"jejengkingan fikir"
bukan asu-sila
bukan amoral
hanya kata dalam paha
berpendar jepat
utak-atik dalam bulu hitam
lalu njengkerut kebasahan
masih tunduk merunduk tunggu
jika tegak rasa menyalak yang ada
tak peduli kempis belahan dada
pinta mulut
komat-kamit
semua dijumput
sampai limit
datanglah kau sutinah
telanjang dimukaku
ku telanjang dimukamu
lalu keranjangi benihku
nah, dia datang
ijinkan carutkan kita sedilut saja
biar gumul kita nanti sah
"hati pacarku ditiduri yang lain"
ingin bertemu melepas semua rindu yang meradang
kapan bila rengkuh nyatamu
sedang anganku akanmu terbentur sangkar berbujur yang kian bisu
pada sang waktu
menunggu sambut tunggal bagiku
atau mungkin tak sejengkal jarit pun menghalangi
namun tetapi bila kini
kau telah terima
serenggut penamping hidup
dimanaku di hati itu
cukupkah terus teradu dengan harap
bukankah telah kuberi segala ada padamu
mengapa pinang dibelah tiga
apaku bagimu
pejalan gunduk kenikmatan-KAH kau?
ataukah kau dungukan-Ku?
SIRNA TAK BERAKHIR.........translate "lost"
telah dikenang hati
tak beri pedih
rasa pamungkas yang pernah termiliki
tergadai sudah dengan hati
satui hidup initak tergantikan ribuan hawa
tiap kecupan gadis, serasa dirimu
mulut ini bicarakan apa katamu
jiiwa telah tergadai pula
meski hati terus terluka
pergi karnamu...
datang karnamu...
gadis ternanti
balas rasa ini dengan kata
beri setia sebuah tangis
renggut segala ada
tuntun merdu tangisan lengung
tiada yang mampu sudahi luka
hanya bahasa tubuh terdapati
masih jua jemarimu miliki
hingga akhirku hidup
Tidak ada komentar:
Posting Komentar