Sabtu, 10 April 2010

TUHAN

MEMILAH MIMPI DENGAN TUHAN


Aku bermimpi. datangi sungai lapang , sungai semata kaki . ditengahnya aku mengeruk pasir ,hendak kujadikan kolam kecil , tempat dimana mandikan raga , usir debu dari kulit ari . belum sedalam lutut kutemukan bening bayi bajang dan dia sepi napas . kuangkat lalu kusucikan di pelataran sungai . dengan selembar jubah putih robekan separuh bajuku . kusempurnakan raganya . sentak DIA berkata " AKU....!mau kau bawa kemana " .

tercengang dalam bangun . " Asupan kehidupan apa yang kau berikan TUHAN " tanyaku . hati menjawab " Tanyakan pada malam " . bagiku " malam adalah kitab yang hidup . langkah kaki ini terhenti dihujung teras . " lamunkan mimpi itu , lalu temukan AKU " bisik desiran angin yang asing dirasa . " tunggu TUHAN , belum ingin bertemu denganMU , biarkan aku mencari diri sendiri dulu , bersama batangan rokok dan secangkir kopi " .

sehisap lalu seteguk . nafsuku menamparku keras rasaku . " Apa yang kau cari dari wanita , payudara ? , pantat ? , perawankah ? ," birahi bersabda . sambar alam " ulat yang berjalan mencari teduh dari terik , kau jijik , kau bunuh , dimana perikehewananmu.....KEWAN...! " . " mau apa , kucing mati kau kubur , sedang pada musuhmu , kau tersenyum melihat mereka terkena musibah " kemanusiaan salin suara . keILAHIan berbisik " kau jauhi pemabuk , binal , jagal , kau hina mereka di perjamuan , tidak kau gandeng tangan mereka , carikan setapak bening " . sejati meradang " mulutmu BUSUK , rasamu BUSUK , pikiranmu BUSUK , matamu BUSUK , TUHAN telah lari dari hatimu karenanya " .

" TUHAN telah kutemukan diriMU dalam kesalahanku " . " kubiarkan dunia kuasaiku seperti aliran air sungai semata kaki , dengan sengaja kukubur diri dalam timbunan pasir kesalahan , kini, ingin kuangkat hakikat diri sejatiku dan kupinta KAU di hatiku lagi " . " ya sudah , ini pesan dari syurga , AKU ( TUHAN ) akan datang padamu ( hati ) sejalan dengan penyempurnaan diri pemilikmu " seloroh hati .

hati lirih bicara " sudah , masuk sana , kau mulai takut , karena ketakutanmu adalah pembawa kemusrikan pada hidupmu " . kata fikirku " TUHAN , ini doaku , 'aku tak takut nerakaMU , 'karena itu takdirku dari kesalahanku , ' tapi aku tak rela tak masuk syurgaMU , 'ITU HAKku ', " . " karena telah kubeli kebaikan dari mimpiku " .

sekian dulu TUHAN . selamat tidur bagiku sendiri . pilihkan lagi mimpi bagiku .............TUHAN.............




KEAGUNGAN ITU MILIK BAPAK



Keagungan itu milik bapak
ia jadikan bumi seindah nirwana
taburi setiap badai dengan senyum

subjek tua yang ditelanjangi benturan
butakan segala penglihatan durjana dalam tidurku

di tempat ini...
aku begitu jauh
aku merindui bbibirmu
aku merindui wajahmu

engkau mungkin telah hilang
tapi wajah tampanmu melekat dikehidupan ini

bapak
rantai suaramu berisi cahaya batin
kerena pengungkapan bibirmu telah mendarah daging

TUHAN...
padanya aku dapat melihat diriMU
seperti Ali bin Abu Thalib teriakkan " MUHAMMAD RASUL ALLAH "

TUHAN...
perjalanannya terbang ke syurga
adalah kerinduanku atas kerelaanMU

SELALU....!
kutemui wajah bapak pada rupa matahari






" AYAH DAN TUHANKU "



Ketika satu bungkusan hidup harus dibuka
kuingat kata-kata ayah " rahasia ilmu sejati harus dibaca Dengan hati "
lembaran Ilmu Manusia Adalah renungan kasempurnaan ILLAHI
Di dunia ini, entah sakit dan mati pasti terjadi
Maka hendaklah waspada
kita juga akan mati
jangan lupa arti Kesungguhan hanyalah niat ikhlas
Adapun ilmu itu adalah jalan indrawi dan langsung dari Sang Khalik
belajarlah...
bertafakurlah...

Ketahuilah ...
kewajiban hidup tidak lain adalah selalu menjadikan dirinya bermanfaat
ketahuilah....
ilmu merupakan kekuatan seperti benih
ia akan menjadi seperti pohon yg berbuah
atau mutiara yg keluar dari dasar laut

Cahaya Rasa mengalahkan kekhilafan diri
memiliki kearifan
kejernihan otak
kekuatan daya fikir dan ketajaman batin

bertafakur
sehingga persoalan tidak berlarut
segera tersingkap kebodohan yg menyelimuti kalbu.

Ketahuilah ....
jika pintu suksma terbuka, ia akan tahu bagaimana cara bertafakur
Karena itu hati pun lapang, pikiran terbuka dan daya yg ada menjadi perbuatan berkelanjutan dan tak mengenal lelah.











" Pesan Gelandangan VIP "



Aku begini...
bukan keadaan
bukan himpitan
ini suatu pilihan

mulia bagiku...
tak tersangkut perkara
SODOMI
KORUPSI
MUTILASI
hanya terjerat trantib
digiring lalu dibina

" kamu tau isi binaannya ? "
JANGAN BERKELIARAN
MENGOTORI PANDANGAN
JIKA DIATAS BERANG
KERJAAN KAMI HILANG

mungkinkah...?
kami dibina
dimasuk BLK
disuntuk modal dana
tapi...?
rugi keluarkan dana
hanya untuk manusia tak guna

ah...
pastinya hanya bermalam sehari saja

mulia baguku
hargai makanan sisa
dari malaikat mati rasa
kerja kami berdoa
bagi dermawan seketika

dik...
bagi kreteknya
persetan dengan aturan
haram rokok
apalagi wajib berhelm
kenapa melotot...?
gelandangan juga baca koran
meski telat sebulan
itu saja dari bungkus nasi

aku beri rahasia...
gelandangan yang mati tadi
masuk rumah yang sakit
lalu dikirim ke sekolah
untuk belajar anatomi dan bedah
tak kan ada yang marah
setan saja sebah...!
karna kami tanpa nama jua silsilah

sampai sini...
rokokmu aku miliki
jangan coba mencari
mungkin sudah di banyuwangi

" MATI SAJA BERHIBAH RAGA "


note : 2.30 pagi, jum'at paing, 5 maret 2010
red : rehat sejenak bersama gelandangan di perbatasan kartasura-boyolali




“ surat kepada kawan sejawat “


kepada sekalian sahabat
syair yang sudah ditata
Semakin seseorang memelihara
semakin terungkapkan manfaat
sampai pada titik tataran fana
jembatan antara ilusi dan realitas
diulurkan kepada setiap orang yang mencari kebebasan dari ilusi
fana di hadapan keberadaan adalah kenyataan
karena memang sesungguhnya di situlah dia berada






“ berikan cintamu dengan ini “


Bayangkan dirimu berada di hadapanku
Sampaikan salammu
Tutup matamu
Pandanglah melalui mata hatimu
Jangan mencari raut muka
antara 5 sampai 15 menit
dan menjalaninya menuju jangka waktu yang panjang
bahkan merentang hingga berjam-jam sekali
upaya kecil mencari kalimah cinta antara kita
sambung cahaya kepada hatimu dan cahayamu kepada hatiku
Bayangkan sebuah titik tunggal
Hadirkan sebuah taman kesegaran dan kesejukan rasa
Duduk kita bersimpuh
telinga mendengar suara sendu
dengarkan pintanya...!!!


dengan ini telah teruji hasrat kerinduan dari cinta





“ jadikan muhrim atau jadikan alasan tuk tinggalkanmu “


Telah lama kita bersama
Kau adalah perihal terbaik yang pernah kudapati
Sampai kini sulit untuk hadapi,
Ketertinggalanku darimu
ijinkanlah aku menjadi diriku sendiri
Biarkan jiwa ini terbang lepas

Percayalah
Lepas diriku dari tangisan kekangmu
Kau mengerti aku lebih baik
Tak kan ada sepatah ingkar
Tak juga selangkah tuk meninggalkanmu



Aku bukanlah manusia sempurna
Ku Ingin kau tau
Sadarilah
Telah kutemukan alasan untuk memulai hal baru
Tak sedikitpun maksud hati melukaimu

Kini
Aku kehilangan cinta yang dulu kita sucikan
Sentuhan jarimu menggetarkan seluruh nadi
Bisikanmu juga bisikku buat buluk kudu merinding
Bukan seperti sekarang
kau tak kan puas
Sebelum menitih semua musim



puisi keluarga


“ bunda “

bunda
betapa agung mukjizatmu
menerangi cahaya tempat-tempat yang kelam
habis tersungkur segala goda
lenyaplah akal bicara



“ Bapak “

wafat dahulu ayah sebelum bunda
tinggallah dengan yatim

tinggal bunda
dipayung awan rendah
ajaib yang indah
tangismu adalah doa

ajaib bapak pada masanya
tiada pernah seumpama mati








“ kakak, sudah sepantasnya “


dibawa siang dan malam
keluarlah tutur tiada tertahan
menyebut nyata sedia
kayu dan batu syurga baginya

apabila sampai masanya
pergi berniaga ke negeri kerabat
sebagai tandaan sempurna
tiadalah lain daripadanya
melainkan penikahan menghormatkan

kepadanya
dinaungi istri yang muda
berkhabarlah untung berganda
datanglah hidayah akbar
dari Tuhan ilahul jabbar

sudah selesai demikian itu
sempurnalah lain ibadah








“ kepada Bunda “

tatkala sampai umur tua
ku jadikan kau jadi pesuruh
mendirikan ibadah yang amat teguh
segala dunia habislah runtuh
seperti cahaya hikmatnya
jangan terperanjat
akan melihat malaikat
sukalah bersunyi seorang dirinya
pada bulan ramadhan
pada malam tujuh belas lailatul qadriyah


“ kepada adik-adik wanitaku “

kepadamu
benarkan bersungguh hati
tiadalah takut atau gentar
seperti perempuan Siti Khadijah

kemudian
masuklah ibadah terpuji
tinggalkan yang keji
perdulikan bapa dan ibu
turutilah perintahan yang baik tiada cela



“ kepada musuh bapakku “

apabila memang mendustakan
menyakiti dengan sumpah dan maki
perbuatan sia-sia

apabila mati
kesakitanlah ditanggungmu
di dunia tiada beberapa lama
akhiratlah yang kekal
di situlah bertambah keras kelam
pula di belakang bapak
hingga sampai pada matinya
biarlah suci
sifat kepujian dihimpun kepadanya
sifat kecelaan jauh daripadanya

apalagi bulan maulud
biarlah suci
sifat kepujian dihimpun padanya
sifat kecelaan jauh darinya
itu waktunya
harus dibebaskan
jangan yang berat menyakiti diri
menzahirkan kesukaan demi perih
tiadalah lain pengharapanku
melepaskan bapak dari kejahatan laku










“ bila cinta bicara…tubuh ini terkekang adat agama..tapi benak menelusup dosa ”




Lama sudah kita berdiam diri
Saling menyapa mata
Hanya Angin belai fikir dengan bebauan tubuh

kau deburkan detak ini
harusku bagaimana
kata ini terbebani ayu parasmu

biarkan bulan bicara
satukan batin kita malam ini








" yang diberikan wanitaku musim lalu pada kehidupan setelahku"


jeritan mati terbakar






" DE ROSE "

telah kubuka lembaran usang kehidupan
tertitih merah air mata

ini bukan darah dari duri diariku
namun kembang itu mulai bergugur kelopak
mengempis layu

disatu titik
terpampang putih sedikit karna terhapus waktu
tak mengerti dimanakah kehilangan ini
kenangan yang tertulis pun samar





TEGAK TOGAKU DI HARI WISUDAKU


pada ranah ini ku belajar menjadi diri sendiri
satu acungan jemari dosen kujadikan lecutan pemakzulan kerdil otakku
disini bukan mencari secarik kertas jaminan kerjaku
aku meretas jalan fikiran pedobrak kebuntuan hidup

carik-carik kertas hingga ribuan rim hvs
lumatkan kebodohanku pada ketergantungan sebuah keberadaan
berikan angket-angket kesempurnaan dewasaku

lebih dari ribuan hari kutercabik inginku akan nilai sempurna
kini detik pemakzulan kerdil otakku pun datang
jadikan diri manusia baru

kepada jajaran pemangku universitas ini
tidak terimakasih kuhaturkan padamu
hanya doa masuk syurga bagimu

purna sudah pencarianku disini
izinkan aku melangkah dengan tegak
izinkan aku mencari layak hidupku
izinkan aku merubah negaraku
paling tidak aku akan jadikan manusia terdekatku berbangga hati

note : MAYA STILL MAYA
red : selamat non kelulusannya




ketamakan manusi dan kebodohannya



memerah batu istana










DOSA RUMIT YANG ASIK



mengetuk jendela dada
berlarian pendar seolah percik menabuhan Gigil hati
makin merangkak ke payudara
Aku tak bergeming - tak beranjak
Seperti kasmaran

gigil ini tetap ada pada jendela dada
Tentu aku berpikir tak akan pergi
memaksa jendela dada pindah dan jatuh di dua telaga bibir

Sesak sesal bertabuh sesat
Mengingatnya saja mengais luir
menusuk diri dengan padu padan rasa
Ya, aku pergi....
tapi dimana kiranya Sesungguhnya mulai datang
tak jua sanggup jinakkan mata dengan hujan

Wajarlah
Jika tak bisa kupikirkan secara logis
Pula ketika berbicara soal cinta
Bagiku cinta adalah bebat
dengan mudah jatuh tersungkur terseret
logikanya ke lembah gelap tapi remang senang
tak berTUHAN itu

di lembah itu
tangisan hati tak berarti
Dengan ringan lalang lalu


note : rehat mini di tambal ban peni (bangak) boyolali
red : gadis kelas 2 smp pake u can see






CERPEN “ ULAH CANDU SI JANDA “



ULAH CANDU SI JANDA


Melepas dingin dengan kopi hitam gula batu, Ganes dan Awi memilah kealpaan hari ini di warung sebelah UMBUL KENDAT ( tempat terapi batin lewat air pemandian ) . “ kenapa kau diam “ Tanya GAnes pada Awi. Awi meletakkan kembali cangkir kopi “ Aku tadi melukai ular, sewaktu mengusirnya dari pekaranganku “ . “ BODOH….! Perlakukan hewan dengan baik, anggap mereka guru alammu “ tegas GAnes. “ Ya aku tau, ketika ada yang tidak beres dengan alam hewanlah yang pertama kali merasakannya “ sahut Awi sambil mematik korek. Menyembul kepulan putih asap rokok dari mulut Ganes “ alam jika tidak beres hewanlah yang gelisah dan pasti menunjukkan perilaku aneh, ya jadi harus dijaga “ . “ hmm….kita jaga mereka, mereka jadi alarm bahaya yang hidup “. Dengan gemetar bapak tua dating dari UMBUL KENDAT lalu duduk “ Bu, the hangat satu sama nasi goreng “.

Pembicaraan Ganes dan Awi mengundang jiwa penasaras bapak tua. “ Dik, boleh gabung “ pinta Bapak tua . “ silahkan “ serentak Ganes dan Awi menjawabnya. “ dik tiada cela dari perbincangan kalian, kalian mengutamakan keseimbangan alam dan manusia” kata bapak tua. Dua pemuda itu mengangguk sembari menikmati rokok dan tahu goreng. “ ini pak tehnya , mereka berdua itu suka yang alami pak, tapi tetap tidak melangggar kaidah agama,kayaknya …? “ sela pemilik warung. Menerima dan meletakkkan the hangatnya bapak tua berkata “ Bu, nasi gorengnya gak jadi, lagi asik nih sama mereka “. “ gini dik, aku mau curhat sama kalian , di daerah saya tidak ada yang berani menasehati saya, jadi saya minta pendapat kalian, maklum saya termasuk orang terkaya di daerah saya “ seloroh bapak tua. Serentak dua pemuda itu memandang bapak tua dengan pandangan sinis. Ganes membisiki Awi sesuatu “ dari sabang sampai merauke “. Mengangguk tanda mengerti arti bisikan itu ( semua orang berbeda-beda sifatnya ).” Teruskan pak “ pinta Awi . “ masyarakat sekitar saya bulan-bulan ini memandang sinis pada saya, seperti pandangan kalian saat ini “. “ maaf pak, kami menangkap gelagat sombong pada bapak “ tangkis Ganes . “ oooo…yang tadi ,maaf keterusan” sangggah bapak tua. “ betul..betul ..BETUL…sedikit tidak enak disantap “ sahut Awi. Tanpa komando kedua pemuda tertawa lalu diikuti bapak itu.

Menghentikan tawa bapak tua kembali bicara “ sekarang serius, biarkan aku selesai bicara, nanti kalian tanggapi, beberapa bulan ini pandanga masyarakat terhadap saya berubah jadi tidak mengenakkan, bahkan ada yang buang muka, kalo ada yang tersenyum pun terlihat terpaksa. Aku berpikir ini karma menikahi Anggi janda miskin tapi cantik masih bahemol lagi.padahal sebelum itu semua baik-baik saja.toh, perilakuku sebelum dan sesudah menikahi Anggi sama saja.baik tidak ada cela, rajin pengajian, sering membantu kesusahan. Bagaimana ini? Menurut agama tidah salah dan sesuai aturan. Tapi tetap aku dikucilkan masyarakat. Nah bagaimana pendapat kalian “ bapak tua berhenti bicara. Mereka bertiga hening sejenak memikirkan masalah itu. Mereka terlarut hingga sebatang rokok sudah habis terhisab.

Ganes mengambil sebatang rokok dan memberikan bungkusnya pada Awi “ rokok “. Dengan sigap Awi mengggapai rokok itu “ oke “ . berapa janda yang ada dilingkungan bapak “ Tanya Ganes. “ banyak dik “ jawab bapak tua singkat. “ ketemu alas an masyarakat memandang sinis bapak, anda pemilih, banyak janda nikahnya sama yang cantik,ya….manusiawi sih..! tapi masyarakat gimana lagi, pandai mencari kekurangan yang lain “sumpul Ganes. “ jadi mereka kecewa “ usut bapak. “ ya ..jelas…nikah pilih-pilih…..nafsu manusiawinya banyak nih pak “ canda Awi. Habiskan sisa the dan tercengir sedikit “ Bu, the nya tambah, sama miliknya adik berdua ini” . “ ya pak “ jawab ibu pemilik warung sambil mengambil gelas the dan dua cangkir kopi kosong. “ silahkan mas makan yang kalian suka nanti saya yang bayar. Kata-kata kalian nylengit tapi intinya aku ngerti…bagus” kata bapak tua.

Masing-masing sudah habis rokok sebatangminuman baru dating. “ habiskan gorengannya,jam segini jarang ada yang dating…nanti saya diskon “ sela pemilik warung, keluarkan jrus pamungkas penjualan. “ siap Bu, sudah gratis dikasih diskon lagi…” sambar Awi. Seisi warung terbahak-bahak seperti empat sekawan lagi manggung lawak. Sembari mendinginkan minuman bapak itu tandaskan pertanyaan “ lalu aku harus berbuat apa ? “ . terburu membungkam mulut Ganes Awi menjawab dengan dengan wajah setengah tersedakdan mengacungkan tangan kirinya “ biar aku kasih solusinya “. Awi melepas tangan dari mulut Ganes dan Ganes menyahut “ solusimu pasti gila…edan…tapi patut dicoba…cepat katakan “ . AL...HAMDULLILLLAH, gini pak teruskan poligami bapak, tapi beri unang bulanan 2 janda di sekitar bapak....yang bener-bener membutuhkan lho...! " . " unsur darimana itu ? , surah apa?, ayat berapa? " tanya bapak. " inih...!....kalo bapak tanya itu saya tak bisa...lha bapak lebih ahli daripada saya, 2 janda tadi yang diberi uang bulanan untuk menepis anggapan miring masyarakat sekitar bapak, gak perlu melibatkan Al QUR'AN untuk memecahkan masalah ini....bagi saya QUR'AN terlalu suci untuk masalah semudah ini " jawab Awi. Ganes mengusap rambut dari depan kebelakang " bener-bener jurus edan...ki gendeng sableng sulama, tapi patut dicoba" hentikan gerakan tangan dengan memangku dagu sambil keheranan. " ya pak, kodok saja kami jadikan ilmu gendeng...dia terus berdoa...waktu doanya terkabul yaitu hujan turun dia terus berdoa ...tambah keras lagi....KUNG KAONG...KUNG KAONG.....KAN BERARTI DOA ITU TAK KENAL BERHENTI MESKI LAMPU MERAH " kata Awi. jam 2 malam tawa terlepas lagi.sambil tertawa bapak tua menjawab " Ya..hahaha...aku dengar tadi....ya sudah aku coba DUUU...A JANDAMU....DULU. mendengar jawaban tadi dua pemuda dan ibu pemulik warung terpingkal-pingkal. dengan mengagetkan pemilik warung berlari sambil berkata " kebelet pipis mas ". bersamaan gelak tawa terdengar suara keras " TREEERT...TE..TE...DUT....DHUOT " TAWA KETIGA PENGUNJUNG WARUNG MENGGILA " AWI berseloroh " TAWANYA JANGAN ATAS BAWAH BU " serentak gelak tawa diwarung semakin menjadi-jadi.pukul 2.30 akhirnya mereka menyudahi pertemuan itu dan berencana melanjutkan perbincangan minggu depan.

seminggu sekali ketiga lelaki itu berkumpul di warung dekat UMBUL KENDAT setelah terapi batin. sudah enam bulan tak terasa persahabatan mereka semakin erat. pada pertemuan minggu ketiga bulan keenam dijadikan bapak tua sebagai evaluasi dari saran Awi terdahulu. bapak tua merangkul sambil memiting Awi " wi...1 saranmu membikin aku miskin, makin hari ekonomi keluargaku makin turun " Awi melepaskan rangkulan bapak tua dan berkata " kenapa pak, cerita yang gamblang nuh..." . " ada apa ? " Ganes ikut nimbrung. " uang bulanan untuk dua janda ....saran Awi dulu, senang sih masyarakat sudah kembali suka sama saya hanya dalam waktu enam bulan...sudah seperti mauku....TAPI..!ekonimi keluargaku tambah memprihatinkan, gimana nih? " Awi langsung menjawab pertanyaannya " kan keinginan bapak terkabul, sikap masyarakat sudah baik sama bapak...aku kan pandai pak ". " IYA, tapi hartaku habis gelap terbitlah miskin " gerutu bapak tua. " gini pak, aselinya....uang bulanan untuk dua janda itu sifatnya amal..tapi hati bapak tidak ikhlas..bapak harapkan WAH dari masyarakat.ya itulah yang bapak dapat. PA..DA..HAL.. rejeki itu datang dan pergi adanya du tangan TUHAN. rejeki datang dari ridho NYA. nah, ridho itu datang karena beramal dengan ikhlas tanpa harapan satu apa kecuali ridho TUHAN... sekarang pikir dengan saran saya dan yang bapak alami selama enam bulan ini ...!" jelas Awi. " baru kali ini Awi waras.." cengir si Ganes. mikirnya rehat dulu, mau minum apa " tanya ibu pemilik warung. " masih setia sama yang dulu-dulu bu " jawab Awi. Ibu pemilik warung bergegas membuatkan setu teh hangat dan dua cangkir kopi gula batu. bapak tua yang masih memikirkan pertanyaan Awi tak hiraukan Awi dan Ganes yang asik bercanda sambil makan tahu, tempe dan bakwan goreng. selang 10 menit bapak tua menggebrak meja warung " KETIWASAN, aku sia-siakan amalku..Wi kamu gembel ..tidak katakan sebenarnya tujuan dari saranmu, kalo saja dikatakan dari dulu.. pasti aku dapat ridho TUHAn dan rejekiku menumpuk banyak...dan masyarakat pasti baik sendiri sama aku atas kuasa TUHAN... wedus kau wi ". dengan wajah serius Ganes menyahut " itu cara kami pak, kami tidak pernah belajar dari buku tapi belajar dari pengalaman " . " jika tidak pernah melakukan kesalahan tidak mungkin bisa mengetahui dan memperbaiki suatu kesalahan " tambah Awi. " ya...ya..benar kalian memang setan yang baik " kata bapak tua.

perbuncangan mereka larutkan tiga jam di warung. waktu sudah menunjukkan pukul 1.30. bapak tua membeberkan satu rahasia lagi " kalian sudah tau anakku berumur empat bulan, dia beruntung sekali dapat ASI dari empat ibu, dua istriku dan dua janda ". Awi terkaget-kaget dan bicara " itu positifnya pak...tapi hati-hati anak bapak kelak punya beban yang terlalu berat..harus berbakti pada empat ibu..burat sekali ntuh , serahkan pada satu ibu saja, yang ASInya paling besar dan bermutu " . " benar pak, ringankan beban anakmu kelak " dukung Ganes. " wah ini ilmu baru...tapi tidak aku telan langsung..biar aku pikir dulu daripada kebablasan seperti saran Awi dulu, ya sudah sudah jam 1 lebih nih anakku butuh belaian bapak " sela bapak tua. " WIH...." serentak dua pemuda itu menggoda. " bapak mami nih " canda awi. " kalian nih...bu berapa semuanya ?" bapak tua memotong canda mereka. " kopi dua Rp 3000, teh satu Rp 1000, gorengan 10 habis Rp 5000, jadinya.....?!?" ibu pemilik warung berpikir. " SETUJUH RIBU " sahut awi. ibu pemilik warung menjawab " waduh rugi aku dik ". " ya dah gak pa pa, sama pelanggan rada seperti kalian saya IKHLAS............." tawa terlepas mengakhiri perjamuan ilmu amal akibat ulah candu milik si janda


( serigala sajak )





RINDU PADAMU ( katarsis )



Dulu...
surah-surah yang kubaca getarkan batin ....

Dengan wudu kugagahi kealpaan diri
Kubaca lirih angin syurga
surah yang tinggikan keberadaan ini...
bawa jiwa pada kalam ILLAHI

sedarku...
Sekarang aku hanya sebagai pemenuhan rumahMU
Kadang khilaf jadikan ibadah sebagai wajah semu taqwa
Kini aku tersingkir dalam kesendirian juga kesepian
di atas mata DAJJAL

sekarang...
pagi-pagi dalam pekat kopi...
lalaikanku padaMU...
akhirnya....
pengabaian dariMU atas diriku...

kini tanpa batas detik...
Di perjalanan kembali padaMU
kujatuhkan dinding kebodohanku
ku hayati...
ayat suci kusemai dihariku
jamah aku kembali...
Setiap datangnya pagi dan sore hari

Jangan ENGKAU biarkanku sendiri....
Dalam bisuMU....



CERITAKU MENGAJI DI HIK KARANGDUREN


kepulan rokok menangkis mata dari pantat wanita
gelak tawa birahi susutkan penat hari
teringat bandot tua pada malam lalu
"aku lupa, pagi belum jinabah hingga kini "
" memang kau tua tak jadi, edan " kata penjagal jahe

lalu lalang cerita dan berita kebenaran
tak satu jua rumusan ibadah tergolek diantara luberan kopi

" kau yang keloni malam' bagaimana menurutmu "
" atokah sama binalnya dengan pikiran kami "

sedikit aku bicara
" lekas mandi jinabah lalu ulang ibadah subuh dan asharmu "
" jangan pikirkan waktu ' niatmu yang membuat ibadahmu sampai ke langit "















FATIMAH


kerudung lusuh keranda pedihku
mengalun gelak penuh tanya

AMPOH....!?!

kau bidik syariat dengan lenganmu
kau jinjing sejumput zamzam dijemarimu
menguning sebening kerling bisu

bisuku ini berjambang gundah
lelakikah tabahmu
wanitakah auratmu

Tidak ada komentar: