Minggu, 11 Mei 2008

LUVANITA POETRY (PUISIQ)

“ LUVANITA “

Ingin menangis dipelukan

Dalam sempurnanya waktu

Cincin dijari kecil

Keranda penentram jiwa

KABARKAN PADANYA !

“ KA,BAH Cinta “

Hati tempat penguasaku singgah

Cintaimu

Hanya tuk jadikanmu MAKMUM

Tanpamu

Hanya doa sepi pinta

“ SILENTIUM “

Malam yang cemburu kibaskan langit

Berbatas tipis pantai layer

Bunga karang sabar bercabang

Redakan samudra kian meradang

Masih

Menuai tangis dari langit

“ LEMBAH KALAMANIK “

Dilembah kalamanik

Ragui debu antara kelopak mata

Kau meninggi namun kembang disetapak

Masih jua fitnah pelangi dibinarmu

Kutemui damai di sudut bibirmu

Embun seka sela bibir manis kini kian tersenyum

Musti semai jujur padamu

Bibirmu tarikan indah lukisan

Sisipkan sejuk kilasan angina syurga

Menari cundangi nyanyian camar




“rayu tak merdu”

Aku bukan salah satu kekasihmu

Tak jua layak dihatimu

Hanya ingin kasih

Dimana setengah bulan sabit naungi kita

Sempurna kasih dibelai TUHAN

Tanpa nafsu rundung duka

“Prolog cinta”

Smalam cinta tlah datangi

Dia berpesan

“dia adamu

smakin jauh sulit tuk lupakan,

kala dekat tak kuasa berpisah,

cukup setia bodoh kau semat,

smakin luka cintamu menggila”

“Joker Cinta”

Tubuh tak mengenal cinta

Namun cinta butuh tubuh lain

Disana!

Separuh cinta dari syurga

Separuh nafsu dari iblis

“Lintang alian”

Bintang

Selalu hantarkan kisah cahaya

Sedang surya larikan binarnya

Tak pernah mengerti

Rembulan setua temanidalam sepi

“Cinta dalam bau”

Bunga bangkai berbiak

Kepak kupu gembalakan bibir

Berbelai tak bersingkur

“RINDU SEBATAS MAYA”

Lihat bulan sabit di candik ayu

Mengintip ayu wajahmu

Bersama sepenggal purnama sisa mega

Sertakan rindu padamu

Disini cermin pecahkan retina

Sedang hati mengasab hampa

“TANYA PADA SUNAH SAW”

Tercerabut dari penyembahan wanita

Hati tlah menjadi dipan TUHAN

Benar ingin hati, akanmu!

Tapi dimana kau disini

Sedang hasrat dibudaki TUHAN

Dapatkah kau ???

Hidup dipantat ini

Abdikan diri padaNYA

Sedang mesum kita setitik

“AWI TH’ NIGHT AS"

Dengan apa memuji cinta

Belaimu tak seindah tatapan hawa

Bila syurga kerajaan TUHAN

Kau pelantun QUR”AN kekasihNYA

Kini kau pergi

Sampaikah masa kau kembali

Ataukah hanya mimpi tak terbeli

HALTE”

Sebenar apa jalinan

Sempurnakah syurga tanpamu

Sedang neraka tak indah bersamamu

Sekilas senyuman

Sudah itu…lalu

Ini hidup

Berarak duka




JANGAN CINTAI BENCI”

Kita

Kata yang terlambat terjadi

Cinta

Biarlah jadi rahsia

Likuan hidup bukan lembaran dunia semata

Namun seutas tali yang harus kita rajut

Tuk gapai TUHAN

“SYAIR BENING”

Demi waktu yang mengernyit

Bulan mengiring kuncup

Bukan merajut rayu

Sedikit hantarkan rindu

Demi kasih dari kerling TUHAN

Kirimkan bening suci kasihmu

Di akhir dosa yang terlarang

“TANGIS LEMBAYUN”

Sumpah tanpa sesal jiwa

Kuasakan diri katupkan jemari

Sudutkan hati antara fakir

Bibir meratap dilambai mega

Pabila langit menegrnyitmentari sanding rembulan

Kemana kan lari

Akankah bersama juntai sapaMU

Tidak demi bulan kumenangis

Atau demi surya kumerintih

Dibelai anging menyadur rasa

Semua khilaf yang pernah ada

“ALAM PADA LARA“

Bertayuh rumpun mengering

Menyusur letih antara layu tatap mata

Terpetak rimbun akasia

Terhuyung batang kian mengerak

Masih hampa binarmu dari silafan kasih

“NDUTH”

Kunang ini masih termangu

Rindu sapa pelangi berbelati

Berbisik !

Ajari aku rasa

Biar sidetik terlupa akan DIA

Pada desiran ini

Sebilah embun

Dan dingin keranda

Tentramkan diri

Dalam duka darimu

“PENGADILAN SEMU”

Tlah dirajam karna masa

Ulah kelokan terdahulu

Tlah terjaga sapa

Merah dada kutitip salam

Dimana penjara ini berakhir

Tak berdalih siapa kan terpilih

Masih !

Tubuh terkurung perak berlarik duka

“KABUT”

Cinta tak sejauh pandang mata

Sejenak embun saja

Ikrarkan indahmu

Dimata surya dibibir dunia

Kian malam kian pudar

4.30 kabut jejali hari

Biaskan terang merkuri

Ingatkan akanmu

Masih alam ikrarkan hati

Selama hari berganti masih cintaimu

Selama purnama tak retak masih nantikanmu

Purna temukan syurga wajib pintaimu

“?”

Dari bintang pada bulan

Kenapa bumi?

Tidak ada komentar: