“ batu hening”
Berhambur raga
Terjaga geliat malam
sepi, tergeletar .. terlantar
Penggal demi penggal pahit kemarin tersusun
tertuang lewat lukisan angan
Berarak timbun, sekat antara berang jua sesal
membuta, retas serpih demi serpih memori
mencari sisa rembesan
Meradang setitik air dalam segaran pipi
Kerontang mati koyak pedih.
tak kuasa tahan beban ini
penuh kepasrahan hidup di setiap sudut
masih penuh dengan asa yang pincang
tetap saja ku tahan semua
membatu hening
sewaktupun meledak radang
hingga ujung waktu kutemui indahnya hari
"BATIN TERPERKOSA (tidakkah kau sadar suamiku sayang .. inaNgku sayang)"
dulu
janji cinta dihadap wali
damai
hidup meski tanpa genggaman emas darimu
mimpi
yang tak habis terbeli tangis
papa
kini kau jual aku di gubuk karaoke
perih batin tertusuk kemaluan
dan kau....!
mabuk dengan lembaran uang ditangan
papa
mengapa..
kau kecup kening ini dengan sloki
mengapa..
kau belai mata ini dengan kepalan tangan
kala maluku tertusuk dengan sedikit rasa cinta
meski..
dia tetap berimu lembaran-lembaran uang
papa
semua kulakukan karna paksamu
hidup kita
berangsum dari desah tak kuasaku
HARUSNYA KAU HALALKAN NAFKAH BAGIKU!
papa
jika tak ijin bagiku mendesah dengan sedikit rasa
mengapa..
TETAP KAU JUAL MALUKU DISINI
SEKALIAN SAJA PAJANG AKU.. TANPA CAWAT DITERAS RUMAH
red ; Sri, gadis karaoke di daerah boyolali timur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar