Topic: cerita mengaji di hik karangduren
kepulan rokok menangkis mata dari pantat wanita
gelak tawa birahi susutkan penat hari
teringat bandot tua pada malam lalu
"aku lupa, pagi belum jinabah hingga kini "
" memang kau tua tak jadi, edan " kata penjagal jahe
lalu lalang cerita dan berita kebenaran
tak satu jua rumusan ibadah tergolek diantara luberan kopi
" kau yang keloni malam' bagaimana menurutmu "
" atokah sama binalnya dengan pikiran kami "
sedikit aku bicara
" lekas mandi jinabah lalu ulang ibadah subuh dan asharmu "
" jangan pikirkan waktu ' niatmu yang membuat ibadahmu sampai ke langit "
Topic: " KEAGUNGAN ITU MILIK BAPAK "
" KEAGUNGAN ITU MILIK BAPAK "
Keagungan itu milik bapak
ia jadikan bumi seindah nirwana
taburi setiap badai dengan senyum
subjek tua yang ditelanjangi benturan
butakan segala penglihatan durjana dalam tidurku
di tempat ini...
aku begitu jauh
aku merindui bbibirmu
aku merindui wajahmu
engkau mungkin telah hilang
tapi wajah tampanmu melekat dikehidupan ini
bapak
rantai suaramu berisi cahaya batin
kerena pengungkapan bibirmu telah mendarah daging
TUHAN...
padanya aku dapat melihat diriMU
seperti Ali bin Abu Thalib teriakkan " MUHAMMAD RASUL ALLAH "
TUHAN...
perjalanannya terbang ke syurga
adalah kerinduanku atas kerelaanMU
SELALU....!
kutemui wajah bapak pada rupa matahari
Topic: memilah mimpi dengan TUHAN
Aku bermimpi. datangi sungai lapang , sungai semata kaki . ditengahnya aku mengeruk pasir ,hendak kujadikan kolam kecil , tempat dimana mandikan raga , usir debu dari kulit ari . belum sedalam lutut kutemukan bening bayi bajang dan dia sepi napas . kuangkat lalu kusucikan di pelataran sungai . dengan selembar jubah putih robekan separuh bajuku . kusempurnakan raganya . sentak DIA berkata " AKU....!mau kau bawa kemana " .
tercengang dalam bangun . " Asupan kehidupan apa yang kau berikan TUHAN " tanyaku . hati menjawab " Tanyakan pada malam " . bagiku " malam adalah kitab yang hidup . langkah kaki ini terhenti dihujung teras . " lamunkan mimpi itu , lalu temukan AKU " bisik desiran angin yang asing dirasa . " tunggu TUHAN , belum ingin bertemu denganMU , biarkan aku mencari diri sendiri dulu , bersama batangan rokok dan secangkir kopi " .
sehisap lalu seteguk . nafsuku menamparku keras rasaku . " Apa yang kau cari dari wanita , payudara ? , pantat ? , perawankah ? ," birahi bersabda . sambar alam " ulat yang berjalan mencari teduh dari terik , kau jijik , kau bunuh , dimana perikehewananmu.....KEWAN...! " . " mau apa , kucing mati kau kubur , sedang pada musuhmu , kau tersenyum melihat mereka terkena musibah " kemanusiaan salin suara . keILAHIan berbisik " kau jauhi pemabuk , binal , jagal , kau hina mereka di perjamuan , tidak kau gandeng tangan mereka , carikan setapak bening " . sejati meradang " mulutmu BUSUK , rasamu BUSUK , pikiranmu BUSUK , matamu BUSUK , TUHAN telah lari dari hatimu karenanya " .
" TUHAN telah kutemukan diriMU dalam kesalahanku " . " kubiarkan dunia kuasaiku seperti aliran air sungai semata kaki , dengan sengaja kukubur diri dalam timbunan pasir kesalahan , kini, ingin kuangkat hakikat diri sejatiku dan kupinta KAU di hatiku lagi " . " ya sudah , ini pesan dari syurga , AKU ( TUHAN ) akan datang padamu ( hati ) sejalan dengan penyempurnaan diri pemilikmu " seloroh hati .
hati lirih bicara " sudah , masuk sana , kau mulai takut , karena ketakutanmu adalah pembawa kemusrikan pada hidupmu " . kata fikirku " TUHAN , ini doaku , 'aku tak takut nerakaMU , 'karena itu takdirku dari kesalahanku , ' tapi aku tak rela tak masuk syurgaMU , 'ITU HAKku ', " . " karena telah kubeli kebaikan dari mimpiku " .
sekian dulu TUHAN . selamat tidur bagiku sendiri . pilihkan lagi mimpi bagiku .............TUHAN.............
Topic: BAYANGKARISTA RASTRA CHANTIKA
BAYANGKARISTA RASTRA CHANTIKA
LIHATLAH !
apa yang kutemukan dimatamu
liar degub hati dengan kata-kata dungu
semua tunduk meski tidak kehendak
tidak hari ini
tidak jua esok
LIHATLAH !
apa yang kutemukan disenyummu
jejak-jejak rahim matahari
bak seorang buta yang langkahkanku
menyerang dan menelan pikiran
LIHATLAH !
apa yang kutemukan di selongsong harimu
api yang tak berwujud
sekilas wajah resah
menebas ketidakberdayaan dalam keterpedayaan
Topic: FATIMAH
FATIMAH
kerudung lusuh keranda pedihku
mengalun gelak penuh tanya
AMPOH....!?!
kau bidik syariat dengan lenganmu
kau jinjing sejumput zamzam dijemarimu
menguning sebening kerling bisu
bisuku ini berjambang gundah
lelakikah tabahmu
wanitakah auratmu
Topic: puji suci
“ SUCI RIZANA “
Kian tak reda rintikan hujan
Penuhi rasa yang tak menentu
Kau pujaan hati
kuingin cinta tak meninggalkan
Ku merintih kala sejengkal menjauh
Ku meninggi kala satapak mendekat
Ku musuhi yang ada
Ku paling yang kurasa
Mengapa kau sejuta rona
Mengapa kau tebar wewangian
Kapan turun kasih memutih
Dengan secarik tentuan
” Cinta untuk suci ”
Sebenar hati seringai tangis
Harusku padamu melaut sudah
Sebenar hati tololkan diri
Seka rasa meski membelai
Kebekuan kini kian lalu
Tertata satu makna
Begitu terlimpah duri
Jika tiada inikah surah takdir
Detik kekang batin
Topic: gugur puji suci dalam semalam
" Akhir Puji Suci Rizana Naritsa Putri "
semalam saja cinta mengais yang ada
titik titik kabut mamaku nadi
cintanya cinta telah mati
kan kan ada lagi
TIDAK UNTUK SIAPA
TUHAN
KUJUAL WAKTUKU PADAMU
SECEPAT MAUMU
" BELINGSATAN RASA "
KUSENTUH LUKAMU KARNA KUSAKIT
KUHUJAT AIRMATAMU KARNA KUPERIH
KURENGKUH SEPIMU KARNA KUTERLUNTA
KUPERGI DARIMU KARNA KUCINTA
sedang.....
apa kau padaku......?
Topic: gadis yang kutemui sewindu lalu
Tuhan cintakah ini
Tlah dirajam lusuh jilbabmu
Terasa kau luluh lantakkan
Gerangan apa yang kau lakukan
Mengapa terjerembab cinta
Mesti tak setitik debu kusentuhmu
Tak sanggup lagi
Cinta bawaku kealam barzah
Tak tau apa kan terjadi
Sedetik kubahagia
Sedetik kumenangis
Sedetik kubimbang
Sedetik kuluka
Lalu mana
detikan trentamku
“ Cinta dihujung lorong “
Tuhan
Ijinkan sejenak bercinta
Gadis
Menangis sedu dipelukmu
Inginku
“Akhir masa tentuanku”
Tak satu cinta terjamah
Tak lagi hidup rasa dihati
Tuhan sudahi segalaku
Semua indah tlah sirna
Topic: visa cintaku
" visa cintaku "
kurebahkan ragu pada retak dinding
perkosa lorong kecil penguntit malu
lari dari musti yang gamang
selusur ranah berdebu pandang
lipat lagi sejarah cinta yang mati
ditelanjangi pergumulan suci
tiga lobang dari ranahmu
kutilih dan kurapih
purnama sebilah saja
ingatkanku pada renda ranahmu
suka aku sekali
bahkan ribuan kali
note :AVISTA
red : kulipatkan milikmu yang berharga
Topic: kealpaan cinta
" SENAGA SADIS "
aku telah mati
bukan nyawa
tapi mati dalam kemaluan
mungkin waktu berlalu
tapi bukan kemaluanku ini
LANANGAN
"CINTA BUKAN MAINAN,
CAH LANANG RA NGLANANGI
NDI TANGGUNGJAWABMU"
bukan aborsi
dengan fana kau bayar dosa kita
note : suliasih
red : nisan perawan bunting di bukit kopi
Topic: lolongan cinta
“ oh …..shinta….”
Membetot kesaktian kata
Pancung eksistensi duka
Oh…shinta
Penghidupan sungai fikirku
Mengecap ranting-ranting waktu
Oh…shinta
Kau bagai kumbang kopi
Menebas sumsum kegundahanku
Oh…shinta aku menginginkanmu sebagai desah
Daging hangat yang bersinar
Tak sisakan rindu sedetik waktu
“ mencari wajah penduka didalam airmata “
Pernah kucoba
Memberangkatkan airmata ke dalam botol
Tak sampai setengahnya
Lalu…
Kuendapkan dalam embun
Hanya bergeser setitik
Lalu kutimang wajahmu didalamnya
Tak pernah ada
Ah….
GOBLOK aku
Sedih karenamu
Karena airmata tak pernah mengenalmu
“ lanskap akhir tahun “
Ini prospek poranda
Menjanjikan evaluasi pesimistis
Birokrasi kondusif negative
Industri politisi misi
Lalu…
Inilah atraktif reaktif melata
Merayap sengsara segala segi
Kaki-kaki nasionalis dikebiri
Merambah jamaah tangis
“ hujam dipelataran TIRTA MULYA “
Hujan menjalar menembus kain dalam
Menembak paru yang terkutuk
Jatuhkan ingatan pada cumbumu
Selongsong kebutaan kemabukan yang ditegur serupamu
Kebutaan ini memandang selangkangan
Bangkitkan kegaiban bangkai-bangkai tangis
Pelacur sajakku
Susur dan memudar
Note : MUHRAIN
Red : kesejatian sajak dan penyair
“ halimun sepi “
Dasar keheningan memekik pekik
Pecahkan keperawanan baying
Jeritan rahsa tergelepar dalam percakapan sunyi
Dari tengah pantat perempuan
Anak secindil mengelupas awan
Mencabik kebisuan sepi
Jejak kecil temui patahan selokan
Kesakitan yang meloloskan kegundahan
Begitu dahsyat keAGUNGAN manusia
Kudatangi pagi buta
Seonggok bayi dikerumuni semut
Kukubur dan kutangisi
Note : alias anjing dewa
Red : membayangkan dilahirkan, dibuang, lalu bergegas datangi tempat kejadian lewat cerita teman wanitanya. Akhirnya membodohkan diri karena bertindak dibawah pengaruh ketakutan
“ AVISTA di 1460 hariku “
Kesunyian mainkan kesendirianku
Menguntik percakapan bulan-kalbu
Menelusur bibir-bibir kenangan
Merenda bulir-bulir peluh
Sungguh sebakul cinta
Menitik jantung malam
Swara lirihmu salamiku
Oh…..
Frustasi rindu
Tenggelam dalam eksistensi imajinasi
“ de’ la vista live “
Sebuah lagu nada temaram
Meranggas wajah ayumu
Berkutat di hujung mata
Bahgia dapati fosilmu
Pulang lagi kisah lalu
Meretas senyuman
Ingatkah kita….!
Hangat jabatmu lanturkan sekubik kematian
Sebungkus rokok dalam lusuh Koran
Bertuliskan REFORMASI bekas gumulan bibirmu
Note : AVISTA WIDIYASTUTI
Red : mengenang 1460 hari kita
“ cintanya sahabat “
Aku ingin menjadi karang di kapalmu
Ketika karam terdampar jadikanlah aku dasar bagimu tuk berdiri tegak
Biarlah aku menyisir asin laut yang mengikis percayamu
Tiada kata elak yang kan menggigil dari bibirku
Meski kau tanam benih di pasi putih
Dan sepasang lenganmu rekat di punggung bukit
Jika janin di perutmu seperti bunga bangkai yang bekap rupamu
Akan kutadah segala timang
Topic: SEJENAK TITIPKAN RASA KEPADA AULIA PUSPITA WARDANA
SEJENAK TITIPKAN RASA KEPADA AULIA PUSPITA WARDANA
sumpah tanpa sesal
tidak demi malam ku menangis
atau demi siang ku memekik
terlalu indah dicintai nafsu
terlalu sempurna digoda bayang
puspita hati
pelangi berembun terik
Topic: perjalanan awal penyair bukit kopi
“ kesalahan dan kehilangan “
Semua pasti kehilangan arah
Dalam kesalahan yang tak dinanti
Kadang sulit tuk nyatakan kejujuran
Pembukaan hati adalah jalan penjabaran kesejatian
Terlalu lama bila diam dalam sesalan
Jika saling menemukan makna kehilangan
Akankah ada izin tuk satukan lagi
Sirnanya insane dalam tatapan
Bawa kegundahan rasa
Semua lagu pun kehilangan kata
Melebur dalam tangis
“ konfrontasi cinta “
Tak mau, kau menjadi seperti mauku
Tak mau, kau mengajari seperti maumu
Dalam inginku tak butuh apamu
Jangan katakana sepatah pun
Tapaki saja dunia yang baru kita buat
Yang kita miliki baik-baik saja
Perubahan dan kekangan….
Hanya berikan celah penghianatan atas nama keterpaksaan
Cukup jangan buat menangis
Citailah saja
“ cawang cinta “
Hamper nyatakan mimpi
Namun kau telah runtuhkan adanya
Maaf jika tinggalkanmu
Langkah ini harus terus menjejal
Disisi lain kumenunggu
Jika waktu mampu sadarkan keberadaanmu
Aku mencari pelukan bulan buri
Bukan cinta yang gerayangi raga
“ cinta ato birahi “
Engkau menawan dikeramaian
Memanggil rasa dengan senyuman
Dengan tidak terpaksa kumelepasmu
Hidupku lebih berharga dari cumbuan
Kukatakan dengan lembut
Tak bias lagi denganmu
Karma bibirku tinggikanmu
Meminta segala adaku
Aku teriak…..
“ AKU pergi….
Bercumbu saja dengan anjingmu
Sini….
Reguk sebentar hangat kopi
Baringkan fikirmu di surau itu
Lau…
Pergi dari kami anak syurga bukit kopi
Jangan lupa…bawa sedikit senyuman
Red : lai purnamawati
Note : lail purnamawati tinggalkan kasihnya.berkubang sejenak di sarasehan penyair bukit kopi
“ orasi cinta kali asih “
Dipaksa penuhi podium kali asih
Jembatan rapuh sarat grafity
Jelas sudah…
Lelaki lebih lemah
Satu cabik terbirit tangis
Genangkan diri pada lusinan vodka
Lebih jelas sudah…
Wanita memilih ketangguhan
Tangguhnya kuda besi
Kokohnya koin-koin dunia
Ah…hilang sudah
Hak Asaasi Mencintai
Jika tak……
Cinta lelaki diperkosa digubuk limapuluh ribuan
Jika tak….cinta wanita dikebiri seribuan
Red : pemabuk di atas jembatan kali asih
Note : celoteh pemabuk, sejenak hentikan perjalanan penyair bukit kopi
Topic: respect to ODHA...q dengar...rasakan...menagis
“ perjamuan terakhin…teman, hanya mampu tunggui matimu, MAAF “
Aku mau tidak semai alas syurgamu
Duri derail segalamu menjamu lumut
Siapapun menggigil kepanasan
Gudir tubuhmu miriskan sejarah
Pulang sana, damaikan sisamu
Aku mau tidak bergegas
Hujan menyisir perdu pelipisku
Jangan tibakan di muara langkahku
Biarkan dulu aku berlabuh dikemaraumu
Aku mau tidak memanjakan tangismu
Mau tidak pula payudaramu ditubuhku
Henti meretas kenangan lalu
Kandang percintaan ini telah terkubur
Aku mau tidak hidup
Kiranya seperti itu
Janin kasih mengikis adaku
Red : NIKI ARIANTI
Nb : curhat NIKI ARIANTI padaku, usai percakapan terakhirnya dengan kekasih, ODHA kucinta, kau tetap sahabatku
ralat :
Duri derail segalamu menjamu lumut
seharusnya :
Duri derai segalamu menjamu lumut
Topic: di halte ku senandungkan luka
“HALTE”
Sebenar apa jalinan
Sempurnakah syurga tanpamu
Sedang neraka tak indah bersamamu
Sekilas senyuman
Sudah itu…lalu
Ini hidup
Berarak duka
”Senandung Luka”
Bukan cinta sempurna
Jika luka asing dimata
Laku yang fasih nyatakan
Bersejajar derajat kegilaan
Pujian kasih
Pelangi yang terbakar
Berakhir di puncak bukit
Berbongkah air mata
“Putri salsabillah”
Dengan apa memuji cinta
Belaimu tak seindah tatapan Hawa
Selautan air tak kan purna
Gantikan sejuk lantunmu
Sampai kini kenangkan hati
Bila syurga istana Allah
Kau pelantun Qur’an kekasihnya
Sedang aku kurir pelepas dahagamu
Kini kau pergi karena dia
Kemana kuhantar kesejukan ini
Akankah kering tak bermakna
Sampaikah masa kau kembali
Ataukah ku dilanda getir
Tangis berbalur pedih
Lekas kau rengkuhi
Rasa ini tak sejauh pandang mata
Hanya sejenak embun pagi
Setia ikrarkan indahmu
Dimata surya dibibir dunia
Topic: cinta lagi ngambeg
“ kasasi cinta “
Aku… signature sakti pencari rupiah
Stempel halal kemaksiatan
Candu murni pemuja rupa
TUHAN…
Purnakan cerita ini
Bukankah aku dicipta sebagai SYAFA’AT
JANDA BAGI PIATU BUTUH SUSU
Topic: "Hik Terminal Kartasura Lama"
Kopi kerak berkebulan rokok..
Temani Tikus pengamat politik Rayap..
Mas..sak ler
utang sik (sebatang roko hutang dulu)..
udut lagi sepi..
Aku mengulum ludah
Cemeti birahi berlenngang pergi..
Mas..
Lima puluh sama kamar..
Tutup perkara Birokrasi birahi
(by.serigala sajak sh awi)
Topic: cerita cinta lagi
“ frustasi hasrat cinta “
Lagu cinta tek pernah bosan memangku nurani
Melayumu lepas kegaiban panggil
Menyadap ribuan rasa
Selayak lintah memangkas jarak keasingan
Mata-mata kecil
Jadi koridor telaga persepsi
Mengelupas kubah hati
Mengubor fosil waktu
Hasrat lelagon cinta
Tak kunjung sempurna
Topic: “ senandung binal “
“ senandung binal “
Apa yang tersentuh
Berjaga-jagalah dari kubur
Getar sentuhan bisu
Abaikan cangkir-cangkir ketuhanan
Mulut gagu susuri jiwa raga
Kemolekan diam dalam panorama kedahsyatan serangan nikmat
Masa adalah tandu lesung pengabaian
Teramat absolute pedang yang membelah genggaman
Menyingkap inti beradu pandangan
Hilang dalam perjudian akal sehat
Topic: “ apa kabar kawan…yang dikebiri waktu “
“ apa kabar kawan…yang dikebiri waktu “
Singkirkan peluh dari wajah
Ceritakan tentang kita
Bangkitkan dengan nafsu sekali-kali
Ketahuilah
Tiada kata “ada yang berubah “
Cukup biduk kabaruan selewengkan keadaan
Jangan menanti dua patah kata dariku
Tiada kehidupan yang sempurna
Bila kisah lalu tak serta
Cukup sampaikan dengan bibir
Dengan sedikit senyum
Topic: “ nyanyian anida “
“ nyanyian anida “
Aku lagi birahi pada keraguan
Belajar dalam kemabukan rekayasa
Mendayung kematian biduk batin
Manakala membasuh muka ini
Dari noktah-noktah keterpaksaan
Lembaran hidup berkelakar
“ mengapa tumbuh kasih, namun jatuh kalimah norma “
Petir, sambarkanlah kesadaran
Disetiap lembah dan ngarai yang kami datangi
Atau kau hanyalah kembang di kejauhan
Bila sampai pada hasrat
Maumu kuasai taman raga
Senandung ini bukan dongeng alam
Tapi seloroh desahan nada
Dari nafas seorang gadis
Kian waktu lumpuh dalam kepasrahan
Delete Post
Topic: “ lagi mengintip cinta “
“ lagi mengintip cinta “
Gairah cinta mencari jiwa-jiwa senja
Menggigit madu-madu bibir
Mencuri sedikit cahaya
Kian bergelantungan di jendela mata
Terbang permainkan kesempurnaan
Meretas garis batas kesadaran
Telanjangi dimensi diri
Meraba jalan, membaca noktah batu jalanan
Mencari-cari halaman semu
Diami jiwa, hancurkan norma
Lalu….
Jadikan baying sebagai berhala
Yang jauh mengalir dekat
Yang dekat membunuh kenyataan
Semua terpenjara dalam nafas
Lihat apa yang kau temukan
Kuli-kuli cinta…!!!
Topic: "CINta itu endemic"
cinta adalah...
kerinduan atas kerelaan
keindahan atas kesempurnaan
cahaya atas matinya realita
cinta adalah...
api yang tertidur pulas
kesendirian yang riuh
cinta adalah...
tiupan senandung harpa dalam sloki-sloki kosong
cinta adalah kebutaan yang menerangi hati
Topic: berburu di kutha SALA
" massage medical center "
perahu retak di atas gapura
berkembenkan penjaja tubuh
menapakku kehujung barat
kaki-kaki beton,dengan ranum dada, hujamkan jemparing tangan
dengan rekah mulut kalian berteriak
" HEI....
masukkan tanpajari...
mengelaklah dengan lembut
seperti melepas rayu bara api "
note : kolusi permainan voli STSI
" LATIFOLIA BB : 016 "
(sononing ati)
becak...
antarkan suka ini padanya
pada gadis berkuncir satu
begitu betis bingarkan dada
sudut kaki itu ketukkan irama
tak...tak...tak...!
sublimasi ryma suaramu
kian senja kian gumuli fikirku
" SWETENIA OETARA "
(mahogoni KUTHA SALA)
JUM....
rebahlah tubuhmu di udara
hujam bimi dengan garang
hentak tanah tanpa detik kesadaran
bayu telah lupakan adamu
engkau KARTONONYA KARTINI
ini senja
bukit bidadari terbalut debu
yasa hijau tua
KUBERI KAUCINTA SEHARI SAJA
MAYA ASMA ASTA META
note : hormat kepada wanita perkasa
Topic: menanti jawaban kekasih
" lama waktu tuk sebuah jawaban "
sapa tanpa suara
bingarkan senyap dalam riuh
bilamanakah
kata segala batang
detang berjantungan keras
nadi mengerak ari
lekas senyapkan rasa ini
atau gempitakan pelangi dasar samudera
Delete Post
Topic: dewa sajak lagi jatuh cinta
“ DETIKAN CINTA “
Bila jatuh cinta
Jangan berkurang
Bila jatuh cinta
Penuhlah diri dengan entah tak terbatas
Bila tetap utuh
Membuat semakin kagum
Pertemukanlah
seandainya jatuh hati
Jangan berpaling
“ doktrin cinta “
Untuk bibir bagus
Ucapkanlah kata
Untuk mata genit
Carilah bentuk kasih
Untuk rambut kutu wangi
Mintalah jemari membelainya
Untuk tubuh indah
Berjalanlah dengan segala entah...
Jadi, jangan lakukan semua itu dengan senantiasa
Jika sentiasa terulur
Dan semakin sendiri
Dimana cinta dapat berkembang
Tetapi lakukanlah dengan kasih dan cinta sepanjang waktu
Topic: dukka
" DUKKA meratap "
jika tumpah kepedihan
kunjungi makam rasa malumu
hancurkan kesia-siaan pikiran
biarkan
menangis mata merawat tafakur
Topic: RESPECT TO ODHA
“ NIKI, masih tunggui matimu “
Malam bangunkan lagi
Dalam kabut kumelihatmu terbaring
Jikapun esok enggan dating
Ingin kau tau besaran cinta ini
Lewat nyamuk yang terusir dari ragamu
Bila surya dating
Gapai syurgamu dengan siapa
Biar aku menung disudut matamu
Agar tak setetes tangispun berani mengintip
Tak bias pahami pedihmu
Hanya mengembik tangis
Meski sedangkal kecewamu pada kekasih
Menjauh sini…kawan
Tauku, tak mengerti rasamu
Cukup beri sedetik senyum di bibirmu
RED : NIKI ARIANTI
NOTE :habiskan malam bersama sisa perihmu
Topic: telernya kebencian
“ telernya kebencian “
Mengaduh mengeluh penuhy debuh
Terlalu tinggi dua jiwa beradu
Letihlah membenci
Gantikan rivalmu mati saja
Sudahi diri sendiri
Biarkan dia tetap hidup
Mengenal rupa dunia
Lalu…lalai
Kemenangan semu kan bawa keterpurukan sedepa demi sedepa
Dengan badai seperseribu debu dosa
Topic: telernya kebencian
“ telernya kebencian “
Mengaduh mengeluh penuhy debuh
Terlalu tinggi dua jiwa beradu
Letihlah membenci
Gantikan rivalmu mati saja
Sudahi diri sendiri
Biarkan dia tetap hidup
Mengenal rupa dunia
Lalu…lalai
Kemenangan semu kan bawa keterpurukan sedepa demi sedepa
Dengan badai seperseribu debu dosa