"ARSYIFA NAAFI ARDYANATA"
tak lepas kutimang dirimu dengan jiwaku
suara tangismu adalah pekik canda bidadari syurga
dengan jemari kubenamkan kalimah syahadah dikeningmu
singsing ragamu dimuka sungai hayat
kan kualir susu jua madu-madu kasih
tampar wajah ini dengan kakimu
kan kulumuri bibirmu dengan madu nan hangat
SYIFA
bukalah matamu
ini aku...!
selama ini
reguk tangismu
seka ingusmu dengan kecupan
SYIFA
tak jenuh kumemandang ketelanjanganmu
menantimu sisihkan racun-racun dari arimu
SYIFA
tidurlah dipelukku
berselimut jemari tangan ini
“ Sekejap Hampar menghujam hati "
senyum menajam rajam
jejak telanjangi kaki
datang!
hadirkan kebasahan
kilau pipi sekedar airmata
lagu isak urai duka kecewa
terbata hardik
gemulai usiran tangan
sendat nafas
Hanya sembunyi dihati
dendangkan dendam
tanpa suara
tanpa daya
Cukup
masa semalam
memucuk hati
merajuk selubung
diantara selangkangan emosi
airmata
hujan
Hamparkan perih mimpi
cukup angan kian beraduan
rasanya rasa
hitam merdu
gores ekosistem bahagia
tanpa suara
tanpa ………….
" belati syurga menikam rasa "
sulit terjalani
punggungi wajahmu
dikala mata ini membayang senyummu
tangan ini kaku membungkam dada
sulit terlakui
menatapmu tanpa tangis
sedang mulut ini harus berucap benci
gergah hati mecekik nafas
tak pernah ingin pergi dari sisimu
kasih....
kepergian ini untuk merubahmu lebih baik
sesal kan jadi teman di detikan waktu
“beginikah yang dinamakan bimbang dalam ragu"
pengembaraan hati tengadah pada belati syurga
jingga rasa tengah memutih
lakuan kasih
perhatian sayang tercurah hingga tumpah di jemari tangan
tak segenggam malam dia kenankan peluki raga ini
sejuta dunia terhaturkan di bibir hati
tak secuil kata tertampik hari tak jua oleh jua likuannya
namun bebat cinta dalam dada
kau biarkan terurai
sedang cincin di jari manis
tak sengaja kau jadikan keranda hati
haruskah kurumat keranda di jemari ini
sedang sambutmu abadi dalam kehangatan kasih
lain kata
di malumu berbuih si kecil
bukan dari cinta ini
namun dengan cincin di jemari lain
" bilah bilah belati syurga"
di muda tersisih asam garam tetua
di muda terjinjing rasa sejuta kejut
ditua ditimpuk bebat keluarga
ditua ini, gempita bahgia dalam sejumput senyum buah hati
dihujung usia, memilah suka duka
dihujung usia, menimang beban akhirat
kini dimasa
bilah bilah belati syurga
berikan selaksa bahagia
dirumpun selaksa beban hidup membebat
semakin meninggi harga isi perut
semakin !!!
mencuram bawah harga diri