu Manusia Adalah renungan kasempurnaan ILLAHI
Di dunia ini, entah sakit dan mati pasti terjadi
Maka hendaklah waspada
kita juga akan mati
jangan lupa arti Kesungguhan hanyalah niat ikhlas
Adapun ilmu itu adalah jalan indrawi dan langsung dari Sang Khalik
belajarlah...
bertafakurlah...
Ketahuilah ...
kewajiban hidup tidak lain adalah selalu menjadikan dirinya bermanfaat
ketahuilah....
ilmu merupakan kekuatan seperti benih
ia akan menjadi seperti pohon yg berbuah
atau mutiara yg keluar dari dasar laut
Cahaya Rasa mengalahkan kekhilafan diri
memiliki kearifan
kejernihan otak
kekuatan daya fikir dan ketajaman batin
bertafakur
sehingga persoalan tidak berlarut
segera tersingkap kebodohan yg menyelimuti kalbu.
Ketahuilah ....
jika pintu suksma terbuka, ia akan tahu bagaimana cara bertafakur
Karena itu hati pun lapang, pikiran terbuka dan daya yg ada menjadi perbuatan berkelanjutan dan tak mengenal lelah.
" Pesan Gelandangan VIP "
Aku begini...
bukan keadaan
bukan himpitan
ini suatu pilihan
mulia bagiku...
tak tersangkut perkara
SODOMI
KORUPSI
MUTILASI
hanya terjerat trantib
digiring lalu dibina
" kamu tau isi binaannya ? "
JANGAN BERKELIARAN
MENGOTORI PANDANGAN
JIKA DIATAS BERANG
KERJAAN KAMI HILANG
mungkinkah...?
kami dibina
dimasuk BLK
disuntuk modal dana
tapi...?
rugi keluarkan dana
hanya untuk manusia tak guna
ah...
pastinya hanya bermalam sehari saja
mulia baguku
hargai makanan sisa
dari malaikat mati rasa
kerja kami berdoa
bagi dermawan seketika
dik...
bagi kreteknya
persetan dengan aturan
haram rokok
apalagi wajib berhelm
kenapa melotot...?
gelandangan juga baca koran
meski telat sebulan
itu saja dari bungkus nasi
aku beri rahasia...
gelandangan yang mati tadi
masuk rumah yang sakit
lalu dikirim ke sekolah
untuk belajar anatomi dan bedah
tak kan ada yang marah
setan saja sebah...!
karna kami tanpa nama jua silsilah
sampai sini...
rokokmu aku miliki
jangan coba mencari
mungkin sudah di banyuwangi
" MATI SAJA BERHIBAH RAGA "
note : 2.30 pagi, jum'at paing, 5 maret 2010
red : rehat sejenak bersama gelandangan di perbatasan kartasura-boyolali
“ surat kepada kawan sejawat “
kepada sekalian sahabat
syair yang sudah ditata
Semakin seseorang memelihara
semakin terungkapkan manfaat
sampai pada titik tataran fana
jembatan antara ilusi dan realitas
diulurkan kepada setiap orang yang mencari kebebasan dari ilusi
fana di hadapan keberadaan adalah kenyataan
karena memang sesungguhnya di situlah dia berada
“ berikan cintamu dengan ini “
Bayangkan dirimu berada di hadapanku
Sampaikan salammu
Tutup matamu
Pandanglah melalui mata hatimu
Jangan mencari raut muka
antara 5 sampai 15 menit
dan menjalaninya menuju jangka waktu yang panjang
bahkan merentang hingga berjam-jam sekali
upaya kecil mencari kalimah cinta antara kita
sambung cahaya kepada hatimu dan cahayamu kepada hatiku
Bayangkan sebuah titik tunggal
Hadirkan sebuah taman kesegaran dan kesejukan rasa
Duduk kita bersimpuh
telinga mendengar suara sendu
dengarkan pintanya...!!!
dengan ini telah teruji hasrat kerinduan dari cinta
“ jadikan muhrim atau jadikan alasan tuk tinggalkanmu “
Telah lama kita bersama
Kau adalah perihal terbaik yang pernah kudapati
Sampai kini sulit untuk hadapi,
Ketertinggalanku darimu
ijinkanlah aku menjadi diriku sendiri
Biarkan jiwa ini terbang lepas
Percayalah
Lepas diriku dari tangisan kekangmu
Kau mengerti aku lebih baik
Tak kan ada sepatah ingkar
Tak juga selangkah tuk meninggalkanmu
Aku bukanlah manusia sempurna
Ku Ingin kau tau
Sadarilah
Telah kutemukan alasan untuk memulai hal baru
Tak sedikitpun maksud hati melukaimu
Kini
Aku kehilangan cinta yang dulu kita sucikan
Sentuhan jarimu menggetarkan seluruh nadi
Bisikanmu juga bisikku buat buluk kudu merinding
Bukan seperti sekarang
kau tak kan puas
Sebelum menitih semua musim
puisi keluarga
“ bunda “
bunda
betapa agung mukjizatmu
menerangi cahaya tempat-tempat yang kelam
habis tersungkur segala goda
lenyaplah akal bicara
“ Bapak “
wafat dahulu ayah sebelum bunda
tinggallah dengan yatim
tinggal bunda
dipayung awan rendah
ajaib yang indah
tangismu adalah doa
ajaib bapak pada masanya
tiada pernah seumpama mati
“ kakak, sudah sepantasnya “
dibawa siang dan malam
keluarlah tutur tiada tertahan
menyebut nyata sedia
kayu dan batu syurga baginya
apabila sampai masanya
pergi berniaga ke negeri kerabat
sebagai tandaan sempurna
tiadalah lain daripadanya
melainkan penikahan menghormatkan
kepadanya
dinaungi istri yang muda
berkhabarlah untung berganda
datanglah hidayah akbar
dari Tuhan ilahul jabbar
sudah selesai demikian itu
sempurnalah lain ibadah
“ kepada Bunda “
tatkala sampai umur tua
ku jadikan kau jadi pesuruh
mendirikan ibadah yang amat teguh
segala dunia habislah runtuh
seperti cahaya hikmatnya
jangan terperanjat
akan melihat malaikat
sukalah bersunyi seorang dirinya
pada bulan ramadhan
pada malam tujuh belas lailatul qadriyah
“ kepada adik-adik wanitaku “
kepadamu
benarkan bersungguh hati
tiadalah takut atau gentar
seperti perempuan Siti Khadijah
kemudian
masuklah ibadah terpuji
tinggalkan yang keji
perdulikan bapa dan ibu
turutilah perintahan yang baik tiada cela
“ kepada musuh bapakku “
apabila memang mendustakan
menyakiti dengan sumpah dan maki
perbuatan sia-sia
apabila mati
kesakitanlah ditanggungmu
di dunia tiada beberapa lama
akhiratlah yang kekal
di situlah bertambah keras kelam
pula di belakang bapak
hingga sampai pada matinya
biarlah suci
sifat kepujian dihimpun kepadanya
sifat kecelaan jauh daripadanya
apalagi bulan maulud
biarlah suci
sifat kepujian dihimpun padanya
sifat kecelaan jauh darinya
itu waktunya
harus dibebaskan
jangan yang berat menyakiti diri
menzahirkan kesukaan demi perih
tiadalah lain pengharapanku
melepaskan bapak dari kejahatan laku
" begitu "
mengais luka di sudut bibir
tak kutemui duka menyalak
menyisir suka di tatapan
kudapati damai sekejap
andai...
ini milikku
begitu....!
kuingin kau mati
kudatangi makammu sebulan sekali
dengan itu tak ada yang cinta padamu
kecuali aku
“ bila cinta bicara…tubuh ini terkekang adat agama..tapi benak menelusup dosa ”
Lama sudah kita berdiam diri
Saling menyapa mata
Hanya Angin belai fikir dengan bebauan tubuh
kau deburkan detak ini
harusku bagaimana
kata ini terbebani ayu parasmu
biarkan bulan bicara
satukan batin kita malam ini
" ragu bersandar dekat di sebelah kanan "
Aku berkata kepadamu
di antara kamu aku menyerah
Kepada Tanya
" siapa yang dimaksudkan "
"siapakah itu?"
Tetapi tidak di antara mereka itu mengerti
memegang sangka
lalu segera pergi Pada malam
dia hanya seketika saja bersamaku
seperti yang telah Kukatakan kepada mimpi
tidak mungkin dia datang
demikian Aku mengatakannya sekarang juga kepada kamu
note : ian
red : matimu kejam bagiku...
" yang diberikan wanitaku musim lalu pada kehidupan setelahku"
jeritan mati terbakar
" matiku bernyawa "
aku...
raga yang serahkan jiwa pada tiada
rasa ini bukan rasamu
kau...
adalah kesanggupan penghancuran
kita...
hidup yang berpeluh
mawar yang kulumat
berbuih ulat bulu
kini...
adalah rawa aspal
dengan hujan penghujat basah pipi
cinta...
bukan sekejap saja
bersahaja meninggalkan kepayahan
mati...
suri yang bernyawa
juga sepi yang endapkan saat manis
membekap dada
" DE ROSE "
telah kubuka lembaran usang kehidupan
tertitih merah air mata
ini bukan darah dari duri diariku
namun kembang itu mulai bergugur kelopak
mengempis layu
disatu titik
terpampang putih sedikit karna terhapus waktu
tak mengerti dimanakah kehilangan ini
kenangan yang tertulis pun samar
TEGAK TOGAKU DI HARI WISUDAKU
pada ranah ini ku belajar menjadi diri sendiri
satu acungan jemari dosen kujadikan lecutan pemakzulan kerdil otakku
disini bukan mencari secarik kertas jaminan kerjaku
aku meretas jalan fikiran pedobrak kebuntuan hidup
carik-carik kertas hingga ribuan rim hvs
lumatkan kebodohanku pada ketergantungan sebuah keberadaan
berikan angket-angket kesempurnaan dewasaku
lebih dari ribuan hari kutercabik inginku akan nilai sempurna
kini detik pemakzulan kerdil otakku pun datang
jadikan diri manusia baru
kepada jajaran pemangku universitas ini
tidak terimakasih kuhaturkan padamu
hanya doa masuk syurga bagimu
purna sudah pencarianku disini
izinkan aku melangkah dengan tegak
izinkan aku mencari layak hidupku
izinkan aku merubah negaraku
paling tidak aku akan jadikan manusia terdekatku berbangga hati
note : MAYA STILL MAYA
red : selamat non kelulusannya
ketamakan manusi dan kebodohannya
memerah batu istana
TAK LETAK
lelah pada semua
jenuh pilah pilin jiwa pecinta
sekian patahan dada
sekian kesengajaan mati
demi ketidakmampuan beri lara seperti rasaku dulu
tanah kuserahkan yang dinamakan cinta
haruskah hibah selalu dan selama...
ataukah biarkan cacing mengempal adanya
DOSA RUMIT YANG ASIK
mengetuk jendela dada
berlarian pendar seolah percik menabuhan Gigil hati
makin merangkak ke payudara
Aku tak bergeming - tak beranjak
Seperti kasmaran
gigil ini tetap ada pada jendela dada
Tentu aku berpikir tak akan pergi
memaksa jendela dada pindah dan jatuh di dua telaga bibir
Sesak sesal bertabuh sesat
Mengingatnya saja mengais luir
menusuk diri dengan padu padan rasa
Ya, aku pergi....
tapi dimana kiranya Sesungguhnya mulai datang
tak jua sanggup jinakkan mata dengan hujan
Wajarlah
Jika tak bisa kupikirkan secara logis
Pula ketika berbicara soal cinta
Bagiku cinta adalah bebat
dengan mudah jatuh tersungkur terseret
logikanya ke lembah gelap tapi remang senang
tak berTUHAN itu
di lembah itu
tangisan hati tak berarti
Dengan ringan lalang lalu
note : rehat mini di tambal ban peni (bangak) boyolali
red : gadis kelas 2 smp pake u can see
CERPEN “ ULAH CANDU SI JANDA “
ULAH CANDU SI JANDA
Melepas dingin dengan kopi hitam gula batu, Ganes dan Awi memilah kealpaan hari ini di warung sebelah UMBUL KENDAT ( tempat terapi batin lewat air pemandian ) . “ kenapa kau diam “ Tanya GAnes pada Awi. Awi meletakkan kembali cangkir kopi “ Aku tadi melukai ular, sewaktu mengusirnya dari pekaranganku “ . “ BODOH….! Perlakukan hewan dengan baik, anggap mereka guru alammu “ tegas GAnes. “ Ya aku tau, ketika ada yang tidak beres dengan alam hewanlah yang pertama kali merasakannya “ sahut Awi sambil mematik korek. Menyembul kepulan putih asap rokok dari mulut Ganes “ alam jika tidak beres hewanlah yang gelisah dan pasti menunjukkan perilaku aneh, ya jadi harus dijaga “ . “ hmm….kita jaga mereka, mereka jadi alarm bahaya yang hidup “. Dengan gemetar bapak tua dating dari UMBUL KENDAT lalu duduk “ Bu, the hangat satu sama nasi goreng “.
Pembicaraan Ganes dan Awi mengundang jiwa penasaras bapak tua. “ Dik, boleh gabung “ pinta Bapak tua . “ silahkan “ serentak Ganes dan Awi menjawabnya. “ dik tiada cela dari perbincangan kalian, kalian mengutamakan keseimbangan alam dan manusia” kata bapak tua. Dua pemuda itu mengangguk sembari menikmati rokok dan tahu goreng. “ ini pak tehnya , mereka berdua itu suka yang alami pak, tapi tetap tidak melangggar kaidah agama,kayaknya …? “ sela pemilik warung. Menerima dan meletakkkan the hangatnya bapak tua berkata “ Bu, nasi gorengnya gak jadi, lagi asik nih sama mereka “. “ gini dik, aku mau curhat sama kalian , di daerah saya tidak ada yang berani menasehati saya, jadi saya minta pendapat kalian, maklum saya termasuk orang terkaya di daerah saya “ seloroh bapak tua. Serentak dua pemuda itu memandang bapak tua dengan pandangan sinis. Ganes membisiki Awi sesuatu “ dari sabang sampai merauke “. Mengangguk tanda mengerti arti bisikan itu ( semua orang berbeda-beda sifatnya ).” Teruskan pak “ pinta Awi . “ masyarakat sekitar saya bulan-bulan ini memandang sinis pada saya, seperti pandangan kalian saat ini “. “ maaf pak, kami menangkap gelagat sombong pada bapak “ tangkis Ganes . “ oooo…yang tadi ,maaf keterusan” sangggah bapak tua. “ betul..betul ..BETUL…sedikit tidak enak disantap “ sahut Awi. Tanpa komando kedua pemuda tertawa lalu diikuti bapak itu.
Menghentikan tawa bapak tua kembali bicara “ sekarang serius, biarkan aku selesai bicara, nanti kalian tanggapi, beberapa bulan ini pandanga masyarakat terhadap saya berubah jadi tidak mengenakkan, bahkan ada yang buang muka, kalo ada yang tersenyum pun terlihat terpaksa. Aku berpikir ini karma menikahi Anggi janda miskin tapi cantik masih bahemol lagi.padahal sebelum itu semua baik-baik saja.toh, perilakuku sebelum dan sesudah menikahi Anggi sama saja.baik tidak ada cela, rajin pengajian, sering membantu kesusahan. Bagaimana ini? Menurut agama tidah salah dan sesuai aturan. Tapi tetap aku dikucilkan masyarakat. Nah bagaimana pendapat kalian “ bapak tua berhenti bicara. Mereka bertiga hening sejenak memikirkan masalah itu. Mereka terlarut hingga sebatang rokok sudah habis terhisab.
Ganes mengambil sebatang rokok dan memberikan bungkusnya pada Awi “ rokok “. Dengan sigap Awi mengggapai rokok itu “ oke “ . berapa janda yang ada dilingkungan bapak “ Tanya Ganes. “ banyak dik “ jawab bapak tua singkat. “ ketemu alas an masyarakat memandang sinis bapak, anda pemilih, banyak janda nikahnya sama yang cantik,ya….manusiawi sih..! tapi masyarakat gimana lagi, pandai mencari kekurangan yang lain “sumpul Ganes. “ jadi mereka kecewa “ usut bapak. “ ya ..jelas…nikah pilih-pilih…..nafsu manusiawinya banyak nih pak “ canda Awi. Habiskan sisa the dan tercengir sedikit “ Bu, the nya tambah, sama miliknya adik berdua ini” . “ ya pak “ jawab ibu pemilik warung sambil mengambil gelas the dan dua cangkir kopi kosong. “ silahkan mas makan yang kalian suka nanti saya yang bayar. Kata-kata kalian nylengit tapi intinya aku ngerti…bagus” kata bapak tua.
Masing-masing sudah habis rokok sebatangminuman baru dating. “ habiskan gorengannya,jam segini jarang ada yang dating…nanti saya diskon “ sela pemilik warung, keluarkan jrus pamungkas penjualan. “ siap Bu, sudah gratis dikasih diskon lagi…” sambar Awi. Seisi warung terbahak-bahak seperti empat sekawan lagi manggung lawak. Sembari mendinginkan minuman bapak itu tandaskan pertanyaan “ lalu aku harus berbuat apa ? “ . terburu membungkam mulut Ganes Awi menjawab dengan dengan wajah setengah tersedakdan mengacungkan tangan kirinya “ biar aku kasih solusinya “. Awi melepas tangan dari mulut Ganes dan Ganes menyahut “ solusimu pasti gila…edan…tapi patut dicoba…cepat katakan “ . AL...HAMDULLILLLAH, gini pak teruskan poligami bapak, tapi beri unang bulanan 2 janda di sekitar bapak....yang bener-bener membutuhkan lho...! " . " unsur darimana itu ? , surah apa?, ayat berapa? " tanya bapak. " inih...!....kalo bapak tanya itu saya tak bisa...lha bapak lebih ahli daripada saya, 2 janda tadi yang diberi uang bulanan untuk menepis anggapan miring masyarakat sekitar bapak, gak perlu melibatkan Al QUR'AN untuk memecahkan masalah ini....bagi saya QUR'AN terlalu suci untuk masalah semudah ini " jawab Awi. Ganes mengusap rambut dari depan kebelakang " bener-bener jurus edan...ki gendeng sableng sulama, tapi patut dicoba" hentikan gerakan tangan dengan memangku dagu sambil keheranan. " ya pak, kodok saja kami jadikan ilmu gendeng...dia terus berdoa...waktu doanya terkabul yaitu hujan turun dia terus berdoa ...tambah keras lagi....KUNG KAONG...KUNG KAONG.....KAN BERARTI DOA ITU TAK KENAL BERHENTI MESKI LAMPU MERAH " kata Awi. jam 2 malam tawa terlepas lagi.sambil tertawa bapak tua menjawab " Ya..hahaha...aku dengar tadi....ya sudah aku coba DUUU...A JANDAMU....DULU. mendengar jawaban tadi dua pemuda dan ibu pemulik warung terpingkal-pingkal. dengan mengagetkan pemilik warung berlari sambil berkata " kebelet pipis mas ". bersamaan gelak tawa terdengar suara keras " TREEERT...TE..TE...DUT....DHUOT " TAWA KETIGA PENGUNJUNG WARUNG MENGGILA " AWI berseloroh " TAWANYA JANGAN ATAS BAWAH BU " serentak gelak tawa diwarung semakin menjadi-jadi.pukul 2.30 akhirnya mereka menyudahi pertemuan itu dan berencana melanjutkan perbincangan minggu depan.
seminggu sekali ketiga lelaki itu berkumpul di warung dekat UMBUL KENDAT setelah terapi batin. sudah enam bulan tak terasa persahabatan mereka semakin erat. pada pertemuan minggu ketiga bulan keenam dijadikan bapak tua sebagai evaluasi dari saran Awi terdahulu. bapak tua merangkul sambil memiting Awi " wi...1 saranmu membikin aku miskin, makin hari ekonomi keluargaku makin turun " Awi melepaskan rangkulan bapak tua dan berkata " kenapa pak, cerita yang gamblang nuh..." . " ada apa ? " Ganes ikut nimbrung. " uang bulanan untuk dua janda ....saran Awi dulu, senang sih masyarakat sudah kembali suka sama saya hanya dalam waktu enam bulan...sudah seperti mauku....TAPI..!ekonimi keluargaku tambah memprihatinkan, gimana nih? " Awi langsung menjawab pertanyaannya " kan keinginan bapak terkabul, sikap masyarakat sudah baik sama bapak...aku kan pandai pak ". " IYA, tapi hartaku habis gelap terbitlah miskin " gerutu bapak tua. " gini pak, aselinya....uang bulanan untuk dua janda itu sifatnya amal..tapi hati bapak tidak ikhlas..bapak harapkan WAH dari masyarakat.ya itulah yang bapak dapat. PA..DA..HAL.. rejeki itu datang dan pergi adanya du tangan TUHAN. rejeki datang dari ridho NYA. nah, ridho itu datang karena beramal dengan ikhlas tanpa harapan satu apa kecuali ridho TUHAN... sekarang pikir dengan saran saya dan yang bapak alami selama enam bulan ini ...!" jelas Awi. " baru kali ini Awi waras.." cengir si Ganes. mikirnya rehat dulu, mau minum apa " tanya ibu pemilik warung. " masih setia sama yang dulu-dulu bu " jawab Awi. Ibu pemilik warung bergegas membuatkan setu teh hangat dan dua cangkir kopi gula batu. bapak tua yang masih memikirkan pertanyaan Awi tak hiraukan Awi dan Ganes yang asik bercanda sambil makan tahu, tempe dan bakwan goreng. selang 10 menit bapak tua menggebrak meja warung " KETIWASAN, aku sia-siakan amalku..Wi kamu gembel ..tidak katakan sebenarnya tujuan dari saranmu, kalo saja dikatakan dari dulu.. pasti aku dapat ridho TUHAn dan rejekiku menumpuk banyak...dan masyarakat pasti baik sendiri sama aku atas kuasa TUHAN... wedus kau wi ". dengan wajah serius Ganes menyahut " itu cara kami pak, kami tidak pernah belajar dari buku tapi belajar dari pengalaman " . " jika tidak pernah melakukan kesalahan tidak mungkin bisa mengetahui dan memperbaiki suatu kesalahan " tambah Awi. " ya...ya..benar kalian memang setan yang baik " kata bapak tua.
perbuncangan mereka larutkan tiga jam di warung. waktu sudah menunjukkan pukul 1.30. bapak tua membeberkan satu rahasia lagi " kalian sudah tau anakku berumur empat bulan, dia beruntung sekali dapat ASI dari empat ibu, dua istriku dan dua janda ". Awi terkaget-kaget dan bicara " itu positifnya pak...tapi hati-hati anak bapak kelak punya beban yang terlalu berat..harus berbakti pada empat ibu..burat sekali ntuh , serahkan pada satu ibu saja, yang ASInya paling besar dan bermutu " . " benar pak, ringankan beban anakmu kelak " dukung Ganes. " wah ini ilmu baru...tapi tidak aku telan langsung..biar aku pikir dulu daripada kebablasan seperti saran Awi dulu, ya sudah sudah jam 1 lebih nih anakku butuh belaian bapak " sela bapak tua. " WIH...." serentak dua pemuda itu menggoda. " bapak mami nih " canda awi. " kalian nih...bu berapa semuanya ?" bapak tua memotong canda mereka. " kopi dua Rp 3000, teh satu Rp 1000, gorengan 10 habis Rp 5000, jadinya.....?!?" ibu pemilik warung berpikir. " SETUJUH RIBU " sahut awi. ibu pemilik warung menjawab " waduh rugi aku dik ". " ya dah gak pa pa, sama pelanggan rada seperti kalian saya IKHLAS............." tawa terlepas mengakhiri perjamuan ilmu amal akibat ulah candu milik si janda
( serigala sajak )
RINDU PADAMU ( katarsis )
Dulu...
surah-surah yang kubaca getarkan batin ....
Dengan wudu kugagahi kealpaan diri
Kubaca lirih angin syurga
surah yang tinggikan keberadaan ini...
bawa jiwa pada kalam ILLAHI
sedarku...
Sekarang aku hanya sebagai pemenuhan rumahMU
Kadang khilaf jadikan ibadah sebagai wajah semu taqwa
Kini aku tersingkir dalam kesendirian juga kesepian
di atas mata DAJJAL
sekarang...
pagi-pagi dalam pekat kopi...
lalaikanku padaMU...
akhirnya....
pengabaian dariMU atas diriku...
kini tanpa batas detik...
Di perjalanan kembali padaMU
kujatuhkan dinding kebodohanku
ku hayati...
ayat suci kusemai dihariku
jamah aku kembali...
Setiap datangnya pagi dan sore hari
Jangan ENGKAU biarkanku sendiri....
Dalam bisuMU....
CERITAKU MENGAJI DI HIK KARANGDUREN
kepulan rokok menangkis mata dari pantat wanita
gelak tawa birahi susutkan penat hari
teringat bandot tua pada malam lalu
"aku lupa, pagi belum jinabah hingga kini "
" memang kau tua tak jadi, edan " kata penjagal jahe
lalu lalang cerita dan berita kebenaran
tak satu jua rumusan ibadah tergolek diantara luberan kopi
" kau yang keloni malam' bagaimana menurutmu "
" atokah sama binalnya dengan pikiran kami "
sedikit aku bicara
" lekas mandi jinabah lalu ulang ibadah subuh dan asharmu "
" jangan pikirkan waktu ' niatmu yang membuat ibadahmu sampai ke langit "
SETAN YANG BAIK
kembang hatiku yang dulu
itukah kuncup payudaramu yang dicabik jalang
biar kulumat seluruh mahkotamu beserta pahitnya
dengan hati terimajinasi
biar kusandang rombengan kain itu
temani saja waktuku membelah gunung
biarsaja...
kutanam sebijih gandum
kujadikan nyawa bagi kuntum jiwamu yang terlantar
satu hal yang pasti
manjakan aku dengan mahkotamu
jauhkan dari perkembangbiakan liar
kembang hatiku yang dulu
korban persembahan nafsu
pintaku....?!?
layani aku sepuasku
kumerdekakan kau dari dosa
note : pecintaku dulu masih lestari
red : untungkau, untung anakmu, untung aku
semati hidupku
detilk waktu ...
tergores sepi
rapuh dalam langkah..
berlalu
mengadu dalam gelapku
hilang dari pandangan
ENGKAU ALLAH....
padaMU ku berserah...
masihkah ada jalan tuk lalu
note: bilamana dilema dinanti lembah berhala
red: geblek makna/sepi cerita
FATIMAH
kerudung lusuh keranda pedihku
mengalun gelak penuh tanya
AMPOH....!?!
kau bidik syariat dengan lenganmu
kau jinjing sejumput zamzam dijemarimu
menguning sebening kerling bisu
bisuku ini berjambang gundah
lelakikah tabahmu
wanitakah auratmu
Senin, 15 Februari 2010
ಅನ್ತೊಲೋಗ್ cinta
Topic: cerita mengaji di hik karangduren
kepulan rokok menangkis mata dari pantat wanita
gelak tawa birahi susutkan penat hari
teringat bandot tua pada malam lalu
"aku lupa, pagi belum jinabah hingga kini "
" memang kau tua tak jadi, edan " kata penjagal jahe
lalu lalang cerita dan berita kebenaran
tak satu jua rumusan ibadah tergolek diantara luberan kopi
" kau yang keloni malam' bagaimana menurutmu "
" atokah sama binalnya dengan pikiran kami "
sedikit aku bicara
" lekas mandi jinabah lalu ulang ibadah subuh dan asharmu "
" jangan pikirkan waktu ' niatmu yang membuat ibadahmu sampai ke langit "
Topic: " KEAGUNGAN ITU MILIK BAPAK "
" KEAGUNGAN ITU MILIK BAPAK "
Keagungan itu milik bapak
ia jadikan bumi seindah nirwana
taburi setiap badai dengan senyum
subjek tua yang ditelanjangi benturan
butakan segala penglihatan durjana dalam tidurku
di tempat ini...
aku begitu jauh
aku merindui bbibirmu
aku merindui wajahmu
engkau mungkin telah hilang
tapi wajah tampanmu melekat dikehidupan ini
bapak
rantai suaramu berisi cahaya batin
kerena pengungkapan bibirmu telah mendarah daging
TUHAN...
padanya aku dapat melihat diriMU
seperti Ali bin Abu Thalib teriakkan " MUHAMMAD RASUL ALLAH "
TUHAN...
perjalanannya terbang ke syurga
adalah kerinduanku atas kerelaanMU
SELALU....!
kutemui wajah bapak pada rupa matahari
Topic: memilah mimpi dengan TUHAN
Aku bermimpi. datangi sungai lapang , sungai semata kaki . ditengahnya aku mengeruk pasir ,hendak kujadikan kolam kecil , tempat dimana mandikan raga , usir debu dari kulit ari . belum sedalam lutut kutemukan bening bayi bajang dan dia sepi napas . kuangkat lalu kusucikan di pelataran sungai . dengan selembar jubah putih robekan separuh bajuku . kusempurnakan raganya . sentak DIA berkata " AKU....!mau kau bawa kemana " .
tercengang dalam bangun . " Asupan kehidupan apa yang kau berikan TUHAN " tanyaku . hati menjawab " Tanyakan pada malam " . bagiku " malam adalah kitab yang hidup . langkah kaki ini terhenti dihujung teras . " lamunkan mimpi itu , lalu temukan AKU " bisik desiran angin yang asing dirasa . " tunggu TUHAN , belum ingin bertemu denganMU , biarkan aku mencari diri sendiri dulu , bersama batangan rokok dan secangkir kopi " .
sehisap lalu seteguk . nafsuku menamparku keras rasaku . " Apa yang kau cari dari wanita , payudara ? , pantat ? , perawankah ? ," birahi bersabda . sambar alam " ulat yang berjalan mencari teduh dari terik , kau jijik , kau bunuh , dimana perikehewananmu.....KEWAN...! " . " mau apa , kucing mati kau kubur , sedang pada musuhmu , kau tersenyum melihat mereka terkena musibah " kemanusiaan salin suara . keILAHIan berbisik " kau jauhi pemabuk , binal , jagal , kau hina mereka di perjamuan , tidak kau gandeng tangan mereka , carikan setapak bening " . sejati meradang " mulutmu BUSUK , rasamu BUSUK , pikiranmu BUSUK , matamu BUSUK , TUHAN telah lari dari hatimu karenanya " .
" TUHAN telah kutemukan diriMU dalam kesalahanku " . " kubiarkan dunia kuasaiku seperti aliran air sungai semata kaki , dengan sengaja kukubur diri dalam timbunan pasir kesalahan , kini, ingin kuangkat hakikat diri sejatiku dan kupinta KAU di hatiku lagi " . " ya sudah , ini pesan dari syurga , AKU ( TUHAN ) akan datang padamu ( hati ) sejalan dengan penyempurnaan diri pemilikmu " seloroh hati .
hati lirih bicara " sudah , masuk sana , kau mulai takut , karena ketakutanmu adalah pembawa kemusrikan pada hidupmu " . kata fikirku " TUHAN , ini doaku , 'aku tak takut nerakaMU , 'karena itu takdirku dari kesalahanku , ' tapi aku tak rela tak masuk syurgaMU , 'ITU HAKku ', " . " karena telah kubeli kebaikan dari mimpiku " .
sekian dulu TUHAN . selamat tidur bagiku sendiri . pilihkan lagi mimpi bagiku .............TUHAN.............
Topic: BAYANGKARISTA RASTRA CHANTIKA
BAYANGKARISTA RASTRA CHANTIKA
LIHATLAH !
apa yang kutemukan dimatamu
liar degub hati dengan kata-kata dungu
semua tunduk meski tidak kehendak
tidak hari ini
tidak jua esok
LIHATLAH !
apa yang kutemukan disenyummu
jejak-jejak rahim matahari
bak seorang buta yang langkahkanku
menyerang dan menelan pikiran
LIHATLAH !
apa yang kutemukan di selongsong harimu
api yang tak berwujud
sekilas wajah resah
menebas ketidakberdayaan dalam keterpedayaan
Topic: FATIMAH
FATIMAH
kerudung lusuh keranda pedihku
mengalun gelak penuh tanya
AMPOH....!?!
kau bidik syariat dengan lenganmu
kau jinjing sejumput zamzam dijemarimu
menguning sebening kerling bisu
bisuku ini berjambang gundah
lelakikah tabahmu
wanitakah auratmu
Topic: puji suci
“ SUCI RIZANA “
Kian tak reda rintikan hujan
Penuhi rasa yang tak menentu
Kau pujaan hati
kuingin cinta tak meninggalkan
Ku merintih kala sejengkal menjauh
Ku meninggi kala satapak mendekat
Ku musuhi yang ada
Ku paling yang kurasa
Mengapa kau sejuta rona
Mengapa kau tebar wewangian
Kapan turun kasih memutih
Dengan secarik tentuan
” Cinta untuk suci ”
Sebenar hati seringai tangis
Harusku padamu melaut sudah
Sebenar hati tololkan diri
Seka rasa meski membelai
Kebekuan kini kian lalu
Tertata satu makna
Begitu terlimpah duri
Jika tiada inikah surah takdir
Detik kekang batin
Topic: gugur puji suci dalam semalam
" Akhir Puji Suci Rizana Naritsa Putri "
semalam saja cinta mengais yang ada
titik titik kabut mamaku nadi
cintanya cinta telah mati
kan kan ada lagi
TIDAK UNTUK SIAPA
TUHAN
KUJUAL WAKTUKU PADAMU
SECEPAT MAUMU
" BELINGSATAN RASA "
KUSENTUH LUKAMU KARNA KUSAKIT
KUHUJAT AIRMATAMU KARNA KUPERIH
KURENGKUH SEPIMU KARNA KUTERLUNTA
KUPERGI DARIMU KARNA KUCINTA
sedang.....
apa kau padaku......?
Topic: gadis yang kutemui sewindu lalu
Tuhan cintakah ini
Tlah dirajam lusuh jilbabmu
Terasa kau luluh lantakkan
Gerangan apa yang kau lakukan
Mengapa terjerembab cinta
Mesti tak setitik debu kusentuhmu
Tak sanggup lagi
Cinta bawaku kealam barzah
Tak tau apa kan terjadi
Sedetik kubahagia
Sedetik kumenangis
Sedetik kubimbang
Sedetik kuluka
Lalu mana
detikan trentamku
“ Cinta dihujung lorong “
Tuhan
Ijinkan sejenak bercinta
Gadis
Menangis sedu dipelukmu
Inginku
“Akhir masa tentuanku”
Tak satu cinta terjamah
Tak lagi hidup rasa dihati
Tuhan sudahi segalaku
Semua indah tlah sirna
Topic: visa cintaku
" visa cintaku "
kurebahkan ragu pada retak dinding
perkosa lorong kecil penguntit malu
lari dari musti yang gamang
selusur ranah berdebu pandang
lipat lagi sejarah cinta yang mati
ditelanjangi pergumulan suci
tiga lobang dari ranahmu
kutilih dan kurapih
purnama sebilah saja
ingatkanku pada renda ranahmu
suka aku sekali
bahkan ribuan kali
note :AVISTA
red : kulipatkan milikmu yang berharga
Topic: kealpaan cinta
" SENAGA SADIS "
aku telah mati
bukan nyawa
tapi mati dalam kemaluan
mungkin waktu berlalu
tapi bukan kemaluanku ini
LANANGAN
"CINTA BUKAN MAINAN,
CAH LANANG RA NGLANANGI
NDI TANGGUNGJAWABMU"
bukan aborsi
dengan fana kau bayar dosa kita
note : suliasih
red : nisan perawan bunting di bukit kopi
Topic: lolongan cinta
“ oh …..shinta….”
Membetot kesaktian kata
Pancung eksistensi duka
Oh…shinta
Penghidupan sungai fikirku
Mengecap ranting-ranting waktu
Oh…shinta
Kau bagai kumbang kopi
Menebas sumsum kegundahanku
Oh…shinta aku menginginkanmu sebagai desah
Daging hangat yang bersinar
Tak sisakan rindu sedetik waktu
“ mencari wajah penduka didalam airmata “
Pernah kucoba
Memberangkatkan airmata ke dalam botol
Tak sampai setengahnya
Lalu…
Kuendapkan dalam embun
Hanya bergeser setitik
Lalu kutimang wajahmu didalamnya
Tak pernah ada
Ah….
GOBLOK aku
Sedih karenamu
Karena airmata tak pernah mengenalmu
“ lanskap akhir tahun “
Ini prospek poranda
Menjanjikan evaluasi pesimistis
Birokrasi kondusif negative
Industri politisi misi
Lalu…
Inilah atraktif reaktif melata
Merayap sengsara segala segi
Kaki-kaki nasionalis dikebiri
Merambah jamaah tangis
“ hujam dipelataran TIRTA MULYA “
Hujan menjalar menembus kain dalam
Menembak paru yang terkutuk
Jatuhkan ingatan pada cumbumu
Selongsong kebutaan kemabukan yang ditegur serupamu
Kebutaan ini memandang selangkangan
Bangkitkan kegaiban bangkai-bangkai tangis
Pelacur sajakku
Susur dan memudar
Note : MUHRAIN
Red : kesejatian sajak dan penyair
“ halimun sepi “
Dasar keheningan memekik pekik
Pecahkan keperawanan baying
Jeritan rahsa tergelepar dalam percakapan sunyi
Dari tengah pantat perempuan
Anak secindil mengelupas awan
Mencabik kebisuan sepi
Jejak kecil temui patahan selokan
Kesakitan yang meloloskan kegundahan
Begitu dahsyat keAGUNGAN manusia
Kudatangi pagi buta
Seonggok bayi dikerumuni semut
Kukubur dan kutangisi
Note : alias anjing dewa
Red : membayangkan dilahirkan, dibuang, lalu bergegas datangi tempat kejadian lewat cerita teman wanitanya. Akhirnya membodohkan diri karena bertindak dibawah pengaruh ketakutan
“ AVISTA di 1460 hariku “
Kesunyian mainkan kesendirianku
Menguntik percakapan bulan-kalbu
Menelusur bibir-bibir kenangan
Merenda bulir-bulir peluh
Sungguh sebakul cinta
Menitik jantung malam
Swara lirihmu salamiku
Oh…..
Frustasi rindu
Tenggelam dalam eksistensi imajinasi
“ de’ la vista live “
Sebuah lagu nada temaram
Meranggas wajah ayumu
Berkutat di hujung mata
Bahgia dapati fosilmu
Pulang lagi kisah lalu
Meretas senyuman
Ingatkah kita….!
Hangat jabatmu lanturkan sekubik kematian
Sebungkus rokok dalam lusuh Koran
Bertuliskan REFORMASI bekas gumulan bibirmu
Note : AVISTA WIDIYASTUTI
Red : mengenang 1460 hari kita
“ cintanya sahabat “
Aku ingin menjadi karang di kapalmu
Ketika karam terdampar jadikanlah aku dasar bagimu tuk berdiri tegak
Biarlah aku menyisir asin laut yang mengikis percayamu
Tiada kata elak yang kan menggigil dari bibirku
Meski kau tanam benih di pasi putih
Dan sepasang lenganmu rekat di punggung bukit
Jika janin di perutmu seperti bunga bangkai yang bekap rupamu
Akan kutadah segala timang
Topic: SEJENAK TITIPKAN RASA KEPADA AULIA PUSPITA WARDANA
SEJENAK TITIPKAN RASA KEPADA AULIA PUSPITA WARDANA
sumpah tanpa sesal
tidak demi malam ku menangis
atau demi siang ku memekik
terlalu indah dicintai nafsu
terlalu sempurna digoda bayang
puspita hati
pelangi berembun terik
Topic: perjalanan awal penyair bukit kopi
“ kesalahan dan kehilangan “
Semua pasti kehilangan arah
Dalam kesalahan yang tak dinanti
Kadang sulit tuk nyatakan kejujuran
Pembukaan hati adalah jalan penjabaran kesejatian
Terlalu lama bila diam dalam sesalan
Jika saling menemukan makna kehilangan
Akankah ada izin tuk satukan lagi
Sirnanya insane dalam tatapan
Bawa kegundahan rasa
Semua lagu pun kehilangan kata
Melebur dalam tangis
“ konfrontasi cinta “
Tak mau, kau menjadi seperti mauku
Tak mau, kau mengajari seperti maumu
Dalam inginku tak butuh apamu
Jangan katakana sepatah pun
Tapaki saja dunia yang baru kita buat
Yang kita miliki baik-baik saja
Perubahan dan kekangan….
Hanya berikan celah penghianatan atas nama keterpaksaan
Cukup jangan buat menangis
Citailah saja
“ cawang cinta “
Hamper nyatakan mimpi
Namun kau telah runtuhkan adanya
Maaf jika tinggalkanmu
Langkah ini harus terus menjejal
Disisi lain kumenunggu
Jika waktu mampu sadarkan keberadaanmu
Aku mencari pelukan bulan buri
Bukan cinta yang gerayangi raga
“ cinta ato birahi “
Engkau menawan dikeramaian
Memanggil rasa dengan senyuman
Dengan tidak terpaksa kumelepasmu
Hidupku lebih berharga dari cumbuan
Kukatakan dengan lembut
Tak bias lagi denganmu
Karma bibirku tinggikanmu
Meminta segala adaku
Aku teriak…..
“ AKU pergi….
Bercumbu saja dengan anjingmu
Sini….
Reguk sebentar hangat kopi
Baringkan fikirmu di surau itu
Lau…
Pergi dari kami anak syurga bukit kopi
Jangan lupa…bawa sedikit senyuman
Red : lai purnamawati
Note : lail purnamawati tinggalkan kasihnya.berkubang sejenak di sarasehan penyair bukit kopi
“ orasi cinta kali asih “
Dipaksa penuhi podium kali asih
Jembatan rapuh sarat grafity
Jelas sudah…
Lelaki lebih lemah
Satu cabik terbirit tangis
Genangkan diri pada lusinan vodka
Lebih jelas sudah…
Wanita memilih ketangguhan
Tangguhnya kuda besi
Kokohnya koin-koin dunia
Ah…hilang sudah
Hak Asaasi Mencintai
Jika tak……
Cinta lelaki diperkosa digubuk limapuluh ribuan
Jika tak….cinta wanita dikebiri seribuan
Red : pemabuk di atas jembatan kali asih
Note : celoteh pemabuk, sejenak hentikan perjalanan penyair bukit kopi
Topic: respect to ODHA...q dengar...rasakan...menagis
“ perjamuan terakhin…teman, hanya mampu tunggui matimu, MAAF “
Aku mau tidak semai alas syurgamu
Duri derail segalamu menjamu lumut
Siapapun menggigil kepanasan
Gudir tubuhmu miriskan sejarah
Pulang sana, damaikan sisamu
Aku mau tidak bergegas
Hujan menyisir perdu pelipisku
Jangan tibakan di muara langkahku
Biarkan dulu aku berlabuh dikemaraumu
Aku mau tidak memanjakan tangismu
Mau tidak pula payudaramu ditubuhku
Henti meretas kenangan lalu
Kandang percintaan ini telah terkubur
Aku mau tidak hidup
Kiranya seperti itu
Janin kasih mengikis adaku
Red : NIKI ARIANTI
Nb : curhat NIKI ARIANTI padaku, usai percakapan terakhirnya dengan kekasih, ODHA kucinta, kau tetap sahabatku
ralat :
Duri derail segalamu menjamu lumut
seharusnya :
Duri derai segalamu menjamu lumut
Topic: di halte ku senandungkan luka
“HALTE”
Sebenar apa jalinan
Sempurnakah syurga tanpamu
Sedang neraka tak indah bersamamu
Sekilas senyuman
Sudah itu…lalu
Ini hidup
Berarak duka
”Senandung Luka”
Bukan cinta sempurna
Jika luka asing dimata
Laku yang fasih nyatakan
Bersejajar derajat kegilaan
Pujian kasih
Pelangi yang terbakar
Berakhir di puncak bukit
Berbongkah air mata
“Putri salsabillah”
Dengan apa memuji cinta
Belaimu tak seindah tatapan Hawa
Selautan air tak kan purna
Gantikan sejuk lantunmu
Sampai kini kenangkan hati
Bila syurga istana Allah
Kau pelantun Qur’an kekasihnya
Sedang aku kurir pelepas dahagamu
Kini kau pergi karena dia
Kemana kuhantar kesejukan ini
Akankah kering tak bermakna
Sampaikah masa kau kembali
Ataukah ku dilanda getir
Tangis berbalur pedih
Lekas kau rengkuhi
Rasa ini tak sejauh pandang mata
Hanya sejenak embun pagi
Setia ikrarkan indahmu
Dimata surya dibibir dunia
Topic: cinta lagi ngambeg
“ kasasi cinta “
Aku… signature sakti pencari rupiah
Stempel halal kemaksiatan
Candu murni pemuja rupa
TUHAN…
Purnakan cerita ini
Bukankah aku dicipta sebagai SYAFA’AT
JANDA BAGI PIATU BUTUH SUSU
Topic: "Hik Terminal Kartasura Lama"
Kopi kerak berkebulan rokok..
Temani Tikus pengamat politik Rayap..
Mas..sak ler
utang sik (sebatang roko hutang dulu)..
udut lagi sepi..
Aku mengulum ludah
Cemeti birahi berlenngang pergi..
Mas..
Lima puluh sama kamar..
Tutup perkara Birokrasi birahi
(by.serigala sajak sh awi)
Topic: cerita cinta lagi
“ frustasi hasrat cinta “
Lagu cinta tek pernah bosan memangku nurani
Melayumu lepas kegaiban panggil
Menyadap ribuan rasa
Selayak lintah memangkas jarak keasingan
Mata-mata kecil
Jadi koridor telaga persepsi
Mengelupas kubah hati
Mengubor fosil waktu
Hasrat lelagon cinta
Tak kunjung sempurna
Topic: “ senandung binal “
“ senandung binal “
Apa yang tersentuh
Berjaga-jagalah dari kubur
Getar sentuhan bisu
Abaikan cangkir-cangkir ketuhanan
Mulut gagu susuri jiwa raga
Kemolekan diam dalam panorama kedahsyatan serangan nikmat
Masa adalah tandu lesung pengabaian
Teramat absolute pedang yang membelah genggaman
Menyingkap inti beradu pandangan
Hilang dalam perjudian akal sehat
Topic: “ apa kabar kawan…yang dikebiri waktu “
“ apa kabar kawan…yang dikebiri waktu “
Singkirkan peluh dari wajah
Ceritakan tentang kita
Bangkitkan dengan nafsu sekali-kali
Ketahuilah
Tiada kata “ada yang berubah “
Cukup biduk kabaruan selewengkan keadaan
Jangan menanti dua patah kata dariku
Tiada kehidupan yang sempurna
Bila kisah lalu tak serta
Cukup sampaikan dengan bibir
Dengan sedikit senyum
Topic: “ nyanyian anida “
“ nyanyian anida “
Aku lagi birahi pada keraguan
Belajar dalam kemabukan rekayasa
Mendayung kematian biduk batin
Manakala membasuh muka ini
Dari noktah-noktah keterpaksaan
Lembaran hidup berkelakar
“ mengapa tumbuh kasih, namun jatuh kalimah norma “
Petir, sambarkanlah kesadaran
Disetiap lembah dan ngarai yang kami datangi
Atau kau hanyalah kembang di kejauhan
Bila sampai pada hasrat
Maumu kuasai taman raga
Senandung ini bukan dongeng alam
Tapi seloroh desahan nada
Dari nafas seorang gadis
Kian waktu lumpuh dalam kepasrahan
Delete Post
Topic: “ lagi mengintip cinta “
“ lagi mengintip cinta “
Gairah cinta mencari jiwa-jiwa senja
Menggigit madu-madu bibir
Mencuri sedikit cahaya
Kian bergelantungan di jendela mata
Terbang permainkan kesempurnaan
Meretas garis batas kesadaran
Telanjangi dimensi diri
Meraba jalan, membaca noktah batu jalanan
Mencari-cari halaman semu
Diami jiwa, hancurkan norma
Lalu….
Jadikan baying sebagai berhala
Yang jauh mengalir dekat
Yang dekat membunuh kenyataan
Semua terpenjara dalam nafas
Lihat apa yang kau temukan
Kuli-kuli cinta…!!!
Topic: "CINta itu endemic"
cinta adalah...
kerinduan atas kerelaan
keindahan atas kesempurnaan
cahaya atas matinya realita
cinta adalah...
api yang tertidur pulas
kesendirian yang riuh
cinta adalah...
tiupan senandung harpa dalam sloki-sloki kosong
cinta adalah kebutaan yang menerangi hati
Topic: berburu di kutha SALA
" massage medical center "
perahu retak di atas gapura
berkembenkan penjaja tubuh
menapakku kehujung barat
kaki-kaki beton,dengan ranum dada, hujamkan jemparing tangan
dengan rekah mulut kalian berteriak
" HEI....
masukkan tanpajari...
mengelaklah dengan lembut
seperti melepas rayu bara api "
note : kolusi permainan voli STSI
" LATIFOLIA BB : 016 "
(sononing ati)
becak...
antarkan suka ini padanya
pada gadis berkuncir satu
begitu betis bingarkan dada
sudut kaki itu ketukkan irama
tak...tak...tak...!
sublimasi ryma suaramu
kian senja kian gumuli fikirku
" SWETENIA OETARA "
(mahogoni KUTHA SALA)
JUM....
rebahlah tubuhmu di udara
hujam bimi dengan garang
hentak tanah tanpa detik kesadaran
bayu telah lupakan adamu
engkau KARTONONYA KARTINI
ini senja
bukit bidadari terbalut debu
yasa hijau tua
KUBERI KAUCINTA SEHARI SAJA
MAYA ASMA ASTA META
note : hormat kepada wanita perkasa
Topic: menanti jawaban kekasih
" lama waktu tuk sebuah jawaban "
sapa tanpa suara
bingarkan senyap dalam riuh
bilamanakah
kata segala batang
detang berjantungan keras
nadi mengerak ari
lekas senyapkan rasa ini
atau gempitakan pelangi dasar samudera
Delete Post
Topic: dewa sajak lagi jatuh cinta
“ DETIKAN CINTA “
Bila jatuh cinta
Jangan berkurang
Bila jatuh cinta
Penuhlah diri dengan entah tak terbatas
Bila tetap utuh
Membuat semakin kagum
Pertemukanlah
seandainya jatuh hati
Jangan berpaling
“ doktrin cinta “
Untuk bibir bagus
Ucapkanlah kata
Untuk mata genit
Carilah bentuk kasih
Untuk rambut kutu wangi
Mintalah jemari membelainya
Untuk tubuh indah
Berjalanlah dengan segala entah...
Jadi, jangan lakukan semua itu dengan senantiasa
Jika sentiasa terulur
Dan semakin sendiri
Dimana cinta dapat berkembang
Tetapi lakukanlah dengan kasih dan cinta sepanjang waktu
Topic: dukka
" DUKKA meratap "
jika tumpah kepedihan
kunjungi makam rasa malumu
hancurkan kesia-siaan pikiran
biarkan
menangis mata merawat tafakur
Topic: RESPECT TO ODHA
“ NIKI, masih tunggui matimu “
Malam bangunkan lagi
Dalam kabut kumelihatmu terbaring
Jikapun esok enggan dating
Ingin kau tau besaran cinta ini
Lewat nyamuk yang terusir dari ragamu
Bila surya dating
Gapai syurgamu dengan siapa
Biar aku menung disudut matamu
Agar tak setetes tangispun berani mengintip
Tak bias pahami pedihmu
Hanya mengembik tangis
Meski sedangkal kecewamu pada kekasih
Menjauh sini…kawan
Tauku, tak mengerti rasamu
Cukup beri sedetik senyum di bibirmu
RED : NIKI ARIANTI
NOTE :habiskan malam bersama sisa perihmu
Topic: telernya kebencian
“ telernya kebencian “
Mengaduh mengeluh penuhy debuh
Terlalu tinggi dua jiwa beradu
Letihlah membenci
Gantikan rivalmu mati saja
Sudahi diri sendiri
Biarkan dia tetap hidup
Mengenal rupa dunia
Lalu…lalai
Kemenangan semu kan bawa keterpurukan sedepa demi sedepa
Dengan badai seperseribu debu dosa
Topic: telernya kebencian
“ telernya kebencian “
Mengaduh mengeluh penuhy debuh
Terlalu tinggi dua jiwa beradu
Letihlah membenci
Gantikan rivalmu mati saja
Sudahi diri sendiri
Biarkan dia tetap hidup
Mengenal rupa dunia
Lalu…lalai
Kemenangan semu kan bawa keterpurukan sedepa demi sedepa
Dengan badai seperseribu debu dosa
kepulan rokok menangkis mata dari pantat wanita
gelak tawa birahi susutkan penat hari
teringat bandot tua pada malam lalu
"aku lupa, pagi belum jinabah hingga kini "
" memang kau tua tak jadi, edan " kata penjagal jahe
lalu lalang cerita dan berita kebenaran
tak satu jua rumusan ibadah tergolek diantara luberan kopi
" kau yang keloni malam' bagaimana menurutmu "
" atokah sama binalnya dengan pikiran kami "
sedikit aku bicara
" lekas mandi jinabah lalu ulang ibadah subuh dan asharmu "
" jangan pikirkan waktu ' niatmu yang membuat ibadahmu sampai ke langit "
Topic: " KEAGUNGAN ITU MILIK BAPAK "
" KEAGUNGAN ITU MILIK BAPAK "
Keagungan itu milik bapak
ia jadikan bumi seindah nirwana
taburi setiap badai dengan senyum
subjek tua yang ditelanjangi benturan
butakan segala penglihatan durjana dalam tidurku
di tempat ini...
aku begitu jauh
aku merindui bbibirmu
aku merindui wajahmu
engkau mungkin telah hilang
tapi wajah tampanmu melekat dikehidupan ini
bapak
rantai suaramu berisi cahaya batin
kerena pengungkapan bibirmu telah mendarah daging
TUHAN...
padanya aku dapat melihat diriMU
seperti Ali bin Abu Thalib teriakkan " MUHAMMAD RASUL ALLAH "
TUHAN...
perjalanannya terbang ke syurga
adalah kerinduanku atas kerelaanMU
SELALU....!
kutemui wajah bapak pada rupa matahari
Topic: memilah mimpi dengan TUHAN
Aku bermimpi. datangi sungai lapang , sungai semata kaki . ditengahnya aku mengeruk pasir ,hendak kujadikan kolam kecil , tempat dimana mandikan raga , usir debu dari kulit ari . belum sedalam lutut kutemukan bening bayi bajang dan dia sepi napas . kuangkat lalu kusucikan di pelataran sungai . dengan selembar jubah putih robekan separuh bajuku . kusempurnakan raganya . sentak DIA berkata " AKU....!mau kau bawa kemana " .
tercengang dalam bangun . " Asupan kehidupan apa yang kau berikan TUHAN " tanyaku . hati menjawab " Tanyakan pada malam " . bagiku " malam adalah kitab yang hidup . langkah kaki ini terhenti dihujung teras . " lamunkan mimpi itu , lalu temukan AKU " bisik desiran angin yang asing dirasa . " tunggu TUHAN , belum ingin bertemu denganMU , biarkan aku mencari diri sendiri dulu , bersama batangan rokok dan secangkir kopi " .
sehisap lalu seteguk . nafsuku menamparku keras rasaku . " Apa yang kau cari dari wanita , payudara ? , pantat ? , perawankah ? ," birahi bersabda . sambar alam " ulat yang berjalan mencari teduh dari terik , kau jijik , kau bunuh , dimana perikehewananmu.....KEWAN...! " . " mau apa , kucing mati kau kubur , sedang pada musuhmu , kau tersenyum melihat mereka terkena musibah " kemanusiaan salin suara . keILAHIan berbisik " kau jauhi pemabuk , binal , jagal , kau hina mereka di perjamuan , tidak kau gandeng tangan mereka , carikan setapak bening " . sejati meradang " mulutmu BUSUK , rasamu BUSUK , pikiranmu BUSUK , matamu BUSUK , TUHAN telah lari dari hatimu karenanya " .
" TUHAN telah kutemukan diriMU dalam kesalahanku " . " kubiarkan dunia kuasaiku seperti aliran air sungai semata kaki , dengan sengaja kukubur diri dalam timbunan pasir kesalahan , kini, ingin kuangkat hakikat diri sejatiku dan kupinta KAU di hatiku lagi " . " ya sudah , ini pesan dari syurga , AKU ( TUHAN ) akan datang padamu ( hati ) sejalan dengan penyempurnaan diri pemilikmu " seloroh hati .
hati lirih bicara " sudah , masuk sana , kau mulai takut , karena ketakutanmu adalah pembawa kemusrikan pada hidupmu " . kata fikirku " TUHAN , ini doaku , 'aku tak takut nerakaMU , 'karena itu takdirku dari kesalahanku , ' tapi aku tak rela tak masuk syurgaMU , 'ITU HAKku ', " . " karena telah kubeli kebaikan dari mimpiku " .
sekian dulu TUHAN . selamat tidur bagiku sendiri . pilihkan lagi mimpi bagiku .............TUHAN.............
Topic: BAYANGKARISTA RASTRA CHANTIKA
BAYANGKARISTA RASTRA CHANTIKA
LIHATLAH !
apa yang kutemukan dimatamu
liar degub hati dengan kata-kata dungu
semua tunduk meski tidak kehendak
tidak hari ini
tidak jua esok
LIHATLAH !
apa yang kutemukan disenyummu
jejak-jejak rahim matahari
bak seorang buta yang langkahkanku
menyerang dan menelan pikiran
LIHATLAH !
apa yang kutemukan di selongsong harimu
api yang tak berwujud
sekilas wajah resah
menebas ketidakberdayaan dalam keterpedayaan
Topic: FATIMAH
FATIMAH
kerudung lusuh keranda pedihku
mengalun gelak penuh tanya
AMPOH....!?!
kau bidik syariat dengan lenganmu
kau jinjing sejumput zamzam dijemarimu
menguning sebening kerling bisu
bisuku ini berjambang gundah
lelakikah tabahmu
wanitakah auratmu
Topic: puji suci
“ SUCI RIZANA “
Kian tak reda rintikan hujan
Penuhi rasa yang tak menentu
Kau pujaan hati
kuingin cinta tak meninggalkan
Ku merintih kala sejengkal menjauh
Ku meninggi kala satapak mendekat
Ku musuhi yang ada
Ku paling yang kurasa
Mengapa kau sejuta rona
Mengapa kau tebar wewangian
Kapan turun kasih memutih
Dengan secarik tentuan
” Cinta untuk suci ”
Sebenar hati seringai tangis
Harusku padamu melaut sudah
Sebenar hati tololkan diri
Seka rasa meski membelai
Kebekuan kini kian lalu
Tertata satu makna
Begitu terlimpah duri
Jika tiada inikah surah takdir
Detik kekang batin
Topic: gugur puji suci dalam semalam
" Akhir Puji Suci Rizana Naritsa Putri "
semalam saja cinta mengais yang ada
titik titik kabut mamaku nadi
cintanya cinta telah mati
kan kan ada lagi
TIDAK UNTUK SIAPA
TUHAN
KUJUAL WAKTUKU PADAMU
SECEPAT MAUMU
" BELINGSATAN RASA "
KUSENTUH LUKAMU KARNA KUSAKIT
KUHUJAT AIRMATAMU KARNA KUPERIH
KURENGKUH SEPIMU KARNA KUTERLUNTA
KUPERGI DARIMU KARNA KUCINTA
sedang.....
apa kau padaku......?
Topic: gadis yang kutemui sewindu lalu
Tuhan cintakah ini
Tlah dirajam lusuh jilbabmu
Terasa kau luluh lantakkan
Gerangan apa yang kau lakukan
Mengapa terjerembab cinta
Mesti tak setitik debu kusentuhmu
Tak sanggup lagi
Cinta bawaku kealam barzah
Tak tau apa kan terjadi
Sedetik kubahagia
Sedetik kumenangis
Sedetik kubimbang
Sedetik kuluka
Lalu mana
detikan trentamku
“ Cinta dihujung lorong “
Tuhan
Ijinkan sejenak bercinta
Gadis
Menangis sedu dipelukmu
Inginku
“Akhir masa tentuanku”
Tak satu cinta terjamah
Tak lagi hidup rasa dihati
Tuhan sudahi segalaku
Semua indah tlah sirna
Topic: visa cintaku
" visa cintaku "
kurebahkan ragu pada retak dinding
perkosa lorong kecil penguntit malu
lari dari musti yang gamang
selusur ranah berdebu pandang
lipat lagi sejarah cinta yang mati
ditelanjangi pergumulan suci
tiga lobang dari ranahmu
kutilih dan kurapih
purnama sebilah saja
ingatkanku pada renda ranahmu
suka aku sekali
bahkan ribuan kali
note :AVISTA
red : kulipatkan milikmu yang berharga
Topic: kealpaan cinta
" SENAGA SADIS "
aku telah mati
bukan nyawa
tapi mati dalam kemaluan
mungkin waktu berlalu
tapi bukan kemaluanku ini
LANANGAN
"CINTA BUKAN MAINAN,
CAH LANANG RA NGLANANGI
NDI TANGGUNGJAWABMU"
bukan aborsi
dengan fana kau bayar dosa kita
note : suliasih
red : nisan perawan bunting di bukit kopi
Topic: lolongan cinta
“ oh …..shinta….”
Membetot kesaktian kata
Pancung eksistensi duka
Oh…shinta
Penghidupan sungai fikirku
Mengecap ranting-ranting waktu
Oh…shinta
Kau bagai kumbang kopi
Menebas sumsum kegundahanku
Oh…shinta aku menginginkanmu sebagai desah
Daging hangat yang bersinar
Tak sisakan rindu sedetik waktu
“ mencari wajah penduka didalam airmata “
Pernah kucoba
Memberangkatkan airmata ke dalam botol
Tak sampai setengahnya
Lalu…
Kuendapkan dalam embun
Hanya bergeser setitik
Lalu kutimang wajahmu didalamnya
Tak pernah ada
Ah….
GOBLOK aku
Sedih karenamu
Karena airmata tak pernah mengenalmu
“ lanskap akhir tahun “
Ini prospek poranda
Menjanjikan evaluasi pesimistis
Birokrasi kondusif negative
Industri politisi misi
Lalu…
Inilah atraktif reaktif melata
Merayap sengsara segala segi
Kaki-kaki nasionalis dikebiri
Merambah jamaah tangis
“ hujam dipelataran TIRTA MULYA “
Hujan menjalar menembus kain dalam
Menembak paru yang terkutuk
Jatuhkan ingatan pada cumbumu
Selongsong kebutaan kemabukan yang ditegur serupamu
Kebutaan ini memandang selangkangan
Bangkitkan kegaiban bangkai-bangkai tangis
Pelacur sajakku
Susur dan memudar
Note : MUHRAIN
Red : kesejatian sajak dan penyair
“ halimun sepi “
Dasar keheningan memekik pekik
Pecahkan keperawanan baying
Jeritan rahsa tergelepar dalam percakapan sunyi
Dari tengah pantat perempuan
Anak secindil mengelupas awan
Mencabik kebisuan sepi
Jejak kecil temui patahan selokan
Kesakitan yang meloloskan kegundahan
Begitu dahsyat keAGUNGAN manusia
Kudatangi pagi buta
Seonggok bayi dikerumuni semut
Kukubur dan kutangisi
Note : alias anjing dewa
Red : membayangkan dilahirkan, dibuang, lalu bergegas datangi tempat kejadian lewat cerita teman wanitanya. Akhirnya membodohkan diri karena bertindak dibawah pengaruh ketakutan
“ AVISTA di 1460 hariku “
Kesunyian mainkan kesendirianku
Menguntik percakapan bulan-kalbu
Menelusur bibir-bibir kenangan
Merenda bulir-bulir peluh
Sungguh sebakul cinta
Menitik jantung malam
Swara lirihmu salamiku
Oh…..
Frustasi rindu
Tenggelam dalam eksistensi imajinasi
“ de’ la vista live “
Sebuah lagu nada temaram
Meranggas wajah ayumu
Berkutat di hujung mata
Bahgia dapati fosilmu
Pulang lagi kisah lalu
Meretas senyuman
Ingatkah kita….!
Hangat jabatmu lanturkan sekubik kematian
Sebungkus rokok dalam lusuh Koran
Bertuliskan REFORMASI bekas gumulan bibirmu
Note : AVISTA WIDIYASTUTI
Red : mengenang 1460 hari kita
“ cintanya sahabat “
Aku ingin menjadi karang di kapalmu
Ketika karam terdampar jadikanlah aku dasar bagimu tuk berdiri tegak
Biarlah aku menyisir asin laut yang mengikis percayamu
Tiada kata elak yang kan menggigil dari bibirku
Meski kau tanam benih di pasi putih
Dan sepasang lenganmu rekat di punggung bukit
Jika janin di perutmu seperti bunga bangkai yang bekap rupamu
Akan kutadah segala timang
Topic: SEJENAK TITIPKAN RASA KEPADA AULIA PUSPITA WARDANA
SEJENAK TITIPKAN RASA KEPADA AULIA PUSPITA WARDANA
sumpah tanpa sesal
tidak demi malam ku menangis
atau demi siang ku memekik
terlalu indah dicintai nafsu
terlalu sempurna digoda bayang
puspita hati
pelangi berembun terik
Topic: perjalanan awal penyair bukit kopi
“ kesalahan dan kehilangan “
Semua pasti kehilangan arah
Dalam kesalahan yang tak dinanti
Kadang sulit tuk nyatakan kejujuran
Pembukaan hati adalah jalan penjabaran kesejatian
Terlalu lama bila diam dalam sesalan
Jika saling menemukan makna kehilangan
Akankah ada izin tuk satukan lagi
Sirnanya insane dalam tatapan
Bawa kegundahan rasa
Semua lagu pun kehilangan kata
Melebur dalam tangis
“ konfrontasi cinta “
Tak mau, kau menjadi seperti mauku
Tak mau, kau mengajari seperti maumu
Dalam inginku tak butuh apamu
Jangan katakana sepatah pun
Tapaki saja dunia yang baru kita buat
Yang kita miliki baik-baik saja
Perubahan dan kekangan….
Hanya berikan celah penghianatan atas nama keterpaksaan
Cukup jangan buat menangis
Citailah saja
“ cawang cinta “
Hamper nyatakan mimpi
Namun kau telah runtuhkan adanya
Maaf jika tinggalkanmu
Langkah ini harus terus menjejal
Disisi lain kumenunggu
Jika waktu mampu sadarkan keberadaanmu
Aku mencari pelukan bulan buri
Bukan cinta yang gerayangi raga
“ cinta ato birahi “
Engkau menawan dikeramaian
Memanggil rasa dengan senyuman
Dengan tidak terpaksa kumelepasmu
Hidupku lebih berharga dari cumbuan
Kukatakan dengan lembut
Tak bias lagi denganmu
Karma bibirku tinggikanmu
Meminta segala adaku
Aku teriak…..
“ AKU pergi….
Bercumbu saja dengan anjingmu
Sini….
Reguk sebentar hangat kopi
Baringkan fikirmu di surau itu
Lau…
Pergi dari kami anak syurga bukit kopi
Jangan lupa…bawa sedikit senyuman
Red : lai purnamawati
Note : lail purnamawati tinggalkan kasihnya.berkubang sejenak di sarasehan penyair bukit kopi
“ orasi cinta kali asih “
Dipaksa penuhi podium kali asih
Jembatan rapuh sarat grafity
Jelas sudah…
Lelaki lebih lemah
Satu cabik terbirit tangis
Genangkan diri pada lusinan vodka
Lebih jelas sudah…
Wanita memilih ketangguhan
Tangguhnya kuda besi
Kokohnya koin-koin dunia
Ah…hilang sudah
Hak Asaasi Mencintai
Jika tak……
Cinta lelaki diperkosa digubuk limapuluh ribuan
Jika tak….cinta wanita dikebiri seribuan
Red : pemabuk di atas jembatan kali asih
Note : celoteh pemabuk, sejenak hentikan perjalanan penyair bukit kopi
Topic: respect to ODHA...q dengar...rasakan...menagis
“ perjamuan terakhin…teman, hanya mampu tunggui matimu, MAAF “
Aku mau tidak semai alas syurgamu
Duri derail segalamu menjamu lumut
Siapapun menggigil kepanasan
Gudir tubuhmu miriskan sejarah
Pulang sana, damaikan sisamu
Aku mau tidak bergegas
Hujan menyisir perdu pelipisku
Jangan tibakan di muara langkahku
Biarkan dulu aku berlabuh dikemaraumu
Aku mau tidak memanjakan tangismu
Mau tidak pula payudaramu ditubuhku
Henti meretas kenangan lalu
Kandang percintaan ini telah terkubur
Aku mau tidak hidup
Kiranya seperti itu
Janin kasih mengikis adaku
Red : NIKI ARIANTI
Nb : curhat NIKI ARIANTI padaku, usai percakapan terakhirnya dengan kekasih, ODHA kucinta, kau tetap sahabatku
ralat :
Duri derail segalamu menjamu lumut
seharusnya :
Duri derai segalamu menjamu lumut
Topic: di halte ku senandungkan luka
“HALTE”
Sebenar apa jalinan
Sempurnakah syurga tanpamu
Sedang neraka tak indah bersamamu
Sekilas senyuman
Sudah itu…lalu
Ini hidup
Berarak duka
”Senandung Luka”
Bukan cinta sempurna
Jika luka asing dimata
Laku yang fasih nyatakan
Bersejajar derajat kegilaan
Pujian kasih
Pelangi yang terbakar
Berakhir di puncak bukit
Berbongkah air mata
“Putri salsabillah”
Dengan apa memuji cinta
Belaimu tak seindah tatapan Hawa
Selautan air tak kan purna
Gantikan sejuk lantunmu
Sampai kini kenangkan hati
Bila syurga istana Allah
Kau pelantun Qur’an kekasihnya
Sedang aku kurir pelepas dahagamu
Kini kau pergi karena dia
Kemana kuhantar kesejukan ini
Akankah kering tak bermakna
Sampaikah masa kau kembali
Ataukah ku dilanda getir
Tangis berbalur pedih
Lekas kau rengkuhi
Rasa ini tak sejauh pandang mata
Hanya sejenak embun pagi
Setia ikrarkan indahmu
Dimata surya dibibir dunia
Topic: cinta lagi ngambeg
“ kasasi cinta “
Aku… signature sakti pencari rupiah
Stempel halal kemaksiatan
Candu murni pemuja rupa
TUHAN…
Purnakan cerita ini
Bukankah aku dicipta sebagai SYAFA’AT
JANDA BAGI PIATU BUTUH SUSU
Topic: "Hik Terminal Kartasura Lama"
Kopi kerak berkebulan rokok..
Temani Tikus pengamat politik Rayap..
Mas..sak ler
utang sik (sebatang roko hutang dulu)..
udut lagi sepi..
Aku mengulum ludah
Cemeti birahi berlenngang pergi..
Mas..
Lima puluh sama kamar..
Tutup perkara Birokrasi birahi
(by.serigala sajak sh awi)
Topic: cerita cinta lagi
“ frustasi hasrat cinta “
Lagu cinta tek pernah bosan memangku nurani
Melayumu lepas kegaiban panggil
Menyadap ribuan rasa
Selayak lintah memangkas jarak keasingan
Mata-mata kecil
Jadi koridor telaga persepsi
Mengelupas kubah hati
Mengubor fosil waktu
Hasrat lelagon cinta
Tak kunjung sempurna
Topic: “ senandung binal “
“ senandung binal “
Apa yang tersentuh
Berjaga-jagalah dari kubur
Getar sentuhan bisu
Abaikan cangkir-cangkir ketuhanan
Mulut gagu susuri jiwa raga
Kemolekan diam dalam panorama kedahsyatan serangan nikmat
Masa adalah tandu lesung pengabaian
Teramat absolute pedang yang membelah genggaman
Menyingkap inti beradu pandangan
Hilang dalam perjudian akal sehat
Topic: “ apa kabar kawan…yang dikebiri waktu “
“ apa kabar kawan…yang dikebiri waktu “
Singkirkan peluh dari wajah
Ceritakan tentang kita
Bangkitkan dengan nafsu sekali-kali
Ketahuilah
Tiada kata “ada yang berubah “
Cukup biduk kabaruan selewengkan keadaan
Jangan menanti dua patah kata dariku
Tiada kehidupan yang sempurna
Bila kisah lalu tak serta
Cukup sampaikan dengan bibir
Dengan sedikit senyum
Topic: “ nyanyian anida “
“ nyanyian anida “
Aku lagi birahi pada keraguan
Belajar dalam kemabukan rekayasa
Mendayung kematian biduk batin
Manakala membasuh muka ini
Dari noktah-noktah keterpaksaan
Lembaran hidup berkelakar
“ mengapa tumbuh kasih, namun jatuh kalimah norma “
Petir, sambarkanlah kesadaran
Disetiap lembah dan ngarai yang kami datangi
Atau kau hanyalah kembang di kejauhan
Bila sampai pada hasrat
Maumu kuasai taman raga
Senandung ini bukan dongeng alam
Tapi seloroh desahan nada
Dari nafas seorang gadis
Kian waktu lumpuh dalam kepasrahan
Delete Post
Topic: “ lagi mengintip cinta “
“ lagi mengintip cinta “
Gairah cinta mencari jiwa-jiwa senja
Menggigit madu-madu bibir
Mencuri sedikit cahaya
Kian bergelantungan di jendela mata
Terbang permainkan kesempurnaan
Meretas garis batas kesadaran
Telanjangi dimensi diri
Meraba jalan, membaca noktah batu jalanan
Mencari-cari halaman semu
Diami jiwa, hancurkan norma
Lalu….
Jadikan baying sebagai berhala
Yang jauh mengalir dekat
Yang dekat membunuh kenyataan
Semua terpenjara dalam nafas
Lihat apa yang kau temukan
Kuli-kuli cinta…!!!
Topic: "CINta itu endemic"
cinta adalah...
kerinduan atas kerelaan
keindahan atas kesempurnaan
cahaya atas matinya realita
cinta adalah...
api yang tertidur pulas
kesendirian yang riuh
cinta adalah...
tiupan senandung harpa dalam sloki-sloki kosong
cinta adalah kebutaan yang menerangi hati
Topic: berburu di kutha SALA
" massage medical center "
perahu retak di atas gapura
berkembenkan penjaja tubuh
menapakku kehujung barat
kaki-kaki beton,dengan ranum dada, hujamkan jemparing tangan
dengan rekah mulut kalian berteriak
" HEI....
masukkan tanpajari...
mengelaklah dengan lembut
seperti melepas rayu bara api "
note : kolusi permainan voli STSI
" LATIFOLIA BB : 016 "
(sononing ati)
becak...
antarkan suka ini padanya
pada gadis berkuncir satu
begitu betis bingarkan dada
sudut kaki itu ketukkan irama
tak...tak...tak...!
sublimasi ryma suaramu
kian senja kian gumuli fikirku
" SWETENIA OETARA "
(mahogoni KUTHA SALA)
JUM....
rebahlah tubuhmu di udara
hujam bimi dengan garang
hentak tanah tanpa detik kesadaran
bayu telah lupakan adamu
engkau KARTONONYA KARTINI
ini senja
bukit bidadari terbalut debu
yasa hijau tua
KUBERI KAUCINTA SEHARI SAJA
MAYA ASMA ASTA META
note : hormat kepada wanita perkasa
Topic: menanti jawaban kekasih
" lama waktu tuk sebuah jawaban "
sapa tanpa suara
bingarkan senyap dalam riuh
bilamanakah
kata segala batang
detang berjantungan keras
nadi mengerak ari
lekas senyapkan rasa ini
atau gempitakan pelangi dasar samudera
Delete Post
Topic: dewa sajak lagi jatuh cinta
“ DETIKAN CINTA “
Bila jatuh cinta
Jangan berkurang
Bila jatuh cinta
Penuhlah diri dengan entah tak terbatas
Bila tetap utuh
Membuat semakin kagum
Pertemukanlah
seandainya jatuh hati
Jangan berpaling
“ doktrin cinta “
Untuk bibir bagus
Ucapkanlah kata
Untuk mata genit
Carilah bentuk kasih
Untuk rambut kutu wangi
Mintalah jemari membelainya
Untuk tubuh indah
Berjalanlah dengan segala entah...
Jadi, jangan lakukan semua itu dengan senantiasa
Jika sentiasa terulur
Dan semakin sendiri
Dimana cinta dapat berkembang
Tetapi lakukanlah dengan kasih dan cinta sepanjang waktu
Topic: dukka
" DUKKA meratap "
jika tumpah kepedihan
kunjungi makam rasa malumu
hancurkan kesia-siaan pikiran
biarkan
menangis mata merawat tafakur
Topic: RESPECT TO ODHA
“ NIKI, masih tunggui matimu “
Malam bangunkan lagi
Dalam kabut kumelihatmu terbaring
Jikapun esok enggan dating
Ingin kau tau besaran cinta ini
Lewat nyamuk yang terusir dari ragamu
Bila surya dating
Gapai syurgamu dengan siapa
Biar aku menung disudut matamu
Agar tak setetes tangispun berani mengintip
Tak bias pahami pedihmu
Hanya mengembik tangis
Meski sedangkal kecewamu pada kekasih
Menjauh sini…kawan
Tauku, tak mengerti rasamu
Cukup beri sedetik senyum di bibirmu
RED : NIKI ARIANTI
NOTE :habiskan malam bersama sisa perihmu
Topic: telernya kebencian
“ telernya kebencian “
Mengaduh mengeluh penuhy debuh
Terlalu tinggi dua jiwa beradu
Letihlah membenci
Gantikan rivalmu mati saja
Sudahi diri sendiri
Biarkan dia tetap hidup
Mengenal rupa dunia
Lalu…lalai
Kemenangan semu kan bawa keterpurukan sedepa demi sedepa
Dengan badai seperseribu debu dosa
Topic: telernya kebencian
“ telernya kebencian “
Mengaduh mengeluh penuhy debuh
Terlalu tinggi dua jiwa beradu
Letihlah membenci
Gantikan rivalmu mati saja
Sudahi diri sendiri
Biarkan dia tetap hidup
Mengenal rupa dunia
Lalu…lalai
Kemenangan semu kan bawa keterpurukan sedepa demi sedepa
Dengan badai seperseribu debu dosa
Langganan:
Komentar (Atom)